nusabali

Pelajar SMK Tewas Minum Racun Hama

Sebelumnya Sudah Dua Kali Coba Bunuh Diri

  • www.nusabali.com-pelajar-smk-tewas-minum-racun-hama

Seorang pelajar inisial Kadek R, 19, nekat meminum racun hama merk Demolish 18 EC.

BANGLI, NusaBali

Pelajar asal Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Bangli ini, sempat mendapat penanganan medis di rumah sakit di Buleleng, namun nyawanya tidak terselamatkan. Sebelumnya Kadek R yang merupakan siswa salah satu SMK di Singaraja sudah sempat melakukan percobaan bunuh diri, dengan cara gantung diri dan meminum racun, namun berhasil digagalkan.

Informasi yang terhimpun, pada Sabtu (28/9) Kadek R, yang merupakan anak dari pasangan I Restiti, 40, dan Ni Ketut Manik, 35, sempat keluar rumah. Kemudian Kadek R kembali pulang sekitar pukul 19.00 Wita. Sesampainya di rumah, Kadek R langsung menunju ke belakang rumahnya. Rupanya saat di belakang rumah itulah, Kadek R nekat menenggak racun hama.

Aksi nekat Kadek R, dipergoki oleh pamannya Jro Widana. Melihat kondisi tersebut, Jro Widana berupaya untuk menolong. Kadek R, langsung dilarikan ke salah satu klinik di wilayah Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem. Selanjutnya, tim medis yang menangani menyarankan agar pasien dirujuk ke rumah sakit.

Kadek R, dilarikan rumah sakit di Buleleng. Namun sayang, nyawa Kadek R, tidak terselamatkan. Kadek R dinyatakan meninggal pada, Minggu (29/9) siang. Terkait kasus bunuh diri tersebut, pihak kepolisian dari Polsek Kintamani langsung mendatangi TKP.

Kapolsek Kintamani, Kompol Made Raka Sugita, saat dikonfirmasi mengatakan Kadek R bunuh diri dengan cara meminum cairan yang biasa digunakan untuk membasmi serangga. Dari pengecekan di TKP, korban telah dua kali melakukan aksi percobaan bunuh diri. “Sudah dua kali pernah melakukan percobaan bunuh diri, yakni dengan cara gantung diri dan minum racun, namun saat itu masih bisa digagalkan,” bebernya.

Lebih lanjut, menurut keterangan dari pihak keluarga, belakangan ini Kadek R, sering murung. Sejatinya yang bersangkutan saat ini masih melaksanakan kegiatan praktek di salah satu bengkel di wilayah Kintamani. Disinggung terkait motif, Kompol Made Raka Sugita diduga karena tidak dibelikan handphone. “Diduga karena tidak dibelikan handphone, karena itu jadi frustasi,” ujarnya

Di sisi lain, pihak kepolisian telah mengamankan barang bukti berupa botol Demolish 18EC. Sementara pihak keluarga menolak dilakukan otopsi karena menganggap ini adalah sebuah musibah. *esa

Komentar