nusabali

Kemenpora Gelar Desiminasi IPTEK Olahraga di Denpasar

  • www.nusabali.com-kemenpora-gelar-desiminasi-iptek-olahraga-di-denpasar

DENPASAR, NusaBali
Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK menggelar Desiminasi IPTEK Olahraga di Denpasar, pada Kamis (12/3) dan Jumat (13/3).

Kegiatan tersebut diikuti 9 cabang olahraga unggulan dan utusan KONI Bali. Lewat pelatihan diharapakan proses pembangunan dunia olahraga dapat berkembang lewat pendekatan IPTEK.  Menurut Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK Kemenpora Washinton, kegiatan ini dalam upaya peningkatan pengetahuan dan pelaksanaan program pembibitan atlet jangka panjang. Yakni, melalui pengelola, pengurus, tenaga pelatih, dan klub olahraga.

"Dampaknya memang akan dirasakan beberapa tahun kedepannya. Dan, ini memang kegiatan pertama di Bali. Kami yakin manfaatnya akan dapat dirasakan minimal 1 tahun kedepan," tegas Washinton. Sementara itu salah satu peserta, Yogi Parta dari cabor karate mengakui kegiatan ini secara pribadi sangat bagus. Sebab kemjuan olahraga semakin berkembang tiap tahunnya melalui penerapan IPTEK.

"Kegiatan ini bagus untuk pembentukan dalam pencarian talenta atlet. Soal materi bagaimana merekrut atlet. Dan, mengetahui secara keseluruhan," tutur Yogi Parta.

Menurutnya, pelatih dituntut maksimal dalam penentuan bakatnya atlet. Dimulai dari melihat postur tubuh atlet, cabor apa yang cocok. Hal itu harus dapat diketahui sejak usia dini, untuk mengetahui perkembangan selanjutnya.

“Yang kami paling rasakan pengembangan melalui IPTEK itu  kondisi fisik dapat terlihat. Sebab, mengetahui fisik dapat menentukan karier prestasi atlet," terang Yogi Parta.

Disatu sisi peserta lainnya Made Suyudani dari cabor judo mengaku pihaknya benar-benar mengetahui pola pembinaan atlet yang tepat di usia dini.

"Ini bagus lewat berbagai tahap yang benar. Dimulai dari pengenalan basiknya dulu, kesiapan fisik atlet. Dan, ketika masuk usia 16 tahun keatas baru penekanan soal teknik," tandas Suyudani.

Istilahnya, kata Suyudani, atlet pada usia DD dan SMP lebih pada penekanan kemampuan dasar. Dan, jika atlet masuk tingkat SMA baru menuju prestasi. Jadi, semua untuk untuk menghindari tidak jenuh dan mengikuti pola secara bertahap. *dek

Komentar