nusabali

Kapolres Badung Pimpin Razia Perut Lapar

  • www.nusabali.com-kapolres-badung-pimpin-razia-perut-lapar

MANGUPURA, NusaBali
Pendekatan polisi terhadap masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dilakukan dengan berbagai cara.

Salah satunya Polres Badung yang menggelar razia perut lapar di Pasar Beringkit, Mengwi, Badung, pada Kamis (15/10) pagi. Kegiatan yang dipimpin langsung Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi juga mengampanyekan hidup sehat dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Para pengendara yang melintas di depan Pasar Beringkit ataupun pengunjung yang tidak menggunakan masker ditahan polisi. Lalu mereka diarahkan ke halaman parkir pasar untuk diberikan pengertian tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Tidak hanya pakai masker, juga cuci tangan, jaga jarak, dan tidak berkerumun.

Selain diberikan teguran lisan berupa ajakan para pelanggar dibagikan masker gratis. Setelah itu para pelanggar diberikan makanan mie instan gratis yang sudah siap disantap. "Kegiatan ini kami bekerja sama dengan perusahaan yang ada di Badung dengan memanfaatkan dana CSR yang mereka punya. Kegiatan ini tujuan utamanya adalah penertiban pemakaian masker. Di samping itu kami juga bagi-bagi makanan," ungkap AKBP Roby.

Pada intinya kegiatan ini digelar untuk terus mengingatkan masyarakat menggunakan masker sebagai sebuah kebutuhan yang harus dilakukan. "Untuk sanksi kami tetap terapkan sesuai dengan Pergub Bali Nomor 46 tahun 2020 dan Peraturan Bupati Badung. Setiap orang yang tidak menggunakan masker akan diberikan sanksi mulai dari sanksi administrasi dan sanksi sosial," ungkap AKBP Roby didampingi Wakapolres Badung Kompol Ni Putu Utariani.

Hasil evaluasi sementara terhadap kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan utamanya soal penggunaan masker, masyarakat sudah sangat diperhatikan. Namun demikian masih ada yang tidak pakai masker. Utamanya masyarakat yang berkegiatan di lingkungan sekitar.

"Banyak ditemukan yang tidak pakai masker yang keluar dari rumah pergi ke warung sekitar. Setiap kali kami operasi yustisi menemukan 200 sampai 300 orang. Tapi, kalau masyarakat yang jalan jauh susah semuanya patuh pakai masker," tuturnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.30 hingga pukul 11.00 Wita kemarin ditemukan banyak pelanggar yang tidak pakai masker. Baik pengguna jalan, pedagang, maupun pengunjung pasar. Mereka semuanya hanya diberikan terguran dan sanksi sosial berupa sapu kotoran di sekitar pasar. "Hari ini kami tidak menerapkan sanksi administrasi. Kami lebih memilih menerapkan sanksi sosial," tandasnya. *pol

Komentar