nusabali

dr Budiana Indrawan Sempat Sewa 2 Mobil ke Temannya

Dokter Spesialis Penyakit Dalam BRSUD Tabanan Ditemukan Tewas di Pantai Seseh

  • www.nusabali.com-dr-budiana-indrawan-sempat-sewa-2-mobil-ke-temannya

MANGUPURA, NusaBali
Seorang dokter spesialis penyakit dalam dari BRSUD Tabanan, dr I Gusti Ngurah Made Budiana Indrawan SpPD, 56, ditemukan tewas di loloan Pantai Seseh, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung, Jumat (12/3) malam sekitar pukul 23.30 Wita.

Belum diketahui pasti bagaimana kronologis kematian tragis dokter asal Banjar Biaung Tengah, Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Tabanan ini. Informasinya, sebelum ditemukan tak bernyawa, korban sempat sewa dua unit mobil ke temannya.

Kematian tragis dr IGN Budiana Indrawan pertama kali diketahui karena kecurigaan dua orang pemancing, I Kadek Eka Pradnyana, 23, dan I Wayan Sucipta, 35, saat memancing di Pantai Seseh, Jumat malam. Awalnya, malam itu sekitar pukul 20.00 Wita kedua pemancing asal Banjar Pasekan, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung tadi menemukan sebuah tas warna hijau.

Setelah dicek, dalam tas tersebut berisi sebotol racun nyamuk Baygon, satu celana panjang warna coklat, satu jam tangan merek Alexandre Christie, sebuah HP Oppo A31. Selain itu, juga ditemukan 4 pepel obat, satu kacamata, satu pulpen, dan dua botol air mineral.

Curiga dengan temuan terebut, kedua pemancing ini kemudian memberitahu krama yang sedang sembahyang di Pura Batu Nunggul, yang lokasinya tak jauh dari lokasi ditemkannya tas tadi. “Setelah dicek, tas itu diketahui adalah milik dr IGN Made Budiana Indrawan. Warga pun melakukan pencarian di sekitar lokasi," ungkap Kasubbag Humas Polres Badung, Iptu Ketut Gede Oka Bawa, saat dikonfirmasi NusaBali, Sabtu (13/3).

Akhirnya, warga bersama Tim Balawista Badung, Bhabinkamtibmas Desa Cemagi, dan Tim Opsnal Polsek Mengwi menemukan korban dr IGN Made Budiana tergeletak tak bernyata di air dangkal pada loloan sebelah barat Pura Batu Nunggul, Pantai Seseh, Jumat jelang tengah malam pukul 23.30 Wita. Saat ditemukan, jasad korban dalam posisi telentang di mana kepala mengarah ke selatan. Dokter spesialis penyakit dalam berusia 56 tahun itu mengenakan singlet warna putih, baju kemeja warna abu-abu, tanpa memakai celana.

“Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Saat ditemukan, mulut korban dalam kondisi berbusa," tandas Iptu Oka Bawa. Malam itu juga, jasad korban dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Hingga Senin (15/3), kepolisian masih menyelidiki kasus kematian dokter spesialis penyakit dalam dari BRSUD Tabanan ini. Belum diketahui pasti, bagaimana kronologis korban menuju Pantai Seseh sampai ditemukan tewas. Polisi tidak menemukan mobil ataupun motor yang digunakan korban di lokasi. Dugaan sementara, korban datang ke lokasi menggunakan jasa transportasi online.

Kanit Reskrim Polsek Mengwi, Iptu Ketut Wiwin Wirahadi, mengatakan pihaknya sudah terjun ke lokasi kejadian di Pantai Seseh seraya melakukan olah TKP. "Hingga saat ini kita masih perdalam penyelidikan. Kami belum bisa menduga-duga. Sebab, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Kami juga masih berkoordinasi dengan pihak RSUP Sanglah," jelas Iptu Wiwin Wirahadi saat dihubungi terpisah, Senin kemarin.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Badung, AKP Laorensius Rajamangapul Heselo, mengatakan tidak ada laporan dari pihak keluarga korban. Polres Badung hanya menerima laporan adanya peristiwa orang meninggal di Pantai Seseh. “Sejauh ini, belum ada orang yang kami periksa. Yang ada adalah keterangan saksi-saksi yang menemukan jasad korban di TKP," papar AKP Laorens, Senin siang.

Kematian dokter spesialis penyakit dalam itu sendiri menyisakan cerita lain. Sebelum ditemukan tewas, korban terungkap sempat menyewa dua unit mobil, masing-masing mobil All New Terios 2019 DK 1389 WL milik Putu Nano dan Xenia warna putih DK 1686 QW milik I Wayan Kari. Kedua mobil itu disewa korban tiga pekan lalu. Seharusnya, kedua mobil tersebut harus dikembalikan Sabtu (13/3) pagi, namun korban keburu ditemukan tewas sehari sebelumnya, Jumat malam.

Pemilik mobil Terios DK 1389 WL, Putu Nano, mengaku sudah berkoordinasi dengan keluarga korban. Namun, kedua mobil itu belum ditemukan. Karena itu, Putu Nano melapor ke Polsek Tabanan, sementara pemilik mobil Xenia 1686 QW, Wayan Kari, melaporkan tentang kehilangan mobilnya ke Polresta Denpasar.

"Pak dokter itu baru bayar Rp 500.000 dari Rp 3 juta harga sewa. Mobil dipinjam untuk waktu tiga minggu sampai Sabtu pagi (13 Maret 2021). Saya pun ke Polsek Tabanan untuk buat laporan kehilangan mobil,” ungkap Putu Nano saat dikonfirmasi per telepon, Senin siang. “Sementara mobil yang satunya milik teman saya, Wayan Kari, dilaporkan ke Polresta Denpasar. Karena lokasi pinjamnya di Jalan Mahendradatta Denpasar Barat," lanjut pria asal Tabanan ini.

Menurut Putu Nano, setelah bikin laporan ke Polsek Tabanan kemarin siang, mobil Terios 2019 DK 1389 WL miliknya ditemukan di kawasan Kecamatan Marga, Tabanan, Senin sore. Mobil itu berada di rumah asisten dr IGN Made Budiana yang dirahasiakan namanya.

"Mobil saya itu digadaikan Rp 35 juta. Keterangan dari pemegang mobil itu, dia mau membantu dr IGN Made Budiana, tapi tidak cek kepemilikan mobil. Dia percaya saja dan memang tujuannya untuk membantu," katanya.

Disebutkan, orang yang memegang mobil Terios tersebut sepakat untuk mengembalikan mobil kepada Putu Nano. "Saya sudah bertemu dengan yang bersangkutan. Nanti kita bicarakan dengan pihak keluarga dokter untuk bahas uang Rp 35 juta hasil gadai mobil saya itu," tandas Putu Nano.

Putu Nano sendiri mengaku tidak punya jasa penyewaan mobil. Dia menyewakan mobilnya kepada korban, karena merupakan temannya sudah kenal lama. Putu Nano mengatakan mengenal dr IGN Made Budiana Indrawan sejak tahun 2012, sebagai dokter spesialis penyakit dalam yang buka praktek di Tabanan.

"Sejak kenal beliau (korban), saya sering bertemu sampai tahun 2014. Tapi, sejak 2014 sampai 2020, tidak pernah ketemu lagi. Toh, kami tetap komunikasi lewat HP. Saat ketemu lagi tiga pekan lalu, dia minta sewa mobil. Baru pertama kali dia sewa mobil saya, katanya untuk pakai kerja dan sembahyang," ceritanya. *pol

Komentar