nusabali

Satpam Terlibat, 840 Karton Kopi Digasak

Komplotan Perampok Spesialis Gudang Ditangkap

  • www.nusabali.com-satpam-terlibat-840-karton-kopi-digasak

Polisi menangkap 12 dari 16 orang komplotan perampok spesialis gudang yang biasa beraksi di Kota Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

SALATIGA, NusaBali

Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono mengatakan, perampok ini bekerjasama dengan sekuriti gudang untuk memuluskan aksinya.

"Mereka mendapat informasi dan situasi gudang dari sekuriti dan mantan sekuriti sebelum beraksi," ujar Gatot saat pengungkapan kasus di Mapolres Salatiga, seperti dilansir kompas, Jumat (10/1).

Gatot mengatakan, komplotan ini terhitung sopan. "Mereka ini perampok sopan. Karena meski ada kesempatan mengambil truk, malah dikembalikan dan hanya mengambil kopi saset yang ada dalam truk," ujar dia. Hal ini karena penadah hanya menerima kopi hasil rampokan.

Dikatakannya, komplotan yang dipimpin Pono dan Haris ini awalnya beraksi di gudang kopi milik PT Fastrata Buana, di Jalan Arimbi Kampung Brajan, Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Minggu (5/1) sekira pukul 02.30.  Dalam aksinya itu, pelaku yang jumlahnya 16 orang, berhasil mengambil 840 karton kopi, 11 ponsel dan sepeda motor matic.

Sebelum mengambil barang-barang itu, para pelaku pura-pura melakukan kekerasan terhadap satpam gudang kopi, Muhamad Abdul Wakhid atau Candra, dengan cara menodong dengan parang dan mengikat serta melakban bagian mulut dan mata. Setelah itu, pelaku merusak CCTV yang ada di sekitar gudang.

 “Padahal, satpam gudang kopi bernama Muhamad Abdul Wakhid atau Candra itu, salah satu komplotannya,” ujar Hamka.

Perampok yang tertangkap di Salatiga adalah Muliyono (35) dan Abdul Wakhid (25), keduanya warga Kendal. Sementara pelaku yang berasal dari Semarang adalah Irfan Krisniawan (24), Gita Prasetya (22), Dadang Aji Laksono (31), Imam Susanto (32), Endro Nurdiantoro (27).

"Jadi mereka mendapat informasi dari Pono, bahwa akan ada bongkar muat barang. Kebiasaan di gudang tersebut, sebelum dikirim esok hari, malamnya barang disusun di truk," ungkap Gatot.

Setelah ada informasi tersebut, komplotan ini menyewa mobil rental dan bergegas ke Salatiga. Mereka membuka gerbang dan langsung mengancam sekuriti menggunakan golok. Sekuriti disekap dan dibekap dengan lakban selama tujuh jam.

Setelah masuk ke gudang, truk yang sudah berisi kopi saset dibawa keluar dan barang-barang dipindah ke truk yang dibawa.

"Kemudian truk dikembalikan lagi ke gudang dan mereka melarikan diri," ujar dia. Petugas yang mendapat laporan melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Ada kejanggalan dalam kasus ini sehingga cepat terungkap. Mereka sudah beraksi tiga kali, di gudang milik perusahaan yang sama di Kendal dan Semarang. Uang hasil rampokan dibagi antara Rp 1 juta hingga Rp 7 juta per orang.*

Komentar