nusabali

Bersekolah Melintasi Hutan Sejauh 2 Km

  • www.nusabali.com-bersekolah-melintasi-hutan-sejauh-2-km

Perjuangan Ni Kadek Ayu Melani Ratnadewi,8, bocah yatim piatu untuk mengemyam pendidikan di SD Negeri 3 Pikat, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Klungkung, penuh perjuangan.

Naib Bocah Yatim Piatu Ni Kadek Ayu Melani


SEMARAPURA, NusaBali
Seperti terlihat, Kamis (10/11) pagi, untuk menjangkau sekolah dari rumahnya di Banjar Pasekan, Desa Dawan Kaler, berjarak 2 kilometer (km) lebih. Dia ke sekolah dengan berjalan kaki dan melewati alas (hutan) yang berbukit dan alur pangkung (sungai kering).

Untuk itu ia harus berangkat lebih pagi dari rumahnya sekitar pukul 06.00 Wita, supaya bisa tiba di sekolah pukul 07.00 Wita. Biasanya dia berangkat dengan seorang teman, Komang Adi, tetangga di Banjar Pasekan. Jika Komang Adi tidak sekolah, maka Melani pun berjalan seorang diri. Hal ini sangat rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena seorang bocah perempuan sendirian berjalan melewati hutan.

Ketika musim kemarau, sepatu dan bajunya pun kotor terkena debu. Namun, ketika musim hujan lebat dan pangkung tersebut airnya deras. Maka Melani harus memutar haluan, lewat jalan raya. Dengan jarak lebih jauh sektiar 5 km menuju sekolah. “Kalau air di sungai deras saya tidak berani menyeberang, takut hanyut,” ujar Melani, yang kini duduk di bangku kelas 2 SDN 3 Pikat. Meskipun lelah karena menempuh perjalanan jauh dari sekolah, dia juga menyempatkan diri di rumah mengurus kakek dan neneknya, termasuk menyapu halaman.

Seorang guru di SDN 3 Pikat I Nyoman Wirka mengatakan, Kadek Melani kini duduk di bangku kelas 2 bersama 10 siswa lainnya. Selama menjalani pembelajaran di sekolah, ia merupakan anak pendiam bahkan sampai saat ini belum bisa membaca dan menulis dengan lancar. “Yang jelas Melani memiliki semangat belajar yang tinggi,” katanya.

Pihak sekolah pun sempat berkali-kali datang ke rumah Melani, untuk mengecek kondisi di rumahnya. Namun karena dirawat oleh kakek dan nenek yang sakit-sakitan. Melani juga tidak bisa fokus untuk belajar di rumahnya, disamping itu tidak ada yang membimbing belajar di rumahnya.

Ni Kadek Melani sendiri merupakan seorang bocah yatim piatu di Banjar Pasekan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Klungkung. Selain ditelantarkan oleh orang tuanya, bocah ini juga mengalami masalah kesehatan karena kekurangan gizi. Sehingga tubuhnya makin kurus. Selama ini, ia dibesarkan oleh sang kakek dan neneknya, di sebuah rumah di Banjar Banjar Pasekan, tak jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente.

Sementara itu, kondisi Melani direspon cepat Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dengan mengutus Tim Humas Pemprov untuk menyerahkan bantuan sementara ke rumahnya di Desa Dawan Kaler, Kamis (10/11). Wayan Sana, kakek Melani,

mengucapkan terimakasih atas perhatian Gubernur  Bali. Tim pada kesempatan itu menyalurkan bantuan sementara berupa uang tunai dan beras 50 kg kepada kakek dan nenek yang mengasuh Melani.  wa

Komentar