nusabali

Physical Distancing, Sidang Skripsi Digelar Online

  • www.nusabali.com-physical-distancing-sidang-skripsi-digelar-online

DENPASAR, NusaBali
Tak hanya pembelajaran sekolah atau pun perkuliahan yang digelar secara daring atau online.

Ujian akhir mahasiswa berupa sidang skripsi juga dilakukan secara online. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Nur Liliana Puri Prihatiningsih.

Ujian yang dilakukannya secara daring ini dilaksanakan pada Kamis (23/4) pagi. Dia membawakan skripsi yang berjudul Respons Analgesia, Sedasi dan Relaksasi Anestesi Ketamin dan Propofol dengan Premedikasi Xilasin pada Sapi Bali (Bos Sondaicus). Skripsi ini dipresentasikannya kepada para penguji melalui aplikasi WebEx Video Conferencing.

Diselenggarakannya sidang secara daring ini membuat Nur Liliana merasakan banyak hal. Beberapa di antaranya, yakni kemudahan dalam melakukan sidang yang membuatnya tidak perlu pergi ke kampus. “Suasananya sendiri lebih menguntungkan, kita paling hanya direpotkan oleh kuota, mencari tempat tenang,” ujarnya.

Hal ini dirasa memberi kemudahan bagi mahasiswa seperti Nur Liliana yang melalui sidang daring ini tidak perlu mencetak skripsinya dan menyiapkan konsumsi kepada para penguji. “Kalau live itu lebih ribet, karena harus menyiapkan segala sesuatunya dari berkas hardcopynya, kemudian harus dicek itu, kemudian juga berkas-berkas yang lainnya. Selain itu juga harus menyiapkan konsumsi,” lanjut Nur Liliana.

Namun di satu sisi, ada juga rasa sedih yang dirasakan Nur Liliana yang tidak bisa melakukan sidang seperti pada umumnya, apalagi sidang skripsi adalah sebuah momen penting bagi mahasiswa yang menandakan dirinya akan selangkah lebih dekat lagi dengan kelulusan. “Sedihnya itu, ya yang jelas tidak bisa bertatap muka langsung dengan dosen, jadi kurang leluasa,” kesannya.

Pendapat mengenai sidang skripsi yang dilaksanakan secara daring ini juga datang dari salah satu dosen penguji Nur Liliana, I Gusti Ngurah Sudisma. Ujian atau sidang akhir bagi Nur Liliana ini merupakan pertama kalinya Ngurah Sudisma menguji mahasiswa secara daring. “Kesannya sih bagus, cuma kendala di sinyal. Sinyalnya kadang tidak stabil. Kemudian kemungkinan ini hardwarenya ini tidak terlalu support dengan WebEx. WebEx ini kan agak berat dia, naik turun sinyalnya,” kesannya saat dihubungi NusaBali.

Terlepas dari kendala tersebut, Ngurah Sudisma juga mengutarakan poin plus dari pengadaan ujian akhir yang berlangsung daring ini. “Satu, kita tidak wara-wiri keluar lagi, jauh lebih efisien, dari rumah langsung kita bisa bicara sendiri. Memang karena ini hal yang baru, kita kan masih kagok, karena budaya kita kan budaya harus bertemu,” paparnya.

Ngurah Sudisma menyimpulkan, bahwa pelaksanaan ujian skripsi seperti ini menjadi lebih mudah dengan dilaksanakan secara daring, terlepas dari kebutuhan akan sinyal internet dan perangkat komputer yang memadai, dan pengguna yang belum terbiasa dengan sistem ujian akhir seperti ini.*cr74

Komentar