nusabali

5 Perahu Nelayan Kedonganan Rusak Diterjang Rob

  • www.nusabali.com-5-perahu-nelayan-kedonganan-rusak-diterjang-rob

MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 5 unit perahu milik nelayan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung rusak parah akibat diterjang banjir rob (air laut pasang naik) pada Rabu (27/5) sore.

Banjir yang berlangsung selama satu jam itu menyapu puluhan perahu yang sedang lego jangkar di tepi pantai. Akibatnya, pemilik perahu mengalami kerugian mencapai belasan juta rupiah. Salah seorang warga Kedonganan, I Wayan Mendra, menerangkan banjir rob di Pantai Kedonganan terjadi pada Rabu sekitar pukul 12.30 hingga 13.30 Wita. Air laut naik secara tiba-tiba dan menghantam puluhan perahu yang sedang ditambatkan. Dari total puluhan perahu yang lego jangkar itu, ada 5 perahu yang mengalami kerusakan terparah. Bahkan, ada yang sampai lepas dari tali jangkar dan terombang-ambing di tepi Pantai Kedonganan. “Yang rusak akibat rob itu ada lima perahu dengan rincian dua perahu yang kecil dan tiga perahu berukuran besar,” kata Mendra saat ditemui di Pantai Kedonganan, Kamis (28/5) siang.

Mendra menjelaskan, perahu besar ukurannya sekitar 12 meter dan yang kecil berukuran 6 meter. Empat perahu terbuat dari fiber dan satu yang terbuat dari kayu. Sehingga, saat terjadi gesekan dan hempasan ombak besar, perahu itu mudah pecah. Akibat kerusakan itu, pemilik diperkirakan merugi hingga belasan juta rupiah.

“Kerusakannya bervariasi, ada yang rusak sedang dan ada yang berat. Kalau yang kerusakan sedang langsung diperbaiki dan yang kerusakan parah sudah tidak biasa digunakan lagi dan dibiarkan. Setelah rob selesai baru ditangani,” ujar Mendra.

Masih menurut Mendra, cuaca ekstrem dan peringatan adanya banjir rob ini sudah diantisipasi oleh para nelayan. Sehingga, mereka langsung menambatkan perahunya berjarak sekitar 7 meter dari bibir pantai. Namun karena besarnya ombak, air laut bahkan menerjang perahu yang ditambatkan dan mengakibatkan adanya kerusakan. Padahal, kejadian tahun sebelumnya saat banjir rob, hanya perahu yang ada di dekat pantai saja yang terkena imbas. “Kalau tiap tahun memang ada fenomena banjir rob. Makanya perahu itu ditambatkan jauh dari pantai. Tapi, kali ini masih diterjang ombak dan mengakibatkan kerusakan,” kata Mendra yang juga sesepuh di Pantai Kedonganan.

Banjir rob yang terjadi di Kedonganan, menurut Mendra, puncaknya pada Rabu siang. Sementara pada Kamis (28/5), kondisi ombak laut sudah berangsur melandai, meski demikian para nelayan belum melaut. “Hari ini (Kamis kemarin), ombaknya sudah mulai turun. Ya, puncaknya kemarin itu (Rabu, 27/5). Kami berharap cuaca ini semakin membaik agar nelayan bisa melaut lagi. Tentunya kami akan terus memperhatikan setiap informasi dari BBMKG,” kata Mendra.

Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, menerangkan dari hasil analisa yang dilakukan, imbauan waspada banjir rob memang sampai pada Kamis (28/5). Namun, kondisi lain yang terjadi di perairan Selatan Bali adalah gelombang tinggi yang masih diprediksi terjadi dalam tiga hari ke depan. “Selain gelombang tinggi, perkiraan angin kencang dan hujan juga masih terjadi perairan Selatan Bali. Kita berharap masyarakat atau nelayan tetap memperhatikan imbauan soal cuaca,” kata Iman. *dar

Komentar