Diduga Belum Berhubungan Intim

Di sisi lain, anak korban, Pande Aditya Bhuwana, 19, Rabu (7/8) sore kemarin mendatangi Kantor NusaBali. Dia menyayangkan judul berita, karena belum diketahui pasti terduga pelaku itu selingkuhan atau teman kerja mamanya. Pande juga menyayangkan pemuatan foto mamanya yang wajahnya tidak diblur.

Mengenai kepergian mamanya, dirinya tidak tahu. “Saya juga tidak tahu mama saya keluar dengan cowok,” ucapnya. “Mobil yang dipakai itu tidak disewa. Itu mobil teman saya,” imbuhnya.

Menurut Pande, kemarin dirinya bekerja. Nah, sepulang kerja di perusahaan swasta sekitar pukul 22.00 Wita, dia diinterogasi polisi sampai dini hari sekitar pukul 03.00 Wita. “Dari situ saya baru dikasih tahu kalau mama saya meninggal.” Pande juga menyangkal pernyataan bahwa mamanya pergi dari rumah di Desa Serangan. “Mama tidak pergi dari Serangan. Mama saya memang tinggal di Gatsu. Yang pergi dari Gatsu adalah papa saya. Saya dan adik saya yang memutuskan untuk ikut mama saya,” kata Pande.    

Sebelumnya, suami korban, Nyoman Sugita, 40, mengakui bahtera rumah tangganya hancur gara-gara masalah ekonomi. Sekitar 1,5 tahun lalu, istrinya minta untuk cerai. Namun, Sugita enggan bercerai karena ingat masa depan kedua anak mereka. Karena Sugita tak ingin bercerai, maka istrinya pergi dari rumah di Desa Serangan dan pilih tinggal terpisah di Jalan Gatsu Barat Denpasar. 

Saat istrinya pergi, Sugita mengaku hatinya hancur karena dua anaknya diajak serta. "Dua anak saya masing-masing perempuan dan laki-laki. Keduanya ikut istri saya. Selama ini, saya dan istri tetap berkomunikasi, meskipun jarang-jarang," kenang Sugita saat ditemui NusaBali di ke-diamannya kawasan Desa Serangan, Selasa malam. *pol