Badung, Bangli dan Jembrana Apel Siaga Bencana
Antisipasi bencana alam pada puncak musim penghujan yang diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2020 ini, Polres Badung menggelar apel Siaga Bencana di Lapangan Umum Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung, pada Sabtu (4/1).
MANGUPURA, NusaBali
Apel serupa juga digelar di Bangli. Polres Bangli dan Kodim 1626/Bangli menyiagakan personelnya dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana di Mapolres Bangli, Sabtu (4/1).
Di Badung apel dipimpin Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi, dihadiri oleh lintas instansi, seperti unsur TNI, SAR, BPBD, Satpol PP, PLN, PMI, Pemadam Kebakaran, Dinas Pehubungan, dan instansi terkait lainnya. Dalam kesempatan itu AKBP Roby mengatakan apel kesiapsiagaan ini digelar untuk mengantisipasi bencana alam yang terjadi di wilayah hukum Polres Badung.
"Kami berharap di Badung tidak terjadi bencana alam. Meski demikian setidaknya kita harus siaga. Di Badung ini rawan longsor utamanya di daerah Badung Utara," tutur AKBP Roby. Sementara Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung, I Wayan Wirya, yang juga hadir dalam kesempatan itu menginformasikan di Badung sudah memiliki tiga rencana kontijensi (Renkon). Pertama renkon gempa bumi, renkon tsunami dan renkon longsor. Bencana longsor berpotensi terjadi pada 4 kecamatan, yakni Kecamatan Mengwi, Abiansemal, Petang, dan Kuta Selatan.
Sementara saat apel kesiapsiagaan bencana di Bangli, Kapolres Bangli, AKBP Gusti Agung Dhana Aryawan, mengatakan secara geografis untuk wilayah Bangli termasuk daerah rawan terjadinya bencana. Berkaca pada kejadian tanah longsor di wilayah Kintamani pada tahun 2017 lalu hingga menimbulkan belasan korban jiwa. Untuk mengatisipasi hal itu melalui peran Bhabinkamtibmas dan Babinsa. "Bhabinkamtibmas dan Babinsa agar membangun kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi bencana," sebutnya.
Lanjutnya, dalam apel kesiapan ini juga pihaknya bersama instansi terkait melakukan pengecekan sarana prasarana untuk memastikan peralatan yang akan digunakan siap pakai sehingga dapat membantu masyarakat dengan cepat dan tepat.
Dandim 1626/Bangli, Letkol Inf Himawan Teddy Laksono, mengatakan apel ini penting untuk mengingatkan bahwa pentingnya kesiapsiagaan dalam menanggulangi bencana alam. “Dengan Apel ini kami bisa membangun sinergitas, kerja sama untuk kepentingan masyarakat,” sambungnya. Sedangkan di Jembrana apel kesiapan penanggulangan bencana alam digelar di GOR Kresna Jvara, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana dipimpin Bupati Jembrana, I Putu Artha, bersama Kapolres Jembrana, AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, dan Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Djefri Marsono Hanok. Hadir pula Danyon Mekanis 741/Garuda Nusantara (GN) diwakili Danki Pan C Yonmek 741/GN, Kapten Inf Abdul Wahid, Danyon Detasemen C Brimob Gilimanuk diwakili Danki, Iptu Murtayasa, para Kapolsek, sejumlah Kepala OPD Pemkab Jembrana, Basarnas Jembrana dan Stasiun Klimatologi Negara. *pol, esa, ode
Di Badung apel dipimpin Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi, dihadiri oleh lintas instansi, seperti unsur TNI, SAR, BPBD, Satpol PP, PLN, PMI, Pemadam Kebakaran, Dinas Pehubungan, dan instansi terkait lainnya. Dalam kesempatan itu AKBP Roby mengatakan apel kesiapsiagaan ini digelar untuk mengantisipasi bencana alam yang terjadi di wilayah hukum Polres Badung.
"Kami berharap di Badung tidak terjadi bencana alam. Meski demikian setidaknya kita harus siaga. Di Badung ini rawan longsor utamanya di daerah Badung Utara," tutur AKBP Roby. Sementara Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung, I Wayan Wirya, yang juga hadir dalam kesempatan itu menginformasikan di Badung sudah memiliki tiga rencana kontijensi (Renkon). Pertama renkon gempa bumi, renkon tsunami dan renkon longsor. Bencana longsor berpotensi terjadi pada 4 kecamatan, yakni Kecamatan Mengwi, Abiansemal, Petang, dan Kuta Selatan.
Sementara saat apel kesiapsiagaan bencana di Bangli, Kapolres Bangli, AKBP Gusti Agung Dhana Aryawan, mengatakan secara geografis untuk wilayah Bangli termasuk daerah rawan terjadinya bencana. Berkaca pada kejadian tanah longsor di wilayah Kintamani pada tahun 2017 lalu hingga menimbulkan belasan korban jiwa. Untuk mengatisipasi hal itu melalui peran Bhabinkamtibmas dan Babinsa. "Bhabinkamtibmas dan Babinsa agar membangun kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi bencana," sebutnya.
Lanjutnya, dalam apel kesiapan ini juga pihaknya bersama instansi terkait melakukan pengecekan sarana prasarana untuk memastikan peralatan yang akan digunakan siap pakai sehingga dapat membantu masyarakat dengan cepat dan tepat.
Dandim 1626/Bangli, Letkol Inf Himawan Teddy Laksono, mengatakan apel ini penting untuk mengingatkan bahwa pentingnya kesiapsiagaan dalam menanggulangi bencana alam. “Dengan Apel ini kami bisa membangun sinergitas, kerja sama untuk kepentingan masyarakat,” sambungnya. Sedangkan di Jembrana apel kesiapan penanggulangan bencana alam digelar di GOR Kresna Jvara, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana dipimpin Bupati Jembrana, I Putu Artha, bersama Kapolres Jembrana, AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, dan Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Djefri Marsono Hanok. Hadir pula Danyon Mekanis 741/Garuda Nusantara (GN) diwakili Danki Pan C Yonmek 741/GN, Kapten Inf Abdul Wahid, Danyon Detasemen C Brimob Gilimanuk diwakili Danki, Iptu Murtayasa, para Kapolsek, sejumlah Kepala OPD Pemkab Jembrana, Basarnas Jembrana dan Stasiun Klimatologi Negara. *pol, esa, ode
Komentar