nusabali

Diduga Depresi, Kakek di Desa Pucaksari Nekat Gantung Diri

  • www.nusabali.com-diduga-depresi-kakek-di-desa-pucaksari-nekat-gantung-diri

SINGARAJA, NusaBali
Peristiwa maut terjadi di Banjar Dinas Kemoning, Desa Pucak Sari Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Rabu (30/12) malam sekitar pukul 22.0 Wita. Seorang warga setempat bernama Wayan Sumendra, 80, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya.

Belum diketahui pasti apa penyebab motif kakek berumur 80 tahun ini nekat ulah pati (bunuh diri). Namun diduga kuat, Wayan Sumendra nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi karena sakit kulit (tilas) yang tak kunjung sembuh setelah bertahun-tahun.

Peristiwa maut ini pertama kali diketahui oleh saksi Kadek Agus Reditya, 17, yang tak lain adalah cucu korban Wayan Sumendra, yang tinggal berdekatan dengan rumah korban. Pada Rabu malam itu seperti biasa dia hendak mengunjungi kakeknya, setelah bermain dengan temannya.

Namun betapa terkejutnya saksi Kadek Agus karena begitu membuka pintu rumah, dia melihat kakeknya sudah tergantung di kusen pintu kamar tidur. Korban tergantung dengan tali plastik warna kuning yang diikatkan pada kusen pintu dan ujung satunya terikat di leher korban.

Saat ditemukan oleh cucunya, leher korban Wayan Sumendra tergantung di tali plastik setinggi sekitar 25 cm, dengan ujung jari kaki korban menyentuh tanah. Korban kelahiran 31 Desember 1949 ini menggunakan celana hitam dan baju berwarna abu-abu.

Saksi Kadek Agus yang melihat korban tergantung dari jarak sekitar 25 meter pun segera memanggil Wayan Redika, 60, ayahnya (anak korban). Bersama pihak keluarga, keduanya kemudian mengevakuasi menurunkan jasad korban yang tergantung dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Aparat kepolisian Polsek Busungbiu bersama petugas medis kemudian mendatangi TKP untuk melakukan penyelidikan. Dari hasil pemeriksaan medis oleh I Wayan Sunantra dari Puskesmas Busungbiu II, korban dinyatakan meninggal murni karena gantung diri.

"Ciri-ciri korban identik dengan orang bunuh diri, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Terdapat luka jeratan melingkar di leher korban sekitar 1 cm. Terdapat luka mengering pada kedua lubang telinga kornan dan kemaluan keluar cairan lengket berbau khas," beber Kapolsek Busungbiu, AKP I Gede Budiarta saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat (1/1).

Dia menyampaikan, dari keterangan pihak keluarga, korban nekat mengakhiri hidupnya diduga karena depresi setelah putus asa akibat sakit kulit yang tidak kunjung sembuh. "Korban diduga depresi karena penyakitnya tak kunjung sembuh padahal sudah diupayakan pengobatan secara medis maupun non medis," jelasnya. Pihak keluarga korban pun menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.*m

Komentar