nusabali

Siswa Korban Tewas Gorok Leher Sempat ‘Ragu’ Lakukan Bunuh Diri

  • www.nusabali.com-siswa-korban-tewas-gorok-leher-sempat-ragu-lakukan-bunuh-diri

Jenazah I Nengah Husen, 15, siswa SMKN 1 Abang, Karangasem yang diduga tewas bunuh diri dengan cara gorok leher, telah diotopsi di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa (29/10) pagi.

DENPASAR, NusaBali

Dari hasil otopsi, ditemukan dua luka gores ragu-ragu, yang menandakan korban sempat ragu untuk melakukan aksi bunuh diri. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Instalasi Kedoteran Firensik RS Sanglah, dr Henky SpF MBioethics, mengatakan jenazah korban Nengah Husen sudah diterima pasca dirujuk dari RSUD Amlapura, Karangasem, Senin (28/10) sore pukul 15.00 Wita. Namun, karena jenazahnya masih beku, maka proses otopsinya baru bisa dilakukan, Selasa pagi pukul 09.00 Wita.

“Jenazah korban hanya mengalami luka kekerasan tajam pada leher bagian kiri. Penyebab kematiannya ada di daerah leher,” ungkap dr Henky saat dikonfirmasi NusaBali di RSUP Sanglah, Selasa kemarin.

Selain luka kekerasan, kata dr Henky, tim otopsi juga menemukan dua hingga tiga luka ragu-ragu, yakni luka sayatan yang tidak terlalu dalam. Menurut dr Henky, luka ragu-ragu ini diduga karena ada keragu-raguan korban Nengah Husen saat ingin menyayat leher dengan senjata tajam.

Disebutkan, tim otopsi juga menemukan penyakit kronis pada perut korban. Selain itu, pada jenazah juga ditemukan tanda-tanda bahwa korban stres. Hal ini ditandai dengan pendarahan di kelenjar anak ginjal. Namun, hal itu tidak bisa digunakan untuk menyimpulkan penyebab korban meninggal.

“Ada beberapa penyakit yang kami temukan di wilayah perutnya. Ada juga tanda-tanda stres. Apabila sering mendapatkan stres, maka akan mengeluarkan hormon-hormon stres, dan dalam pemeriksaan akan terjadi pendarahan pada kelenjar anak ginjal,” papar dr Henky.

Sementara itu, jenazah korban Nengah Husen rencananya akan dikuburkan keluarganya melalui prosesi makingsan ring Gni di Setra Desa Adat Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem pada Wraspati Wage Bala, Kamis (31/10) besok. Saat ini, jenazah korban masih dititip di RSUP Sanglah. Saat hari H penguburan, barulah jenazahnya akan dipulangkan ke rumah duka di Banjar Darma Karya, Desa Adat Bungaya.

Hal ini diungkapkan ayah korban, I Nengah Sudana, 48, saat petugas Polsek Bebandem yang dipimpin langsung Kapolsek AKP I Wayan Sukarita mendatangi rumah duka, Selasa kemarin. Disebutkan, setelah uipacara Makingsan ring Gni, pihak keluarga rencananya akan ngewacakang (menanyakan secara niskala melalui perantara orang pintar) terkait kematian tragis korban Nengah Husen.

Menurut Nengah Sudana, kematian tragis anaknya dengan cara gorok leher sendiri menggunakan senjata golok, tidak lazim. Karena caranya mencurigakan, pihaknya minta bantuan Polsek Bebandem agar dilakukan otopsi jenazah anaknya.

“Otopsi jenazah sudah dilakukan di RSUP Sanglah. Nanti upoacara makingsan ring Gni akan dilaksaakan hari Kamis. Nah, setelah upacara Makingsan rung Gni, barulah kami pertimbangkan untuk ritual ngewacakang, guna mengetahui penyebab kematian anak saya secara niskala," tutur Nengah Sudana, yang sehari-hari sebagai perajin meja dan kursi dari kayu.

Heboh dugaan bunuh diri dengan gorok leher itu sendiri dilakukan korban Nengah Husen di rumahnya kawasan Banjar Darma Karya, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Minggu (27/10) malam jelang pukul 22.00 Wita. Ssebelum bunuh diri, siswa cerdas berusia 15 tahun ini sempat nonton TV hingga malam pukul 20.00 Wita.

Usai nonton TV, korban disuruh ibunya, Ni Luh Merta, 47, untuk tidur. Korban pun menuruti nasihat ibunya dan langsung masuk kamar sembari tidur-tiduran bersama kakaknya, I Made Samudra, 16 (siswa Kelas XI SMKN 1 Amlapura), sambil mendengarkan musik dari HP.

Setelah anaknya masuk kamar, Ni Luh Merta lanjut tidur di kamar lain. Sedangkan ayah korban, Nengah Sudana, malam itu tidak ada di rumah karena sedang pergi ke rumah temannya. Malam sekitar pukul 22.00 Wita, barulah Nengah Sudana pulang. Saat baru tiba, Nengah Sudana terkejut menemukan anak bungsunya dari dua bersaudara, Nengah Husen, terkapar bersimbah darah di halaman rumah, dalam posisi telungkup dan masih mengenakan headset. Ada sebilah golok di sebelah tubuh korban. Korban tewas mengenaskan dalam kondisi luka gorok sepanjang 9 cm sedalam 2 cm di leher bagian kiri. *ind,k16

Komentar