nusabali

Dapat Durian Runtuh Sundul Diana, Martina Tak Mau Beranda-andai

Srikandi dengan 1.603 Suara Akan Gantikan Peraih 91.243 Suara di Fraksi PDIP DPRD Bali

  • www.nusabali.com-dapat-durian-runtuh-sundul-diana-martina-tak-mau-beranda-andai

Dengan naiknya Martina Sumaryati, nantinya Srikandi di DPRD Bali akan tetap berjumlah 9 orang. Mereka yang sudah lebih dulu di Dewan adalah Ni Luh Yuniati, IGA Aries Sujati Suradnyana, Ni Kadek Darmini, IGA Diah Werdhi Srikandi WS, Ni Wayan Sari Galung, Ni Putu Yuli Artini, Utami Dwi Suryadi, Grace Anastasia Suryawijaya

GIANYAR, NusaBali
Srikandi PDIP asal Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Martina Sumaryati, 64, akan ketiban durian runtuh menyusul kasus dugaan selingkuh dua anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 2019-2024, I Kadek Diana, 50 (Dapil Gianyar) dan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati, 28 (Dapil Klungkung). Pasalnya, Kadek Diana yang dalam Pileg 2019 sukses meraup 91.243 suara akan digusur dari kursi DPRD Bali. Nah, Martina Sumaryati yang hanya meraup 1.603 suara, bakal menggantikan Kadek Diana di DPRD Bali dengan status PAW (pengganti antar waktu). Namun, Martina Smaryati belum mau beranda-andai.

Sejauh ini, memang belum diproses PAW untuk Kadek Diana dari keanggotaan DPRD Bali. Namun, jika Kadek Diana (politisi senior PDIP asal Banjar Kebalian, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar yang kini menjabat Ketua Komisi III DPRD Bali) diberangus dari keanggotaan Fraksi PDIP DPRD Bali, satu-satunya yang berhak menggantikannya adalah Martina Sumaryati.

Pasalnya, Martina Sumaryati merupakan satu-satunya caleg PDIP yang gagal lolos ke DPRD Dapil Bali dari Dapil Gianyar dalam Pileg 2019. Kala itu, Martina yang berstatus new comer menduduki peringkat keenam alias posisi juru kunci di internal caleg DPRD Bali Dapil Gia-nyar, dengan meraih 1.603 suara.

Sedangkan 5 caleg PDIP lainnya semua lolos ke DPRD Bali Dapil Gianyar, masing-masing I Kadek Diana (status incumbent yang lolos denga n perolehan 91.243 suara), Ni Luh Yuniawati (new comer/raih 37.315 suara), I Made Budastra (incumbent/31.451 suara), I Made Rai Warsa (new comer/15.800 suara), dan AA Gde Agung Wira Mantara (new comer/14.362 suara).

Sesuai aturan, jika salah satu anggota Dewan terpilih harus diganti dengan status PAW karena suatu hal, maka yang berhak menggantikannya adalah caleg dengan nomor urut berikutnya yang gagal lolos dengan suara tertinggi saat Pileg. Caleg tersebut adalah Martina Sumaryati.

Bagi Martina, jika nanti benar-benar naik menggantikan Kadek Diana dengan status PAW, maka inilah untuk kali pertama sepanjang sejarah duduk sebagai wakil rakyat di kursi legislatif. Sebelumnya, Srikandi PDIP kelahiran Sleman, Jogjakarta, 7 Mei 1956, ini sudah sempat dua kali maju tarung berebut kursi legislatif di Pileg, namun selalu gagal. Pertama, Pileg 2009 ketika maju sebagai caleg DPRD Gianyar dari PDIP Dapil Ubud. Kedua, Pileg 2014 ketika kembali maju sebagai caleg DPRD Gianyar dari PDIP Dapil Ubud.

Saat dikonfirmasi NusaBali, Senin (16/3), Martina enggan banyak komentar terkait durian runtuh yang akan diperolehnya yakni menggantikan Kadek Diana di DPRD Bali dengan status PAW. Menurut Martina, selama ini dirinya hanya mengabdi dengan hati tulus ikhlas di partai. Mantan Wakil Ketua Bidang Kemaritiman DPC PDIP Gianyar 2014-2019 ini pun sangat berhati-hati menjawab NusaBali soal kesi-apannya menjadi wakil rakyat. Perempuan berusia 64 tahun ini tak mau berandai-andai.

“Sebagai kader PDIP, saya siap melaksanakan tugas sesuai instruksi partai. Apa pun mekanisme dan perintah partai, saya hanya menunggu,” jelas istri dari I Wayan Surim, pengusaha sukses yang tinggal di Banjar Bunutan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud ini.

Ditanya tentang fokus perjuangannya ketika nanti duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Gianyar, Sumaryati enggan menjawab. “Saya belum bisa jawab pertanyaan itu. Sebab, saya kan belum ditugaskan partai untuk menjalankan tugas di DPRD Bali,” elak Srikandi yang sempat menjabat Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Kedewatan periode 2005-2009 ini.

Bukan hanya itu, Martina juga enggan membeberkan visi misi perjuangannya saat pencalegan di Pileg 2019. “Sekali lagi, selama belum ada penugasan partai, saya belum berani mengatakan apa yang akan saya perjuangkan. Kan beda dengan penyampaian visi misi saat kampanye pencalegan itu. Sekarang saya belum ada penugasan dari partai,” dalih ibu tiga anak laki-laki yang sempat dipercaya partainya menjadi Ketua Panitia Pemilihan Bupati Gianyar DPC PDIP Gianyar di Pilkada 2008 ini.

Satu hal yang pasti, jika Martina Sumaryati naik menggantikan Kadek Diana, nantinya Srikandi Politik yang duduk di DPRD Bali jumlahnya akan tetap 9 orang. Pasalnya, satu terpental karena dugaan selingkuh, satu naik dengan status PAW. Srikandi terpental itu adalah Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati, politisi asal kawasan seberang Nusa Penida yang dalam Pileg 2019 lalu lolos ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Klungkung dengan perolehan 24.079 suara. Kadek Dwi Yustiawati nantinya akan digantikan Wayan Sutena (yang hanya meraup 7.367 suara) di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Klungkung.

Berdasarkan hasil Pileg 2019, ada 9 Srikandi Politik yang lolos ke DPRD Bali 2019-2024. Selain Kadek Dwi Yustiawati (Dapil Klungkung), 8 Srikandi lainnya adalah Ni Luh Yuniati (caleg new comer dari PDIP Dapil Gianyar/lolos dengan 37.315 suara), I Gusti Ayu Aries Sujati Suradnyana (new comer PDIP Dapil Buleleng/32.408 suara), Ni Kadek Darmini (incumbent PDIP Dapil Karangasem/34.712 suara), I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS (incumbent PDIP Dapil Jembrana/-28.051 suara, Ni Wayan Sari Galung (new comer PDIP Dapil Denpasar/-26.210 suara), Ni Putu Yuli Artini (incumbent Golkar Dapil Karangasem/20.142 suara), Utami Dwi Suryadi (incumbent Demokrat Dapil Denpasar/5.736 suara), dan Grace Anastasia Suryawijaya (new comer PSI Dapil Denpasar/4.315 suara). *lsa

Komentar