nusabali

Hujan, Taman Kumbasari Dipenuhi Sampah

  • www.nusabali.com-hujan-taman-kumbasari-dipenuhi-sampah

Hujan yang mengguyur Denpasar dan sekitarnya beberapa hari belakangan ini menyebabkan Taman Kumbasari Tukad Badung di Jalan Gajah Mada Denpasar mulai dipenuhi sampah.

DENPASAR, NusaBali

Seperti tampak pada Kamis (12/12), destinasi kebanggaan Kota Denpasar ini dipenuhi berbagai macam sampah mulai sampah plastik, upakara, hingga sampah pakaian. Keindahan Taman Kumbasari pun berubah menjadi jorok.

Pantauan di lapangan, siang kemarin, kondisi di Taman Kumbasari Tukad Badung sebagai tempat rekreasi mulai mengganggu penglihatan pengunjung maupun warga. Selain itu, para pemancing juga merasa terganggu dengan adanya sampah plastik yang menyangkut pada kail mereka. “Sampah terlihat mengambang dari hulu dengan berbagai jenis seperti sampah botol plastik dan kantong plastik. Bahkan ada sepatu, alas kaki, hingga bekas upakara yang terbawa arus sungai,” ujar salah satu warga, Kade Ardika, kemarin.

Dia mengatakan, sampah tersebut terlihat sejak pagi hari, kemungkinan karena hujan deras yang mengguyur Denpasar sehari sebelumnya. Sehingga, air mulai meninggi dan sampah terbawa arus dari utara. Dia menyebut tidak ada antisipasi dari petugas terkait dengan adanya sampah tersebut, sehingga terkesan Taman Kumbasari yang dibanggakan kini kelihatan jorok.  "Saya kan maunya ke sini (Taman Kumbasari Tukad Badung, red) untuk santai melihat pemandangan sungai yang sudah ditata. Eh, ternyata malah sampah mengambang banyak sekali. Kan terganggu, jorok sekali ada sepatu, botol bahkan kain mengambang gak tau itu kain apa," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Komang Nika, 40. Dia mengaku dari pagi memancing ikan di Tukad Badung, yang didapat hanya sampah. Kail yang dilempar ke dalam sungai selalu tersangkut sampah terutama sampah plastik. Padahal sungai tersebut menurut Nika masuk kategori bersih dari sampah plastik. Namun kenyataannya sampah berserakan. "Jorok, katanya bersih dari sampah plastik, saya mancing yang dapat bukan ikan malah sampah," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Denpasar, Ida Ayu Tri Suci, mengatakan, sampah-sampah yang hanyut di bantaran Tukad Badung merupakan sampah kiriman dari hulu. Sampah tersebut terbawa arus sungai saat intensitas air dengan ketinggian sekitar 38 sampai 40 centimeter dari batas normal yang disebabkan oleh hujan yang terjadi, Rabu (11/12). Dengan intensitas air tinggi, DAM di hulu dibuka dan menyebabkan sampah terbawa ke hilir.

Tri Suci mengatakan, dari pagi timnya sudah bergerak melakukan pengangkutan sampah yang tersangkut di jaring yang sengaja dipasang di Tukad Kresek. Namun, kata dia, masih ada beberapa sampah yang terlepas dari jaring saat pengangkutan. Hal itulah yang menyebabkan sampah sampai di Taman Kumbasari. Hingga saat ini, sedikitnya tim PUPR sudah mengangkut sebanyak 54 meter kubik sampah dari ruas Tukad Badung. "Ini memang kemarin intensitas air tinggi kan, dam di hulu itu dibuka. Makanya sampah larinya ke Tukad Badung. Jadi di hilir pasti akan kena. Kami sudah berupaya mengangkut yang ada di jaring. Tetapi karena sampahnya banyak pasti ada saja sampah yang terlepas saat diangkat. Itulah yang hanyut ke Taman Kumbasari," jelasnya. *mis

Komentar