Gunung Agung Masuk Daftar Gunung Berapi Berbahaya

Jika erupsi Gunung Suribachi terjadi, maka sebuah tsunami dahsyat dengan dinding air setinggi 25 meter akan tercipta. Tsunami ini bisa menghancurkan wilayah selatan Jepang dan sejumlah kota pesisir China. Erupsi Gunung Suribachi ini akan menyamai letusan Gunung Kuwae di Vanuatu tahun 1458, yang menghasilkan tsunami setinggi 30 meter di sebelah utara Selandia Baru dan mengakibatkan kepunahan budaya di Polinesia.

Gunung Campi Flegrei di dekat Kota Napoli, Italia juga termasuk gunung berapi yang sangat berba-haya. Jika Gunung Campi Flegrei ini meletus, maka dampaknya jauh lebih dahsyat ketimbang Vesuvius yang menghancurkan Kota Pompei sekitar 2.000 tahun silam.

Meski sangat jarang erupsi, tapi Gunung Campi Flegrei terletak sangat dekat dengan Kota Napoli yang dihuni 4,4 juta jiwa, sehingga ancaman gunung berapi ini sangat nyata. "Di banyak tempat di dunia, pengawasan terhadap gunung berapi sangat buruk. Banyak dari gunung berapi yang kurang dipantau itu justru terletak dekat dengan kawasan padat penduduk," kata pakar vulkanologi, Profesor Albert Zijlstra.

Sejak Gunung Tambora di Sumbawa meletus tahun 1815, kata Prof Albert Zijlstra, belum pernah ada erupsi dahsyat lainnya. Saat Gunung Tambora meletus sekitar 200 tahun silam, dampak erupsinya membuat dunia seakan tanpa musim panas. "Pada abad ini, ada peluang salah satu erupsi akan sedahsyat letusan Gunung Tambora," jelas Prof Albert Zijlstra.

Pakar vulkanologi menyebutkan, Gunung Suribachi di Jepang yang punya potensi erupsi dahsyat menyamai kedahsyatan letusan Gunung Tambora tahun 1815, hingga mampu menimbulkan perubahan iklim secara signifikan.

Sementara itu, sebagai salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia, Indonesia juga ‘menyumbangkan’ dua gunungnya dalam daftar 10 gunung berapi paling berbahaya di dunia. Masing-masing, Gunung Agung (di Karangasem) dan Gunung Kelud (di Jawa Timur).

Selanjutnya...