nusabali

Puluhan Sekolah Satu Halaman Diregrouping

  • www.nusabali.com-puluhan-sekolah-satu-halaman-diregrouping

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng berencana akan melakukan penggabungan (regrouping) manajemen dari beberapa sekolah dalam satu halaman menjadi satu manajemen.

Sebanyak 33 Sekolah Dasar (SD) sudah diusulkan untuk diregrouping menjadi 16 sekolah yang tersebar di Kecamatan Buleleng, Tejakula dan Kubutambahan. Regrouping sekolah dasar menajadi satu manajemen dilakukan untuk efesiensi keuangan daerah hingga efisiensi guru dan kepala sekolah.

Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika, Senin (28/12), mengatakan dengan regrouping ini sudah tidak ada lagi SD di Buleleng yang dikelola oleh dua manajemen atau lebih. Seperti SDN 1, 2, 5 Banyuasri; SDN 2, 8 Banyuning;  SDN 1, 2 Paket Agung; SD 1, 2 Tambakan. Rencana regrouping yang dilakukan di beberapa sekolah sudah diajukan untuk mendapatkan persetujuan Bupati. “Ke depan setelah regrouping ini akan banyak terjadi efisiensi. Karena ada tiga sekolah dalam satu halaman di tingkat yang sama siswanya ada 10, 15, 30, kalau di regrouping, kalau satu manajemen memungkinkan menjadi 2 kelas pararel,” jelas dia.

Kadis Astika juga mengatakan saat sudah ada penggabungan satu manajemen juga akan berdampak pada efisiensi guru. Kebutuhan guru yang semula dari 3 orang menjadi 2 orang saat dipararelkan. “Ini salah satu upaya pemerintah mengatasi kekurangan guru dan juga kekurangan kepala sekolah yang sudah banyak pensiun,” imbuh Kadisdikpora Astika.

Proses regrouping dengan satu manajemen baru akan berlaku pada semester genap di bulan Januari 2021 mendatang. Astika pun menjaminkan proses regrouping tidak akan berpengaruh pada jumlah jam mengajar guru yang ada di sekolah tersebut. Termasuk pemenuhan jam mengajar untuk sertifikasi guru. Menurutnya sejauh ini guru SD di Buleleng rata-rata dapat mengajar lebih dari 24 jam, sehingga ada regrouping manajemen sekolah ini tak merdampak signifikan pada jam mengajar guru. Belasan sekolah bentukan regrouping manajemen ini juga sudah disiapkan formasi kepala sekolah.

Sementara itu proses regrouping sekolah hanya dilakukan kepada beberapa sekolah yang ada dalam satu halaman. Sedangkan sekolah-sekolah pinggiran dan pelosok desa dengan jumlah  siswa minim tetap dipertahankan. Hal itu untuk menjaminkan seluruh anak usia sekolah di Buleleng mendapatkan pendidikan.

“Kalau sekolah di pinggiran kota meski siswanya seidkit tetap harus dipertahankan. Kalau ini di regrouping nanti malah menambah data dan jumlah drop out kita. Karena pendidikan tak menghitung persentase, kalaupun hanya satu yang tak bisa sekilah tetap dijajaki untuk mendapat pelayanan pendidikan,” tutunya. *k23

Komentar