nusabali

200 Kg Ganja Disimpan di Rumah Kontrakan

  • www.nusabali.com-200-kg-ganja-disimpan-di-rumah-kontrakan

Modus baru, disimpan di tabung gas nitrogen, kompresor, dan peti perkakas

JAKARTA, NusaBali

Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek sebuah kontrakan Kramat Jati, Jakarta Timur. BNN mendapatkan ganja diperkirakan mencapai 200 kg yang disimpan dalam tabung gas nitrogen, kompresor (mesin las), dan peti perkakas. BNN menduga ganja tersebut dikendalikan oleh napi di Lapas Cirebon.

"Kita menduga bahwa narkoba ini dikendalikan oleh salah satu napi di Lapas Cirebon, nanti kita tindak lanjut dan tentu setelah seluruh bukti bisa kita kumpulkan dan keterangan dari para tersangka yang sedang kita amankan," kata Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari kepada wartawan di lokasi penggerebekan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8).

Modus yang digunakan tersangka terbilang baru. Ia menyebut tersangka memasukkan ganja ke peralatan las dan peti-peti perkakas.

"Modus baru yang kita temukan untuk kasus narkoba jenis ganja yang disembunyikan dalam alat perbengkelan termasuk kompresor dan tabung gas dan peti besi berisi alat pertukangan," sebutnya.

Pantauan detik di lokasi di Jalan Batu Tumbuh, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8), petugas BNN sedang membongkar tabung gas nitrogen, kompresor, dan peti perkakas. Puluhan paket ganja berbungkus warna coklat terlihat diletakkan di tanah.

Hingga sore kemarin, BNN dibantu oleh damkar masih membuka satu per satu tabung gas berisi ganja. Terlihat sudah ada 3 tabung gas yang sudah dibuka dengan gerinda.

Seekor anjing pelacak masih mengendus mesin las dan peti perkakas. Sementara itu terlihat juga empat orang dengan tangan terborgol.

"Kita perkirakan jumlah barbuk narkoba ganja ini paling tidak 200 kg, namun seperti saudara ketahui semua belum bisa kita buka, belum kita ambil dari tempat penyimpanan sehubungan peralatan minim, butuh gerinda dan butuh alat perbengkelan yang cukup berat dan keras untuk membuka las dan peti,"  kata Arman Depari seperti dilansir detik.

Arman mengungkapkan penggerebekan dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB. Kontrakan tersebut digunakan oleh salah satu tersangka untuk tinggal.

"Kita lakukan penggerebekan di sebuah rumah tidak jauh dari tempat ini, rumah tersebut rumah kontrakan yang sementara digunakan oleh tersangka yang kita tangkap sebagai tempat kos," ujar Arman.

Arman menjelaskan ganja dibawa para tersangka menggunakan bus sayur dari Aceh. Selanjutnya barang disimpan di rumah kontrakan tersangka untuk kemudian didistribusikan.

"Kalau sudah sampai ke Jakarta, penyebarannya bisa ke seluruh Indonesia, apakah dengan kurir-kurir yang baru atau kurir yang sudah mereka siapkan, terutama tentu paling banyak Jakarta dan Jabar. Tidak menutup kemungkinan kalau ada permintaan mereka kirim ke Sumatera atau wilayah Timur," sambungnya. *

Komentar