nusabali

Harga Beras Ancam Inflasi Lebaran

  • www.nusabali.com-harga-beras-ancam-inflasi-lebaran

SINGARAJA, NusaBali
Harga kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, mulai berfluktuasi.

Sejumlah komoditas seperti bumbu dapur sudah mengalami penurunan harga. Namun kebutuhan pokok lainnya seperti beras, daging ayam dan telur ayam ras, terus mengalami kenaikan harga bertahap sejak bulan Januari lalu. Kondisi ini berpotensi memicu kenaikan inflasi.

Seperti harga beras kualitas medium di pasaran saat ini mencapai Rp 12.000 per kilogram sedangkan untuk beras premium Rp 14.000. Daging ayam Rp 38.000 kilogram dan telur ayam ras Rp 28.800 per kilogramnya.

Sekretaris Satgas Pangan Kabupaten Buleleng Ni Made Rousmini ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/4), mengatakan upaya pengendalian inflasi sudah dilakukan maksimal. Bahkan operasi pasar oleh dua Perumda milik Pemkab Buleleng sudah berlangsung setiap hari. Bahkan Perumda Pasar Argha Nayottama dan Perusahaan Daerah (PD) Swatantra Buleleng, sudah membuka gerai di dua pasar besar di Buleleng, menyiapkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

Hanya saja upaya itu belum dapat signifikan mempengaruhi harga jual di pasar tradisional. Hal itu disebabkan karena petani padi di Buleleng baru panen raya April-Mei ini. Selain itu masyarakat masih cenderung mengkonsumsi produk beras dari luar Buleleng yang menjadi acuan survei Badan Pusat Statistik (BPS).

“Kalau harga beras lokal kita masih sangat stabil. Harga beras dari luar (Pulau Jawa) yang kebanyakan dikonsumsi masyarakat malah masih tinggi karena ada gagal panen di sejumlah pusat penghasil beras di Pulau Jawa,” terang Rousmini yang juga Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng ini.

Sedangkan untuk daging ayam dan telur ayam ras, kenaikan harga dipicu lonjakan harga pakan yang berdampak sistematis. Dia menyebut upaya pengendalian inflasi terutama untuk menstabilkan harga beras juga sempat dilakukan pemerintah pusat melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan mengeluarkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Namun jumlah kuota yang diberikan untuk pemerintah daerah masih terbatas.

Namun di tengah ancaman harga beras yang tidak kunjung turun, Rousmini menjaminkan ketersediaan dan pasokan hingga Hari Raya Idul Fitri ini aman di Buleleng. Tim Satgas Pangan pun sudah sempat melakukan pengecekan ke distributor-distributor yang ada di Buleleng.

Sementara itu inflasi di triwulan pertama Kabupaten Buleleng secara kumulatif sebesar 1,66 persen. Inflasi cukup tinggi terjadi di Bulan Januari yakni 0,95 persen pengaruh Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kemudian berhasil diturunkan di Februari yakni di angka 0,29 persen. Namun kembali naik di bulan Maret sebesar 0,42 persen.

Rousmini pun berharap April ini bisa deflasi, sebab dua pekan terakhir, sejumlah komoditas pemicu inflasi dapat dikendalikan. Beberapa diantaranya juga sudah mengalami penurunan harga hingga 50 persen. Seperti cabai rawit merah, bawang putih dan bawang merah. “Mudah-mudahan dengan panen raya petani padi April-Mei ini bisa membantu kita di Buleleng menstabilkan pasokan dan harga beras,” ungkap Rousmini. *k23

Komentar