nusabali

Lembu Setinggi 7,5 Meter Akan Disunggi 500 Orang

  • www.nusabali.com-lembu-setinggi-75-meter-akan-disunggi-500-orang

Lembu ukuran jumbo dengan tinggi 7,5 meter dan berat 3 ton digarap undagi I Gusti Made Armada bersama 5 pekerjanya selama sebulan penuh

Prosesi Ngaben Massal di Banjar Dauh Uma, Desa Adat Bitera Hari ini


GIANYAR, NusaBali
Upacara ngaben massal yang dilaksanakan krama Pratisentana Dalem Tarukan di Banjar Dauh Uma, Desa Adat Bitera, Kecamatan Gianyar pada Saniscara Paing Warigadean, Sabtu (6/7) siang ini, akan menggunakan sarana Lembu ukuran jumbo. Lembu hitam tersebut tingginya mencapai 7,5 meter, dengan berat sekitar 3 ton. Ada 500 orang yang akan dikertahkan untuk nyungi (mengusung) Lembu ini.

Lembu yang merupakan sarana pembakaran jenazah ini digarap oleh I Gusti Made Armada, 50, undagi asal Banjar Pekandelan, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Lembu ukuran jumbo ini digarap IGM Armada selama sebulan penuh, dengan melibatkan 5 orang pekerja. Mereka masing-masing sudah memiliki tugas tersendiri. Ada yang membuat hiasan, tatakan lembu, ada pula yang kebagian tugas membuat kerangka.

Hingga Jumat (5/7), penggarapan Lembu sudah hampir 100 persen rampung, tinggal penyempurnaan beberapa sisi. Saat prosesi ngaben massal di Setra Desa Adat Bitera hari ini, Lembu setinggi 7,5 meter tersebut akan dipakai sarana membakar 8 belulalang sawa yang diabenkan.

Menurut IGM Armada, manggala upacara ngaben massal di Banjar Dauh Uma, Desa Adat Bitera menyiapkan sekitar 500 penyungi untuk mengarak Lembu ukuran jumbo ini. Ratusan menyunggi tersebut akan nyunggi Lembu secara estafet sejauh 1 kilometer dari pusat upacara menuju Setra Desa Adat Bitera ke arah utara.

“Penyunggi berjumlah 500 orang itu akan nyunggi Lembu secara estafet, karena saking beratnya. Prosesi pengarakan Lembu dan Bade rencana-nya akan dilakukan siang mulai pukul 13.00 Wita,” jelas Armada di lokasi upacara ngaben massal, Jumat kemarin.

Armada menyebutkan, untuk satu etape, setidaknya ada sekitar 80 orang yang akan nyunggi Lembu ini. “Dalam sanan saja ada 70 orang untuk mengangkat Lembu, belum lagi yang di samping-sampingnya, sehingga total bisa mencapai 80 penyunggi,” katanya.

Selain krama penyunggi, kata Armada, prosesi pengarakan Lembu saat ngaben massal bisanya juga ngundang penyandang (penyunggi) niskala. “Penyandang niskala itu berupa wong gamang (makhluk samar) yang diundang. Wong gamang itu adalah penghuni areal sungai maupun jurang di sekitar,” katanya.

Menurut Armada, ini merupakan Lembu terbesar kedua yang pernah digarapkan selaku undagi (arsitek Lembu). Lembu terbesar yang sebelumnya pernah dibuat Armada tingginya mencapai 85 meter, yakni saat upacara palebon di Puri Agung Ubud, Gianyar tahun 2016 silam.

"Saya memang pernah membuat Lembu yang tingginya mencapai 8,5 meter tahun 2006 lalu. Makanya, dalam proses pembuatan Lembu setinggi 7,5 meter kali ini saya tidak menemukan kendala yang berarti,” beber Armada.

Disebutkan, Lembu yang disiapkan dalam ngaben massal di Banjar Dauh Uma, Desa Adat Bitera ini digunakan sebagai tempat dan sarana 8 sawa. Karena prosesi ngaben diawali dengan ritual ngagah, sehingga sengaja dibuatkan Lembu berukuran besar. “Kami diminta membuat yang besar dan berat, sehingga saya sengaja mendesain Lembu dengan tinggi 7,5 meter dan berat 3 ton ini,” tandas Armada yang enggan menyebut berapa dibayar untuk menggarap Lembu tersebut. *nvi

Komentar