nusabali

Trash Rake Rusak, Sampah Masuk ke Tukad Mati

  • www.nusabali.com-trash-rake-rusak-sampah-masuk-ke-tukad-mati

MANGUPURA, NusaBali
Trash rake atau penyaring sampah yang ada di Tukad Mati, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung, mengalami kerusakan.

Walhasil, sampah berupa ranting kayu dan sampah plastik masuk hingga ke aliran Tukad Mati. Belum diketahui penyebab kerusakan, namun dugaan awal karena sistem hidrolik tidak bisa berfungsi dengan baik.

Ketua LPM Legian I Wayan Puspa Negara, mengatakan kerusakan trash rake yang ada di perbatasan Kelurahan Legian dan Seminyak, kerap terjadi belakangan ini. Meski dilakukan perbaikan, alat penyaring sampah itu kembali rusak dan menyebabkan tidak optimalnya pengangkatan sampah yang terjaring. Sehingga, masih banyak sampah yang lolos dan masuk ke aliran Tukad Mati.

“Kondisi belakang ini memang sudah rusak-rusakan terus. Ada tim yang turun memperbaiki, dua hari setelah itu rusak lagi. Sehingga tidak optimal penyaringan sampah,” kata Puspa Negara, Kamis (28/1) siang.

Puspa Negara mengaku tidak mengetahui pasti kerusakan trash rake itu, namun dari keterangan petugas di lapangan, bahwa sistem hidrolik yang mengalami masalah. “Kalau pengakuan dari petugas, hidrolik sudah tidak kuat menahan dan mengangkat sampah, sehingga tidak bisa menyaring dengan baik,” katanya.

Dia berharap, agar petugas terkait segera melakukan pergantian alat tersebut agar lebih maksimal lagi penanganan sampah yang masuk Tukad Mati. Pasalnya, karakteristik aliran Tukad Mati tidak bisa diprediksi lantaran terus berubah-ubah. “Begitu juga dengan sampah yang datang. Kadang kayu hingga sampah plastik. Semuanya masuk ke Tukad Mati dan terhalang di trash rake itu. Kalau tidak maksimal, pasti lolos,” beber Puspa Negara seraya mengakui kalau trash rake yang ada dipasang pada tahun 2013 silam.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung I Wayan Puja, tidak banyak memberikan komentar. Pasalnya, trash rake yang ada di Tukad Mati tersebut bukan ditangani oleh pihak Dinas LHK. “Bukan kita yang tangani, mungkin dari provinsi,” katanya. *dar

Komentar