nusabali

Aliran Sungai Baktiseraga Dinormalisasi

  • www.nusabali.com-aliran-sungai-baktiseraga-dinormalisasi

Proyek normalisasi ini akan dilaksanakan hingga batas barat Jalan Laksamana tepat di perempatan traffic light Baktiseraga-Panji.

SINGARAJA, NusaBali

Aliran sungai sepanjang Jalan Laksamana, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng mulai dinormalisasi, Minggu (22/12/2019). Aktivitas normalisasi yang menggunakan satu unit alat berat itu masih satu paket dengan pengerjaan sodetan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida di Baktiseraga yang menjadi daerah langganan banjir setiap tahunnya. Satu unit eskavator mulai proses pengerukan di sebelah timur Pasar Desa Baktiseraga. Secara perlahan sedimentasi yang ada di aliran sungai dinaikkan ke dalam bak truk.

Perbekel Desa Baktiseraga, Gusti Putu Armada yang ditemui di sekitar proyek normalisasi sungai mengatakan, jika proses penanganan banjir di Desa Baktiserga yang anggarannya berasal dari pusat sudah hampir selesai. Sodetan di jalan Serma Karma yang mengarah ke Pantai Penimbangan pun hampir rampung dikerjakan rekanan.  “Ini pekerjaan tambahan normalisasi sungai di Jalan Laksamana, kalau sodetannya hampir selesai. Selain dinormalisasi permukaan sungai diperdalam lagi sehingga volume air yang dapat tertampung lebih banyak, sehingga tak meluap lagi jika ada hujan deras seperti tahun-tahun kemarin,” jelas Armada.

Aliran sungai di sepanjang jalan Laksamana yang kurang lebih sepanjang setengah kilometer itu memang sudah tak pernah dinormalisasi puluhan tahun. Aliran yang bermuara dari Bendungan Tiying Tali, wilayah Desa Panji, Kecamatan Sukasada, di Jalan Laksamana mengalami sedimentasi 1,5-2 meter. Sehingga lima tahun terakhir wilayah hilir ini selalu menjadi bak penampungan air saat musim hujan dan luapan air dimana-mana. “Kalau dulu hujan deras sedikit saja air sungai ini naik ke jalan titik terparah di daerah Banjar Dinas Galiran. Dengan adanya sodetan dan tambahan normalisasi ini hujan kemarin sudah kami rasakan manfaatnya. Kami juga bersyukur sudah dibantu pemerintah pusat,” imbuh Perbekel Armada.

Selain normalisasi aliran sungai Jalan Laksamana, juga dilakukan penggantian gorong-gorong tembusan yang memotong jalan Laksamana dengan ukuran box culvert yang lebih besar. Sehingga ke depannya air yang mengalir dari selatan menuju ke Jalan Laksamana lebih banyak.

Sementara itu setelah proyek sodetan dan normalisasi sungai selesai dilakukan, Perbekel Gusti Putu Armada berencana akan mengumpulkan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai Laksamana. Dia pun mengaku akan mencari keputusan dan win-win solution dalam penataan bantaran sungai, sehingga tak terulang kembali sedimentasi dan sampah yang menumpuk akibat sungai tertutup penuh dengan beton. “Ini kan ada beberapa yang dibongkar, nah ini yang akan kami bicarakan kembali perlunya kesadaran masyarakat jangan sungai ditutup semua sehingga susah dibersihkan. Beberapa titik dibongkar, akan ijinkan ditutup secara tidak permanen, Secara aturan kan sama sekali tidak boleh, kalau kita seperti itu kasihan juga masyarakat,” ucap dia.  

Penutupan atau pembuatan jembatan menghubungkan jalan dengan rumah atau tempat usaha masyarakat agar dibuat dengan besi yang sewaktu-waktu dapat dibuka. Pemerintah desanya juga direncanakan tahun 2020 mendatang akan memprogramkan pembuatan saringan sampah, sehingga mudah diawasi dan dibersihkan.*k23

Komentar