nusabali

Jukung Dihantam Gelombang, Terombang-ambing 16 Jam

  • www.nusabali.com-jukung-dihantam-gelombang-terombang-ambing-16-jam

Korban adalah tukang las, kadang-kadang melaut untuk tangkap ikan.

AMLAPURA, NusaBali

Jukung yang dikemudikan I Ketut Darma Susila, 19, dihantam gelombang saat melaut dekat Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, Minggu (17/11). Nelayan asal Banjar Penggak Sajeng, Desa Labasari, Kecamatan Abang, Karangasem ini sempat terombang-ambing selama 16 jam di lautan. Bersyukur ada speedboat Eka Jaya 25 yang melintas di selat Lombok dan menyelamatkan nelayan muda itu. Korban dievakuasi dan diturunkan di Dermaga Rakyat Padangbai, Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, sekitar pukul 12.00 Wita.

Darma Susila menuturkan, berangkat melaut bersama tiga rekannya dengan jukung sendiri-sendiri. Tiga rekan yang berangkat melaut bareng yakni I Made Alit, Jro Mangku Widana, dan I Nyoman Mangku Ardana. Mereka melaut dari Pantai Bulakan, Banjar Tindih, Desa Datah, Kecamatan Abang, Sabtu (16/11) pukul 16.00 Wita. Akibat cuaca di laut kurang bersahabat, gelombang tinggi disertai angin kencang, ketiga rekan korban kembali ke darat dan tiba di daratan pukul 18.00 Wita. Sedangkan korban belum kembali hingga pukul 21.00 Wita. Korban yang menggunakan jukung bercat putih dengan katir bercat merah dan hijau, bermesin tempel kekuatan 5 PK ternyata masih di tengah laut, mesin jukungnya mati dihantam gelombang sekitar pukul 18.00 Wita.

Sejak itu korban terombang ambing mengikuti arus air, bertahan semalam di laut dan berupaya tenang. Ternyata jukungnya mendekati Gili Trawangan. Ketut Darma Susila mengatakan, sekitar pukul 10.00 Wita, melintas speedboat Eka Jaya 25 yang membawa wisatawan dari Gili Trawangan menuju Dermaga Rakyat Padangbai. Korban pun dievakuasi dan dinaikkan ke speedboat itu. Setiba di Dermaga Rakyat Padangbai, Ketut Darma Susila diturunkan pukul 12.00 Wita bersama wisatawan asing. Sempat dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan Pelabuhan Padangbai, kemudian dimintai keterangan dari anggota Polsek Manggis. Selanjutnya dijemput keluarga dan diantar ke kampungnya di Banjar Penggak Sajeng, Desa Labasari, Kecamatan Abang. Korban tiba di rumahnya pukul 13.30 Wita disambut istri Ni Wayan Widi Antari. Korban dikaruniai seorang anak umur 9 bulan atas nama I Gede Angga Wiranata.

Sejak I Ketut Darma Susila tidak kembali malam kemarin, telah dilaporkan oleh I Made Alit dan I Nyoman Mangku Ardana kepada Kelian Banjar Penggak Sajeng I Made Kasada. Selanjutnya Made Kasada meneruskan laporan itu ke Polsek Abang dan petugas Polsek Abang berkoordinasi dengan petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem. Sehingga sempat turun melakukan pencarian dari Pantai Bulakan, Banjar Tindih, Desa Datah, Kecamatan Abang, dipimpin Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka, turut membantu Kalak BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa, Kapolsek Abang AKP I Nyoman Wiranata, Kasat Pos Pol Air Polres Karangasem Iptu I Gusti Bagus Suteja, Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Wayan Suberata dan sejumlah nelayan.

Selanjutnya Kapolsek Abang AKP I Nyoman Wiranata dapat informasi dari Polsek Kawasan Laut Padangbai, korban ditemukan di Selat Lombok dekat Gili Trawangan, dan dievakuasi speedboat Eka Jaya 25. Petugas gabungan menunggu di Dermaga Rakyat Padangbai. Keluarga juga turut menjemput ke Padangbai. "Saya memang dari keluarga nelayan, tetapi pekerjaan saya yang utama adalah tukang las. Melaut menangkap ikan, hanya kadang-kadang," katanya. Itulah sebabnya Ketut Darma Susila tidak masuk kelompok nelayan.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan I Gusti Ngurah Eka mengatakan, saat tengah melakukan pencarian dapat informasi dari Kapolsek Abang AKP I Nyoman Wiranata, korban ditemukan selamat dan telah dievakuasi speedboat Eka Jaya 25. *k16

Komentar