nusabali

Buleleng Tambah 41 Kasus, Satu Anggota Dewan Positif Covid-19

  • www.nusabali.com-buleleng-tambah-41-kasus-satu-anggota-dewan-positif-covid-19

SINGARAJA, NusaBali
Penambahan kasus baru terkonfirmasi Covid-19 di Buleleng kembali mengkhawatirkan, dalam sehari tercatat ada 41 kasus baru yang tersebar 7 kecamatan.

Satu diantaranya adalah anggota DPRD Buleleng. Selain penambahan kasus baru, jumlah kesembuhan pasien pada Selasa (1/9) kemarin juga cukup banyak yakni 27 orang. Puluhan kasus konfirmasi baru yang muncul di Buleleng terinci 22 orang dari Kecamatan Buleleng, 7 orang dari Kecamatan Sawan, 4 orang dari Kecamatan Sukasada, 2 orang dari Kecamatan Tejakula, 4 orang dari Kecamatan Kubutambahan, 1 orang masing-masing dari Kecamatan Seririt dan Banjar. Penambahan kasus baru membuat jumlah kumulatif Covid-19 Buleleng menjadi 437 orang.

Namun 377 orang diantaranya dinyatakan sembuh termasuk 27 orang pasien yang tersebar dari Kecamatan Buleleng 8 orang, 6 orang dari Kecamatan Sawan, 3 orang dari Kecamatan Tejakula, 4 orang masing-masing dari Kecamatan Sukasada dan Kubutambahan serta 1 orang masing-masing dari Kecamatan Seririt dan Banjar. Selain 5 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia sehingga masih menyisakan 55 orang pasien yang menjalani perawatan.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa saat dikonfirmasi kemarin membenarkan jika 1 dari 41 orang penambahan kasus terkonfirmasi baru adalah seorang anggota DPRD Buleleng. “Memang kemarin kami mendapat informasi laporan dan data ada salah satu dari anggota dewan yang terkonfirmasi, hasil swabnya positif,” ungkap Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini. Saat ini anggota dewan yang mengalami gejala ringan hanya diarahkan melakukan isolasi mandiri di rumahnya sejak 26 Agustus lalu.

Tim surveylance GTPP Covid-19 Buleleng juga disebut Suyasa sedang melakukan tracing yang sempat berkontak erat dengan yang bersangkutan. Mantan Asisten III Setda Buleleng ini juga menekankan penularan yang semakin marak di Buleleng dan masuk ke perkantoran agar tetap menjadi perhatian seluruh masyarakat dan pemerintah. “Di beberapa perkantoran terjadi proses penularan terjadi kasus, ini menyebabkan semua kantor harus berada pada posisi waspada. Yang berkontak erat juga masih dalam pendataan dan tracing,” jelasnya.

Meski salah satu anggota dewan terkonfirmasi positif Covid-19, hingga Selasa (1/9) kemarinkantor DPRD Buleleng memberlakukan jam kantor normal dan belum ada yang di Work From Home (WFH).

Sementara itu, selain lonjakan penambahan kasus baru dan kesembuhan pasien Covid-19 cukup tinggi, juga ada salah satu eks pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (1/9) kemarin. Eks pasien itu disebut berasal dari Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng. Hanya saja, saat meninggal dunia, sudah dinyatakan sembuh oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP). Eks pasien Covid-19 yang sudah berumur 80 tahun itu dijelaskan Suyasa menjalani perawatan di RSUD Buleleng sejak 22 Agustus lalu dengan gejala pneumonia, demam, batuk, hipertensi dan jantung. Namun pada 30 Agustus lalu kondisinya yang semakin membaik dan tidak lagi menunjukkan gejala Covid-19, akhirnya dinyatakan sembuh oleh DPJPnya. “Yang bersangkutan sudah dipulangkan dan sedang menjalani isolasi mandiri tambahan setelah dinyatakan sembuh, kemudian hari ini meninggal,” jelas Gede Suyasa. Jenazah eks pasien Covid-19 yang sudah dimakamkan dengan protokol kesehatan dibantu oleh BPBD  Buleleng. Namun hingga Selasa sore kemarin, status eks pasien Covid-19 Buleleng masih menunggu hasil koordinasi dengan Gugus Tugas Provinsi Bali apakah masuk sebagai pasien konfirmasi meninggal dunia atau probable. *k23

Komentar