nusabali

Ikahi Singgung Soal Telepon Misterius

Hakim PN yang Tewas di Jurang

  • www.nusabali.com-ikahi-singgung-soal-telepon-misterius

Ketua Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sutio Jumagi Akhirno, mengaku tengah menelusuri kasus-kasus yang pernah disidangkan mendiang Hakim Jamaluddin di Pengadilan Negeri Medan.

MEDAN, NusaBali

Namun, ia mengaku heran jika kematiannya dikaitkan dengan kasus yang ditangani. Hal itu dikatakannya terkait temuan jasad Jamaluddin di dalam mobil di jurang di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (29/11).

"Saya sudah menelusuri lewat anggota majelis yang lain apakah ada terdeteksi perkara-perkara tertentu yang menarik perhatian, perkara berat, atau potensi ke arah itu," kata Sutio, Senin (2/12).

Ia mengaku heran soal dugaan kaitan kematian Jamaluddin dengan perkara di persidangan. Pertama, tak pernah ada teror atau ancaman selama proses persidangan terhadap Jamaluddin.

"Selama sidang tidak pernah ada masalah, apakah teror, ancaman itu tidak ada," tuturnya. Kedua, lanjutnya, hakim tak bisa memutus sendirian karena majelis hakim suatu perkara terdiri dari tiga atau lima orang. Ketiga, kata Jumagi, Jamaluddin memiliki hubungan bagus dengan sesama hakim maupun panitera.

Di sisi lain, Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) menyebut kembali informasi dari keluarga yang mengatakan korban sempat menerima telepon di pagi hari sebelum ia ditemukan tak bernyawa.

"Menurut informasi dari keluarganya (korban) ditelepon oleh sahabat atau kenalan beliau, untuk dijemput di Kualanamu Airport, Medan," ujar Ketua Umum PP Ikahi, Suhadi, di Mahkamah Agung (MA), Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (2/12).

Sebelum ke bandara, Suhadi menyebut, korban sempat mengunjungi PN Medan. Setelahnya, korban menuju ke bandara seorang diri.

"Sampai jam 13.00 tidak ada informasi, tidak masuk kantor dan sekitar jam 3 sore ditemukan oleh masyarakat di kebun kepala sawit yang ada jurangnya bersama dengan kendaraan yang ditumpangi beliau," ujar Suhadi.

Suhadi belum mengetahui pasti dari siapa telepon misterius yang diterima korban pada pagi harinya. Diketahui, hakim PN Medan Jamaluddin ditemukan tewas di mobil miliknya di area kebun sawit Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (29/11). Jasadnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi. Selanjutnya, jenazah Jamaluddin dipulangkan ke Nagan Raya, Aceh. *

Komentar