nusabali

Listibiya Genjot Kaum Muda Ngewayang Ramayana

  • www.nusabali.com-listibiya-genjot-kaum-muda-ngewayang-ramayana

Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibiya) Provinsi Bali menggelar workshop dan pelatihan Dalang Wayang Ramayana terhadap 45 calon dalang dari 9 kabupaten/kota di Balai Diklat Provinsi Bali, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, 19-22 November 2015.

DENPASAR, NusaBali
“Sejalan dengan tugas Listibiya untuk melakukan revitalisasi, konservasi, rekonstruksi, workshop dan pelatihan terhadap kesenian tradisional, maka pembinaan dalang Wayang Ramayana ini dianggap perlu,” ujar Ketua Panitia Pelaksana, Drs I Wayan Madra Aryasa MA, Jumat (21/11).

Program tahunan ke-15 kali ini bertema ‘Revitalisasi Wayang Ramayana sebagai Sumber Inspirasi Budaya Bali untuk Memperkuat Karakter Bangsa’. Menurut Aryasa, cabang seni Wayang Ramayana merupakan salah satu sumber kearifan lokal Bali yang semakin kurang mendapat perhatian, khususnya di kalangan dalang muda.

Dia menambahkan masyarakat dunia yang melalui Unesco telah memberikan penghargaan tertinggi kepada wayang sebagai warisan budaya dunia tahun 2013, namun sangat ironis apabila sang pemilik budaya (Bali), utamanya generasi penerus malah jarang yang meminati. “Lalu mengapa kita diam, kalau sudah diakui. Dalang Ramayana secara generasi makin tipis, padahal masyarakat dunia mengakui nilai wayang sangat luar biasa. Untuk itu kaderisasi ini supaya tidak putus,” imbuhnya.

Menurutnya, teknologi terutama digitalisasi dunia maya kini semakin mengglobal. Remaja kini justru lebih cenderung menonton animasi-animasi, ketimbang wayang tradisi yang sarat dengan filosofi. Akibatnya, ada kekhawatiran ilmu-ilmu leluhur atau dalang yang sudah malang melintang yang sangat padat ilmunya, kelak tidak dapat diwariskan dengan sepenuhnya.
Dalam kegiatan tersebut mendatangkan dalang-dalang senior yang sudah malang melintang untuk menceritakan pengalaman mereka, di antaranya Jero Dalang Wayang Wija (Gianyar), Jero Dalang Nardayana (Tabanan), Jero Dalang Ida Bagus Mambal (Badung), I Wayang Sarga (Gianyar), dan I Nyoman Sudarna (Badung).

Kegiatan juga diisi dengan diskusi panel yang menghadirkan pembicara Prof Dr I Wayan Dibia, Prof Dr I Nyoman Suarka, dan Dr I Nyoman Catra MA. Pada akhir pelatihan akan dipentaskan hasil evaluasi latihan dan workshop tersebut, berupa pentas Wayang Ramayana.

Komentar