nusabali

Gunung Agung Masuk Daftar Gunung Berapi Berbahaya

  • www.nusabali.com-gunung-agung-masuk-daftar-gunung-berapi-berbahaya

Para ahli vulkanologi dari Universitas Manchester, Inggris memasukkan Gunung Agung di wilayah Karangasem, Bali dalam daftar 10 gunung berapi paling berbahaya di dunia. 

MANCHESTER, NusaBali
Selain Gunung Agung (yang terakhir meletus dahsyat pada 17 Maret 1963), Gunung Kelud (terakhir meletus Februari 2014 lalu) di Jawa Timur juga masuk dalam daftar 10 gunung berapi paling berbahahaya se-dunia.

Dalam daftar yang dikeluarkan pakar vulkanologi dari Universitas Manchester, Gunung Agung menempati peringkat 6 dari 10 gunung berapi paling berbahaya di dunia. Peringkat teratas (paling berbahaya) adalah Gunung Suribachi di Pulau Iwo Jima, Jepang.

Setelah Gunung Suribachi (di Pulau Iwo Jima, Jepang) yang memuncaki daftar gunung berapi paling berbahaya, ada Gunung Chilpete (di Apoyeque, Nikaragua) yang menduduki peringkat kedua. Disusul kemudian Gunung Campi Flagrei (di Italia), Gunung Aso (di Jepang), Sabuk Gunung Api Trans (di Meksiko), Gunung Agung (di Karangasem, Bali, Indonesia), Gunung Kamerun (di Kamerun), Gunung Taal (di Manila, Filipina), Gunung Mayon (di Filipina), dan Gunung Kelud (di Jawa Timur, Indonesia).

Versi pakar vulkanologi dari Universitas Manchester, erupsi dahsyat Gunung Suribachi (gunung berapi yang terkenal sejak Perang Dunia II) kini tinggal menunggu waktu. Jika erupsi Gunung Suribachi terjadi, maka diperkirakan bakal menghasilkan tsunami dahsyat dengan gelombang laut setinggi 25 meter. 

Jika ini sampai terjadi, bisa menghancurkan wilayah selatan Jepang dan kota-kota pesisir China, termasuk Shanghai dan Hongkong. Versi pakar vulkanologi, sebagaimana dilansir kompas.com, Jumat (13/11), Gunung Suribachi berpeluang meletus dahsyat selama 100 tahun ke depan dan bisa mengakibatkan sedikitnya 1 juta orang tewas.

Tinggi Gunung Suribachi kini 20 meter lebih tinggi dibanding ketyinggiannya tahun 1945 silam, saat Marinir Amerika Serikat mengibarkan bendera di puncaknya. Para pakar vulkanologi meyakini, pertumbuhan kamar magma yang jadi faktor utama bertambah tingginya Gunung Suribachi.

Selain itu, ketinggian pantai Pulau Iwo Jima di mana Gunung Suribachi berada, juga ikut bertambah. Kini, permukaan tanah pulau tersebut setinggi 17 meter dari muka laut. Artinya, pulau itu bertambah tinggi 1 meter setiap 4 tahun selama beberapa tahun terakhir.

Selanjutnya...

Komentar