nusabali

Petugas 'Preteli' Perhiasan Peserta Seleksi

Hari Pertama Seleksi CPNS, 167 Orang Tidak Hadir

  • www.nusabali.com-petugas-preteli-perhiasan-peserta-seleksi

“Saya yakinkan, jimat apapun tak akan bisa menolong karena itu yang membuat adalah dukun. Sedangkan di sini yang kita gunakan adalah teknologi. Jadi silahkan dilepas” (Sekda Provinsi Bali Dewa Indra)

DENPASAR, NusaBali

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Pemprov Bali pada hari pertama, Selasa (28/1) kemarin berjalan tanpa hambatan berarti. Dari 2.000 orang yang terdaftar sebagai peserta, sebanyak 167 orang tidak hadir sehingga otomatis gugur. Panitia seleksi sesuai komitmen awal benar -benar melaksanakan protap secara transparan. Peserta yang membawa perhiasan maupun perhiasan yang diduga dipercayai sebagai jimat dipreteli petugas.

Pantauan NusaBali di lokasi seleksi di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali, Jalan Hayam Wuruk Nomor 152 Denpasar, Selasa (28/1) pagi kemarin, para peserta sudah berdatangan sejak pukul 07.00 Wita atau sejam sebelum tes dimulai. Para peserta yang akan mengikuti seleksi sudah terlebih dulu mengikuti proses pemeriksaan dan pencocokan identitas kepesertaan.

Disinilah seluruh barang yang dibawa wajib dikumpulkan. Termasuk perhiasan gelang, cincin, dan jam tangan dipreteli petugas. Peserta yang berjilbab juga diperiksa petugas dengan cara pencocokan wajah yang bersangkutan sesuai dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang dikantongi, sehingga peluang lolosnya peserta ‘siluman’ alias joki tidak terjadi.

Hari pertama kemarin, dilaksanakan tes dalam 5 sesi. Setiap sesi dijadwalkan akan diikuti 200 orang. Namun dalam pelaksanaan tes dari pukul 08.00 Wita sampai pukul 18.00 Wita tersebut, dari 2.000 yang terdaftar sebagai peserta pada hari pertama, sebanyak 167 orang tidak hadir. Sehingga total peserta yang mengikuti tes sebanyak 1.833 orang.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Bali I Ketut Lihadnyana yang ditemui NusaBali di lokasi pelaksanaan tes, kemarin, mengatakan, peserta yang tidak hadir sebanyak 167 orang tersebut ada karena memang terlambat datang. "Kita tidak ada toleransi waktu. Kalau sudah telat tidak bisa ikut. Ada juga yang memang benar-benar tidak datang mengikuti seleksi," ujarnya.

Lihadnyana menegaskan, dalam seleksi CPNS ini benar-benar transparan tanpa kompromi. "Ada orang tua yang datangi kita minta menukar jadwal seleksi anaknya dengan alasan kakaknya menikah. Ya kita tolak. Nggak ada negoisasi," ujarnya didampingi Sekretaris BKD Pemprov Bali I Wayan Eka Dina.

Sementara itu, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra yang memantau pelaksanaan seleksi pada hari pertama kemarin juga sempat membriefing peserta CPNS.

Dalam pengarahan singkatnya, Dewa Indra mewanti-wanti agar mereka tak percaya dengan jimat. “Saya yakinkan, jimat apapun tak akan bisa menolong karena itu yang membuat adalah dukun. Sedangkan di sini yang kita gunakan adalah teknologi. Jadi silahkan dilepas,” ujar pria yang juga bertindak selaku Ketua Panitia Seleksi CPNS Provinsi Bali ini. Selain itu, dia berharap agar para peserta tak punya pikiran kalau mereka akan kalah bersaing karena tak punya beking atau siapa-siapa di Pemprov Bali. "Ndak boleh punya pikiran tidak punya siapa-siapa akan kalah saing. Kami yang di depan kalian ini juga nggak bisa membantu, termasuk saya.  Yang bisa menolong kalian itu hanya doa, kemampuan dan pengetahuan," tegasnya.

Dewa Indra menyebutkan data peserta yang terdaftar ikut seleksi untuk Provinsi Bali dan kabupaten/kota sebanyak  36.225 peserta. Namun yang ikuti ujian sebanyak  36.193 orang. Ada selisih 32 orang. Karena 32 orang tersebut memilih tidak mengikuti tes SKD karena sudah memiliki nilai SKD saat mengikuti seleksi tahun sebelumnya. Sesuai aturan Permenpan Nomor 14 Tahun 2018 tentang petunjuk teknis pengadaan PNS dibolehkan.

Menurutnya, kalaupun 32 orang tersebut mau ikut boleh saja, dengan tujuan untuk memperbaiki nilai sebelumnya. "Kalau yang 32 orang ini mau ikut lagi boleh. Dengan tujuan untuk memperbaiki nilai SKD sebelumnya. Siapa tahu ingin memperbaiki nilai SKD yang diperoleh pada seleksi sebelumnya, nggak apa. Tetapi 32 orang ini memilih tidak ambil tes SKD," pungkasnya.

Untuk diketahui, SKD CPNS Pemprov Bali akan berlangsung 28 Januari sampai 17 Februari 2020. Selain Provinsi Bali, ada sejumlah kabupaten/kota yang membuka formasi PNS tahun ini yaitu Denpasar, Buleleng, Jembrana dan Klungkung. Dalam pelaksanaan SKD, pihak panitia menyediakan dua ruangan ujian dan tiap sesi diikuti 400 peserta. Dalam sehari akan dilaksanakan lima sesi tes sehingga jumlahnya mencapai 2.000 peserta/hari.

Hasil tes CAT bisa langsung dilihat di layar komputer dan bisa dicatat oleh peserta. Nilai itu juga akan ditempel di papan pengumuman 15-30 menit setelah tes selesai. *nat

Komentar