nusabali

Positif Covid-19 di Bangli Kembali Alami Lonjakan

  • www.nusabali.com-positif-covid-19-di-bangli-kembali-alami-lonjakan

BANGLI, NusaBali
Kasus positif Covid-19 di Bangli sempat mereda. Namun kini kembali mengalami lonjakan. Seperti yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, per Sabtu (27/6) tercatat tambahan 8 kasus.

Dari jumlah tersebut, seluruhnya kasus transmisi lokal. Ada pula 7 orang yang sudah dinyatakan sembuh dari paparan virus Corona. Sementara pada, Minggu (28/6) tercatat 4 kasus tambahan, salah satunya adalah seorang tukang ukir.

Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan penambahan kasus positif Covid-19 ini juga dibarengi penambahan jumlah pasien sembuh. Adapun pasien yang dinyatakan sembuh, yakni 4 orang dari Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli. Warga ini merupakan kasus satu pekarangan Covid-19. Kemudian kasus pekerja migran Indonesia (PMI) sebanyak 3 orang masing-masing berasal dari Desa Langgahan, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani dan Desa Sulahan Kecamatan Susut, Bangli.

Sedangkan untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 8 kasus. Penambahan kasus ada di Desa Abuan, Kangin, sebanyak tiga kasus. Kasus di Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Banjar Penida Kaja, Kecamatan Kintamani serta dari Desa Mangguh, Kecamatan Kintamani. "Kasus kali ini seluruhnya transmisi lokal. Untuk 3 kasus di Abuan merupakan pengembangan kasus sebelumnya," jelas Wayan Dirgayusa, Minggu (28/6).

Lebit lanjut dijelaskan, di Banjar Abuan sebanyak 3 kasus transmisi lokal yang meliputi 2 pria berumur 51 tahun dan 1 perempuan berumur 49 tahun. Seluruhnya terkonfirmasi positif akibat adanya kontak erat dengan kasus sebelumnya. Berikutnya, untuk kasus Tanggahan Peken, yakni seorang laki-laki berumur 65 tahun. Yang bersangkutan terkonfirmasi positif diketahui karena merupakan PDP di RSUD Bangli.

Lanjut Wayan Dirgayusa, kasus di Desa Langgahan, yakni perempuan umur 63 tahun terkonfirmasi positif setelah kontak erat dengan PMI yang positif Covid-19. Selanjutnya, kasus di Banjer Malet Tengah meliputi seorang perempuan  umur 45 tahun. "Yang bersangkutan merupakan PDP di RSUD Bangli," bebernya.

Untuk kasus selanjutnya, ada di Banjar Penida Kaja, yakni seorang laki-laki umur 26 tahun. Sama seperti warga Banjar Malet Tengah, warga Penida Kaja ini juga PDP di RSUD Bangli. Sementara itu, dari Desa Mangguh adalah perempuan umur 26 tahun terkonfirmasi positif diketahui karena merupakan PDP di RS Ganesha Gianyar. "Untuk warga Mangguh ini merupakan tenaga kesehatan," ujar Wayan Dirgayusa.

Mantan Camat Kintamani ini menambahkan untuk kasus Covid-19 per, Minggu (28/6) terdapat empat kasus yang meliputi, warga Banjar Susut Kelod Desa/Kecamatan Susut. Kasus ini pengembangan dari kasus sebelumnya. "Terkonfirmasi positif akibat kontak dengan kasus positif sebelumnya di Banjar Susut Kelod. Yang bersangkutan kini menjalani karantina di hotel," sebutnya. Adapula kasus di Banjar Bangun Lemah, Desa Apuan. Warga berjenis kelamin laki-laki ini berusia 51 tahun. Kesehariannya adalah sebagai  tukang ukir. "Tukang ukir  diketahui positif covid-19 karena sebagai PDP di RSUD Bangli dan kini dalam perawatan di RSUD Bangli," terang pejabat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut ini.

Beralih ke kasus berikutnya, yakni di Desa Songan, Kecamatan Kintamani. Teratat dua orang warga Desa Songan terpapar virus corona. "Satu orang asal Banjar Dalem dan satu lagi Banjar Tabu. Warga Banjar Tabu diketahui pedagang di Pasar Galiran, Klungkung," jelas Wayan Dirgayusa.

Disampaikan pula, bahwa warga Banjar Dalem yang berusia 19 tahun, sebelumnya merupakan PDP di Puskesmas Songan. "Dua warga Songan masih isolasi di rumahnya, besok (Senin) akan ditindaklanjuti kembali," terangnya seraya mengatakan total kasus positif covid-19 di Bangli sebanyak 146 kasus. Menurut Wayan Dirgayusa, pasca penambahan kasus ini, gugus tugas dalam hal ini Dinas Kesehatan sudah membagi regu untuk melakukan tracing. "Nantinya akan langsung dilaksanakan rapid test. Karena tersebar di beberapa lokasi, tentunya pelaksanaan dilakukan petugas dari puskesmas," imbuhnya. *esa

Komentar