nusabali

Balai Jalan Nasional Perbaiki Sejumlah Titik di Jalan Bypass

  • www.nusabali.com-balai-jalan-nasional-perbaiki-sejumlah-titik-di-jalan-bypass

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional melakukan perbaikan sejumlah titik di Jalan Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

MANGUPURA, NusaBali

Perbaikan itu menindaklanjuti keluhan sejumlah pengendara yang mengaku waswas dengan kondisi jalan yang berlubang. Mirisnya, dari pemetaan awal, kerusakan itu disebabkan oleh aktivitas pemasangan sejumlah utilitas di bawah aspal.

PPK Balai Pelaksana Jalan Nasional Ida Bagus Jeladi, menerangkan  perbaikan jalan Bypass Ngurah Rai yang ambles tepatnya ruas sebelah kiri sebelum traffic light McDonald Jimbaran (arah Kuta – Nusa Dua, Red) itu dilaksanakan pada Minggu (27/10) siang. Belasan pekerja yang dikerahkan ke lokasi melakukan pemeriksaan, terutama kelayakan jalan. Hasilnya, jalan yang ambles masih bisa dilalui oleh kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Sehingga, pihaknya langsung melakukan penambalan tiga titik lubang yang dikeluhkan oleh pengendara.

“Kalau kondisi jalan masih layak digunakan, sehingga hanya ditambal atau tutup lubang yang rusak saja. Semuanya sudah kami kerjakan pada Minggu siang hingga sore. Saat ini sudah normal lagi,” ungkap Jeladi, Senin (28/10) siang.

Terkait penyebab utama amblesnya Jalan Bypass Ngurah Rai itu, Jeladi mengakui disebabkan banyaknya pemilik utilitas yang memasang kabel di bawah jalan. Sehingga, aspal ikut ambles dan memicu lubang yang cukup membahayakan. Pada saat terjadi kerusakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemilik utilitas untuk segera melakukan perbaikan. Namun, sejak seminggu lalu diingatkan, para pemilik utilitas tidak menggubrisnya.

“Kami sudah mendapati kondisi ambles itu sekitar seminggu lalu. Kami juga sudah ingatkan mereka (pemilik utilitas, Red), tapi sampai sekarang belum ada kejelasan, makanya kita bersikap dengan melakukan perbaikan sendiri,” tandasnya.

Guna mencegah terulangnya kejadian serupa, pihaknya ke depan akan intens melakukan koordinasi dengan pihak pemilik utilitas. Menurut dia, dari temuan di lapangan, ada tiga pemilik utilitas masing-masing untuk air bersih, listrik, dan fiber optik. Ketiganya sejauh ini tidak ada standar khusus dalam perbaikan aspal pascapenanaman utilitas. “Kalau kita lihat di lapangan, kerusakan itu kan karena adanya penurunan aspal. Ada perbedaan pengembalian aspal dengan yang sudah kami kerjakan. Makanya terjadi aspal ambles,” urainya. *dar

Komentar