PPI Menjadi Wadah Berkreativitas Purna Paskibraka
Setiap Tahun, 2.500 Anggota Paskibraka Dikukuhkan
Pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Bali secara resmi dilantik oleh PPI Pusat di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Kamis (3/10).
DENPASAR, NusaBali
Purna Paskibraka yang sudah selesai menunaikan kewajibannya diharapkan ikut menjadi bagian dari sejarah kemajuan bangsa Indonesia di berbagai bidang.
Ketua PPI Provinsi Bali, Dewa Agung Suganda Putra mengatakan, organisasi ini menjadi wadah berkreativitas bagi para purna paskibraka yang ada di Bali, di luar perannya sebagai pasukan pengibar. Dengan harapan, mereka bisa berkiprah lebih banyak lagi di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Dia menegaskan, PPI adalah organisasi independen yang tidak bisa ditarik-tarik untuk kepentingan politik. “Adik-adik PPI harus bisa menghasilkan karya-karya yang inovatif, berkelanjutan, dan mengglobal. PPI sebagai generasi penerus agar selalu membina diri dan memiliki semangat nasionalisme, serta bisa mengembangkan kemandirian dan keterampilan diri,” ujarnya.
Sementara Ketua PPI Pusat, Gustaf Feriza SH MH menyebut, setiap tahunnya ada 2.500 anggota Paskibraka yang dikukuhkan menjadi pasukan pengibar bendera. Namun, kiprah mereka diharapkan tidak hanya sebatas mengambil peran sebagai pasukan pengibar. Sebagai generasi muda, anggota PPI harus berkiprah ikut membangun bangsa dan siap dibutuhkan kapan saja. “Adik-adik PPI harus siap dibutuhkan kapan saja dan oleh siapa saja. Saya berharap PPI Bali dapat menghasilkan banyak program kerja, tidak hanya ngurusi Paskibraka saat 17-an saja,” katanya.
Setelah dilantik, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan akan mengadakan rapat koordinasi bersama PPI Bali dan juga PPI kabupaten/kota utamanya dalam rangka menyamakan persepsi. “Selama ini ada perbedaan persepsi antara kami (Dispora, red) dengan masing-masing dinas kabupaten/kota yang menaungi pembinaan terhadap paskibraka,” katanya. *ind
Ketua PPI Provinsi Bali, Dewa Agung Suganda Putra mengatakan, organisasi ini menjadi wadah berkreativitas bagi para purna paskibraka yang ada di Bali, di luar perannya sebagai pasukan pengibar. Dengan harapan, mereka bisa berkiprah lebih banyak lagi di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Dia menegaskan, PPI adalah organisasi independen yang tidak bisa ditarik-tarik untuk kepentingan politik. “Adik-adik PPI harus bisa menghasilkan karya-karya yang inovatif, berkelanjutan, dan mengglobal. PPI sebagai generasi penerus agar selalu membina diri dan memiliki semangat nasionalisme, serta bisa mengembangkan kemandirian dan keterampilan diri,” ujarnya.
Sementara Ketua PPI Pusat, Gustaf Feriza SH MH menyebut, setiap tahunnya ada 2.500 anggota Paskibraka yang dikukuhkan menjadi pasukan pengibar bendera. Namun, kiprah mereka diharapkan tidak hanya sebatas mengambil peran sebagai pasukan pengibar. Sebagai generasi muda, anggota PPI harus berkiprah ikut membangun bangsa dan siap dibutuhkan kapan saja. “Adik-adik PPI harus siap dibutuhkan kapan saja dan oleh siapa saja. Saya berharap PPI Bali dapat menghasilkan banyak program kerja, tidak hanya ngurusi Paskibraka saat 17-an saja,” katanya.
Setelah dilantik, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan akan mengadakan rapat koordinasi bersama PPI Bali dan juga PPI kabupaten/kota utamanya dalam rangka menyamakan persepsi. “Selama ini ada perbedaan persepsi antara kami (Dispora, red) dengan masing-masing dinas kabupaten/kota yang menaungi pembinaan terhadap paskibraka,” katanya. *ind
Komentar