nusabali

Diterjang Banjir, Jalan di Saba Putus

Jalan ini dibuat secara swadaya oleh masyarakat setempat sejak 20 tahun lalu.

  • www.nusabali.com-diterjang-banjir-jalan-di-saba-putus

GIANYAR, NusaBali
Jalan swadaya sepanjang 50 meter di Banjar Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, putus, Senin (2/3) sekitar pukul 06.00 Wita.

Jalan penghubung antara Banjar Saba - perumahan penduduk tempek Kelod Kauh, Desa Adat Saba ini jebol dini hari. Karena guyuran hujan deras sehari sebelumnya yang menyebabkan debit air naik tajam.  Bendesa Adat Saba I Gusti Ngurah Mahendra Dinata SH menjelaskan jalan tersebut merupakan akses alternatif warga Banjar Saba. “Rencananya hari ini (kemarin,Red) didatangkan buldoser untuk ngeruk sampah yang menyumbat gorong-gorong, biar air mengalir. Eh keduluan jebol, semua jadinya putus. Panjangnya sekitar 50 meter dengan lebar 7 meter,” jelasnya.

Dijelaskan, jalan ini dibuat secara swadaya oleh masyarakat setempat sejak 20 tahun lalu. “Dulu ini memang pangkung tanpa penghubung,” jelasnya. Ketinggian pangkung sekitar 10 meter. Proses pemadatan tanah dan pembuatan senderan, katanya menghabiskan waktu sekitar lima tahun. “Disender dan diuruk secara bertahap,” jelasnya.

Jelas dia, di bagian bawah dibuatkan gorong-gorong selebar 2 meter dengan ketinggian sekitar 5 meter. Dia tidak menduga, air bah yang mengalir deras menyebabkan jalan putus. Sebab, pangkung yang letaknya di sebelah barat Pura Dalem Agung, Desa Adat Saba itu tak pernah berair. “Hanya ada air ketika hujan, jadi orang terdahulu berpikir gorong-gorong akan cukup dilewati air jika hujan,” terang bendesa tiga periode ini.

Namun apa daya, debit air hujan yang terlalu besar membuat gorong-gorong tak berfungsi. Air mendorong senderan hingga masuk ke celah jalan di sisi barat. Akibat jalan putus, masyarakat yang tinggal di Perumahan Tempek Kelod Kauh Desa Adat Saba harus memutar keliling sekitar 1 km menuju Banjar Saba. Di sisi barat jalan terdapat Pura Prajapati Setra, Pura Dalem Kauh yang jaraknya sekitar 2 meter dari jalan putus. Di sisi timur, merupakan area Pura Dalem Ageng Desa Adat Saba. “Mungkin dulu karena terpisah pangkung, setra di Desa Adat Saba ada 2. Pura Dalem Kauh ring Adegan, Pura Dalem Kangin Setra Ageng di sisi timur,” ujarnya.

Guna menyambungkan kembali akses jalan ini, Bendesa yang juga mantan Perbekel Saba ini berencana menggelar paruman. Mahendradinata berharap mendapatkan bantuan pemerintah dalam perbaikan jalan atau diganti dengan sebuah jembatan. Dengan demikian warga pun tidak terlalu jauh untuk memutar arah.

Selain itu itu, bencana pohon tumbang timpa sanggah milik warga Banjar Gelulung, Desa/Kecamatan  Sukawati, I Ketut Nurija, Minggu (1/3) malam. “Atap piyasan, sanggah kemulan dan taksu rusak tertimpa dahan pohon,” ungkapnya. Saat kejadian, Ketut Nurija berada persis di dalam rumah. “Saya dengar jam 3 sore itu ada angina ngelinus. Lalu terdengar suara pohon tumbang kena atap sanggah,” jelasnya. Atas kejadian itu, dahan pohon dievakuasi secara manual oleh warga.

Pohon tumbang mengepung di sejumlah wilayah Gianyar. Plt Kalak BPBD Gianyar Ngakan Putu Dharma Jati, Senin (2/3), menyebutkan sejumlah pohon tumbang hingga menimpa bangunan terjadi di Gianyar. Total kerugian mencapai puluhan juta.

Dia mengatakan, sedikitnya ada tujuh pohon tumbang hingga menghalangi akses jalan. Tidak ada korban jiwa. "Kami turunkan tim untuk membersihkan semua pohon tumbang yang merintangi jalan sampai tuntas, hari ini sudah tuntas" jelasnya.*nvi

Komentar