nusabali

Lima Terpidana Kasus PT Bali Rich Mandiri Diisolasi

  • www.nusabali.com-lima-terpidana-kasus-pt-bali-rich-mandiri-diisolasi

GIANYAR, NusaBali
Antisipasi penularan virus Covid klaster rumah tahanan, lima terpidana kasus pemalsuan surat jual beli saham PT Bali Rich Mandiri Ubud huni sel isolasi Rutan Kelas IIB Gianyar.

Kelima terpidana itu diantaranya, suami-istri Asral bin H Muhamad Sholeh dan Tri Endang Astuti binti Solex Sutrisno, notaris Hartono (menyerahkan diri), Hendro Nugroho Prawiro Hartono, dan Suryady alias Suryady Azis (menyerahkan diri).

Adapun 5 orang terpidana yang menjadi DPO ini telah dilakukan eksekusi Putusan Mahkamah Agung di Rutan Gianyar dengan rincian 3 orang dilakukan penangkapan oleh Tim Tabur Kejaksaan RI dan 2 orang terpidana menyerahkan diri ke Jaksa Penuntut Umum Pada Kejaksaan Negeri Gianyar.

Kelimanya belum dimasukkan ke sel narapidana. Sebab pihak lapas masih melakukan karantina antisipasi Covid-19. Seperti diungkapkan Kepala Rutan Kelas IIB Gianyar, M Bahrun saat ditemui, Selasa (19/1).

"Meskipun kelima napi ini telah membawa hasil swab yang menyatakan negatif Covid-19. Namun kami tetap melakukan antisipasi, dengan cara melakukan karantina selama 14 hari di sebuah ruangan khusus yang masih berada di areal rutan," jelasnya.

Antisipasi ini penting dilakukan, karena sebelum masuk ke Rutan, kelima orang ini sempat tinggal dan singgah di beberapa tempat. "Karena orang baru, sekaligus untuk kita kenali hak dan larangan selama menjadi warga binaan di sini. Walaupun dia bawa hasil swab negatif, tetap kita isolasi 14 hari ke depan. Sambil kita pantau, mudah-mudahan tidak ada gejala covid," tegas M Bahrun.

Terkait mekanisme isolasinya, Bahrun mengatakan, gerak kelima orang ini dibatasi dalam satu ruangan. Hal itu dikarenakan kapasitas rutan relatif kecil, sehingga kontak fisik sulit dihindari jika yang bersangkutan dibiarkan bebas. "Mekanismenya, pembatasan bergerak, karena Rutan Gianyar ini kecil. Walaupun swabnya negatif. Kita waspada. Toh ini  juga demi kepentingan bersama," tegas Karutan Gianyar yang menjabat sejak Desember 2020 ini.

Lanjut Bahrun, selama menjalani isolasi, kelima napi ini tidak menunjukkan gelagat aneh. "Sejak beberapa hari, tidak ada laporan gelagat aneh. Sehingga saya bisa menyampaikan, selama di sini tidak ada laporan menonjol. Mereka juga tidak ribut," ujarnya.

Sementara terkait kapasitas Rutan, Bahrun mengaku sudah overload. Seharusnya ideal dihuni 44 orang, saat ini justru membludak mencapai 155 orang. Terdiri dari 119 orang narapidana dan 35 tahanan atau terdakwa yang masih menjalani persidangan. "Ya, kondisinya sudah overload. Kapasitas 44 orang. Terisi 155 orang. Total ada sembilan sel. Untuk satu sel, kamar besar (ukuran 4 meter x 6 meter) diisi 15 orang. Normalnya paling lima atau tujuh orang," ujarnya.

Sebelumnya pihaknya juga berharap pada program Puspem Gianyar yang akan memindahkan rutan ke tempat yang lebih luas. Namun pihaknya pun memaklumi penundaan rencana tersebut. "Kami memaklumi penundaan ini karena situasi covid-19. Sebab kita tahu, alokasi anggaran pemerintah tentu untuk penanggulangan pandemi," ujarnya. *nvi

Komentar