nusabali

Pembentangan Bendera 1.945 Meter Pecahkan Rekor Dunia

  • www.nusabali.com-pembentangan-bendera-1945-meter-pecahkan-rekor-dunia

Pembentangan bendera Merah Putih dengan panjang 1.945 meter dan lebar 1,5 meter yang dilakukan Polda Bali serangkaian peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2019, di DTW Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (14/8) pagi, membuahkan penghargaan Muri (Museum Rekor Indonesia).

TABANAN, NusaBali

Bahkan, kegiatan ini pecahkan rekor dunia kategori pemawangan ben-dera terpanjang di hamparan persawahan.  Pembentangan bendera terpanjang yang melibatkan 1.700 personel kepolisian ini disaksikan langsung Ketua Umum Bhayangkari, Ny Tri Tito Karnavian (istri dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian). Selain 1.700 personel kepolisian dari pangkat terendah hingga tingga, pembentangan bendera terpanjang di DTW Jatiluwih, Rabu pagi mulai pukul 09.00 Wita, juga melibatkan 45 aparat TNI dan 8 tokoh agama. Pembentangan bendera diiringi lagu Gebyar Merah Putih.

Jumlah 1.700 personel kepolisian yang dilibatkan dalam pemasangan bendera tersebut mencerminkan angka 17 sebagai tanggal kemerdekaan bangsa Indonsia. Sementrara 8 tokoh agama mencerminkan bulan Agustus. Sedangkan panjang bendera merah putih 1.945 meter dengan lebar 1,5 meter itu, mencerminkan tahun kemerdekaan Indonesia yakni 1945. Ini sebagai simbolik semangat perjuangan 45 demi mewujudkan Indonesia makmur dalam bingkai NKRI.

Pantauan NusaBali, sebelum pembentangan bendera Merah Putih, kegiatan di DTW Jatiluwih kemarin pagi diawali dengan take video yang dilakukan event organizer. Kemudian, diperdengarkan lagu-lagu perjuangan dan menggemakan semangat nasionalisme dengan mengucapkan 'Kita Harus Bangga Menjadi Warga Negara Indonesia'.

Saat lagu-lagu perjuangan diputar, ribuan personel kepolisian yang memakai seragam dengan udeng merah putih dan saput merah putih langsung mengambil bendera untuk dibentangkan. Sebelumnya, bendera tersebut telah dipasang di atas bambu. Bersamaan pembentangan bendera terpanjang, juga dilakukan pengibaran bendera Merah Putih kecil-kecil yang diikatkan pada bambu runcing di tengah persawahan DTW Jatiluwih.

Seluruh prosesi pembentangan bendera terpanjang di DTW Jatiluwih kemarin dipimpin langsung Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, didampingi Wkapolda Brigjen Pol I Wayan Sunartha. Kapolda Petrus Golose mengatakan, kegiatan ini intinya dari Bali menyuarakan toleransi, perdamaian, dan empat konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhenneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Suara ini harus terus digemakan, terlebih lagi bagi generasi muda sebagai penerus bangsa," ujar Petrus Golose.

Menurut Petrus Golose, kegiatan membentangkan bendera dengan panjang 1.945 meter dan lebar 1,5 meter ini bukan sekadar ajang untuk menciptakan Muri. Yang terpenting adalah tidak boleh ada bendera lain selain Merah Putih, tidak boleh ada ideologi selain Pancasila, tidak boleh ada dasar hukum selain sumber hukum dari segala hukum yakni UUD 1945, dan tidak boleh ada negara lain selain NKRI. "Kalau ada yang coba-coba, mereka harus berhadapan dengan rakyat Indonesia dan TNI/Polri yang bersinergi menjaga kemanan Indonesia," tegasnya.

Pada bagian lain, Petrus Golose mengatakan pembentangan bendera terpanjang dilakukan di DTW Jatiluwih, karena kawasan ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) oleh UNESCO. Di samping itu, DTW Jatiluwih juga sebagai kawasan pariwisata dengan hamparan sawah terasering yang melambangkan kemakmuran.

Sementara itu, Senior Mannager Muti, Yusuf Ngadri, menyatakan kegiatan di DTW Jatiluwih kemarin berhasil pecahkan rekor dunia kategori pembentangan bendera Merah Putih terpanjang di hamparan persawahan. Menurut Yusuf, membentangkan bendera di areal persawahan memang belum pernah dilakukan di Indonesia, bahkan negara mana pun di dunia. Lagipula, lokasinya bukan sekadar persa-wahan, namun sebagai masuk Warisan Budaya Dunia dari UNESCO. "Ini baru pertama kali di dunia. Ini skalanya rekor dunia. Nanti bisa dipecahkan apabila ada bendera yang lebih panjang lagi," tegas Yusuf. *des

Komentar