nusabali

Wabah Corona Naikkan Harga Rempah-rempah

  • www.nusabali.com-wabah-corona-naikkan-harga-rempah-rempah

NEGARA, NusaBali
Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Jembrana dari unsur Polres Jembrana bersama Dinas Koperindag Jembrana, melakukan sidak (inspeksi mendadak) pasar di Pasar Umum Negara dan salah satu swayalan di Kota Negara, Jembrana, Jumat (6/3).

Sidak untuk monitoring stok maupun harga sembako di tengah-tengah isu virus Corona. Hasilnya, tim tak menemuka fenomena kepanikan pembeli di Jembrana. Hanya saja, permintaan sejumlah rempah-rempah, seperti jahe dan kunyit, semakin meningkat dan turut berimbas terhadap harga pasar. Saat melakukan penyisiran di Pasar Umum Negara, sejumlah pedagang sembako mengakui, untuk permintaan maupun harga sembako saat ini, masih sangat normal. Begitu juga di salah satu swalayan yang disasar tim, kondisinya sama. Namun permintaan rempah-rempah meningkat. Naiknya permintaan rempah-rempah itu diduga karena makin banyaknya warga yang membuat ramuan herbal untuk meningkatkan kekebalan tubuh pasca sebaran wabah corona.

Salah satu pedagang rempah-rempah dan bahan bumbu dapur di Pasar Umum Negara, Murni,42, mengaku naiknya permintaan rempah-rempah ini, mulai terjadi baru-baru ini. Sedangkan untuk harga rempah-rempah, seperti jahe, kunyit termasuk kencur, juga melonjak. Harga jahe yang sebelumnya Rp 32.000/kg, naik menjadi Rp 35.000/kg. Harga kunyit sebelumnya Rp 6.000/kg, naik menjadi Rp 8.000/kg. Kencur sebelumnya Rp 57.000/kg, naik menjadi Rp 60.000/kg. “Kalau kenaikan harga, sebenarnya sudah terjadi sejak sebelum Kuningan,” ujarnya.

Sedangkan untuk permintaan dan harga bahan bumbu dapur, diketahui masih normal. Bahkan, harga cabai rawit yang sempat menembus Rp 50.00/kg, kini sudah turun menjadi Rp 25.000/kg. “Kalau permintaan cabai, bawang, masih seperti biasa. Cuman permintaan jahe dan kunyit yang naik. Kalau diperkiraan, kenaikan permintaan jahe dan kunyit, ada kisaran 5-10 kg. Tetapi untuk pasokan masih lancar, tidak sulit dicari,” sambung Murni.

Kadis Koperindag Pemkab Jembrana, Komang Agus Adinata, mengatakan sesuai hasil pemantauan di Pasar Umum Negara dan salah satu swayalan, stok dan harga  sembako di Jembrana, sangat aman. Ada beberapa barang, khusunya rempah-rempah sebagai konsumsi herbal yang mengalami lonjakan permintaan. “Karena permintaan naik, harga pun naik. Tetapi kenaikan harganya, masih dalam batas normal. Naik antara Rp 2.000 - Rp 4.000,” ujarnya.

Kata Agus Adinata, sesuai hasil monitoring sampai kemarin, belum ada fenomena panic buying di Jembrana. Kebutuhan sembako, dipastikan masih sangat normal. Begitu juga stok dan harga masih sangat normal. “Kami berharap, ya tetap seperti ini. Karena kalau sampai ikut-ikutan memborong barang-barang karena panik yang terlalu berlebihan, sangat berbahaya untuk kestabilan di pasar. Harganya bisa naik, dan bisa diminfaatkan oknum-oknum yang hanya ingin mencari keuntungan,” ucapnya.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita, yang juga turun langsung saat sidak pasar kemarin, mengatakan dari pemantauan jajarannya, untuk kebutuhan pokok masih relatif aman. Namun dari hasil penelusuran sementara ini, hanya ditemukan kelangkaan masker di Jembrana. Di mana, sesuai hasil penelusuran ke 17 apotek belum lama ini, hanya ada beberapa apotek yang memiliki stok masker, itu pun jumlahnya sangat terbatas. “Kami juga sudah berusaha telusuri kenapa terjadi kelangkaan masker di apotek-apotek. Karena dari Denpasar, tidak ada memasok masker ke apotek-apotek di Jembrana. Jadi sementara ini, belum ada indikasi penimbunan,” ujarnya. *ode

Komentar