Operasional DTW Bedugul Masih 'Gabeng'

Namun kapan DTW Bedugul akan dioperasikan, hingga kini belum ada kepastian. Pantauan di lapangan, Rabu (11/11) siang, gapura megah telah selesai dibangun namun penataan masih belum rapi. Bangunan kios cenderamata yang anggaran pembangunannya merupakan bantuan pusat, bagian sisi ditumbuhi rumput. Termasuk kawasan restoran yang ada di sisi bawah, masih seperti ‘rumah hantu’ karena memang belum ditata.

Seorang pelajar SMP yang kerap datang ke restoran di sisi bawah, ketika ditemui di lokasi, menyatakan sore hari di kawasan tersebut selalu ramai. Selain jadi tempat untuk bertemu pacar, khusus bangunan apung sering difungsikan untuk arena skateboard.

“Kalau sore hari ramai, sering digunakan untuk tempat ketemuan sama pacar,” ungkap pelajar SMP yang menolak menyebut nama.

Terkait kondisi tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Gede Sukanada, mengatakan penataan kawasan sedang berjalan agar DTW Bedugul segera bisa dioperasikan.

“Tahun 2021 kita tetap akan melanjutkan penataan menggunakan DAK (dana alokasi khusus),” ujar Sukanada.

Kata Sukanada, penataan kawasan di 2021 direncanakan membangun 3 unit menara pandang, penataan lahan, penanaman rumput, bunga dan lain-lain. “Di tahun 2020 tidak dilakukan penataan karena masih dalam suasana pandemi Covid-19,” tegasnya.

Namun Sukanada belum bisa memastikan kapan nantinya DTW Bedugul bisa mulai dioperasikan. “Harapan kami segera bisa bangkit, mudah-mudahan bisa secepatnya,” tandas Sukanada.

Seperti diketahui kios cenderamata di DTW Bedugul sudah dibangun lewat DAK 2018. Selain kios cenderamata, juga dibangun toilet dengan anggaran Rp 250.800.000 lewat DAK 2018.

Sementara renovasi restoran dianggarkan Rp 1 miliar lewat APBD Tabanan. Renovasi restoran sudah selesai dilakukan. *des