Pembangunan Resi Gudang di Desa Catur Ditunda
BANGLI, NusaBali
Rencana pembangunan sistem resi gudang (SRG) di Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Bangli, ditunda.
Penundaan pembangunan ini karena imbas pandemi Covid-19. Dalam perencanaan, pemerintah pusat anggarkan dana Rp 5 miliar untuk pembangunan SRG.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli, I Wayan Gunawan, mengatakan pembangunan sistem resi gudang di Desa Catur Kintamani harus ditunda. Sesungguhnya kegiatan ini sudah masuk dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Disperindag Bangli. Penundaan kegiatan dilakukan karena anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19. Menurut Wayan Gunawan, sistem resi gudang memperkuat daya tawar petani karena hasil panen bisa disimpan di gudang sambil menunggu harga membaik. “Kwalitas poduk yang tersimpan terjamin karena telah memiliki standar mutu sehingga berimbas pada harga jual,” ungkap Wayan Gunawan, Rabu (3/6).
Rencana pembangunan resi gudang di Desa Catur mempertimbangkan beberapa aspek seperti lokasi Desa Catur sangat stategis. Selain mudah diakses, Desa Catur merupakan lintas perbatasan antarkabupaten. Potensi wilayah hampir sebagian besar produk pertanian berupa kopi dari Kintamani. “Hasil kopi petani nantinya bisa disimpan di gudang sesuai dengan standar. Dengan demikian mutu kopi tetap terjaga,” jelasnya. *esa
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli, I Wayan Gunawan, mengatakan pembangunan sistem resi gudang di Desa Catur Kintamani harus ditunda. Sesungguhnya kegiatan ini sudah masuk dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Disperindag Bangli. Penundaan kegiatan dilakukan karena anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19. Menurut Wayan Gunawan, sistem resi gudang memperkuat daya tawar petani karena hasil panen bisa disimpan di gudang sambil menunggu harga membaik. “Kwalitas poduk yang tersimpan terjamin karena telah memiliki standar mutu sehingga berimbas pada harga jual,” ungkap Wayan Gunawan, Rabu (3/6).
Rencana pembangunan resi gudang di Desa Catur mempertimbangkan beberapa aspek seperti lokasi Desa Catur sangat stategis. Selain mudah diakses, Desa Catur merupakan lintas perbatasan antarkabupaten. Potensi wilayah hampir sebagian besar produk pertanian berupa kopi dari Kintamani. “Hasil kopi petani nantinya bisa disimpan di gudang sesuai dengan standar. Dengan demikian mutu kopi tetap terjaga,” jelasnya. *esa
Komentar