nusabali

Gunawan Disodok Masa Jabatan

  • www.nusabali.com-gunawan-disodok-masa-jabatan

Diminta ‘minggir’ setelah tiga kali periode menjadi Ketua DPD II Golkar Bangli, Wayan Gunawan mengaku tunduk terhadap perintah partai

Dianggap ‘Karatan’ di Kursi Ketua Golkar Bangli

DENPASAR, NusaBali
Situasi di internal Partai Beringin memanas jelang digelarnya Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Bangli, 26 Juni 2016 depan. Kembali akan maju ke Musda, kandidat incumbent Wayan Gunawan disodok masalah masa jabatan, karena sudah tiga kali periode menjadi Ketua DPD II Golkar Bangli.

Sejumlah kader Golkar di Bangli teriak agar Wayan Gunawan minggir dari arena Musda 2016, demi terjadinya regenerasi kepempimpinan. Gunawan yang kini juga menjabat Ketua Fraksi Golkar 2014-2019, dianggap sudah ‘karatan’ karena sejak era reformasi 1999 tanpa terputus menduduki kursi Ketua DPD II Golkar Bangli (peruode 1999-2004, 2004-2010, 2010-2016).

Menurut sumber NusaBali di lingkaran Golkar, Gunawan terkesan tidak legowo lengser dario kursi DPD II Golkar Bangli. Gunawan pun akan kembali maju ke Musda 2016 untuk memperebutkan kursi Ketua DPD II Golkar Bangli 2016-2021. “Kalau sudah tiga kali menjabat, hendaknya ada sikap legowo dan memberikan kesempatan kepada yang lain,” ujar sumber tersebut, Minggu (12/6).

Dia menyebutkan, Bangli menjadi satu-satinya daerah di Bali yang Ketua DPD II Golkar-nya menjabat lebih dari satu periode. Ini kesannya terkadi krisis kader di Bangli. “Padahal, banyak kader yang punya potensi memimpin Golkar Bangli. Sekarang kader-kader di Bali teriak, cuma mereka tidak mau vulgar saja,” tegas sumber yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini.

Sekadar dicatat, di 8 Kabupaten/Kota lainnya di Bali, tidak ada yang menjabat Ketua DPD II Golkar lebih dari satu periode. Mereka semua baru satu periode menjabat, yakni Nyoman Sugawa Korry (Ketua DPD II Golkar Buleleng, yang dulu naik menggantikan Luh Tiwik Ismarheningrum di Musda 2010), Wayan Mariyana (Ketua DPD II Golkar Denpasar, yang dulu naik menggantikan Ketut Suwandhi di Musda 2010), Made Dauh Wijanana (Ketua DPD II Golkar Gianyar, (Ketua DPD II Golkar Gianyar, yang dulu naik menggantikan Tjokorda Raka Kerthyasa di Musda 2010), I Wayan Geredeg (Ketua DPD II Golkar Karangasem, yang dulu naik menggantikan I Gusti Lanang Rai di Musda 2010), I Nyoman Wirya (Ketua DPD II Golkar Tabanan, yang dulu naik menggantikan I Gusti Putu Wijaya di Musda 2010), Made Suardana (Ketua DPD II Golkar Jembrana), I Wayan Muntra (Ketua DPD II Golkar Badung, yang dulu naik menggantikan Ketut Suiasa di Musda 2015), dan I Made Ariandi (Ketua DPD II Golkar Klungkung, yang dulu naik menggantikan IGM Widiyasa Nuda di Musda 2015).

Sementara itu, Wayan Gunawan mengatakan dirinya tunduk dengan perintah partai. “Kalau ditugaskan (kembali menjadi Ketua DPD II Golkar Bali, Red), saya siap. Kalau memang tidak ditugaskan pun, saya tetap siap membesarkan partai,” tandas Gunawan saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin.

Menurut Gunawan, tidak ada Juklak yang mengatur soal batas waktu periode jabatan Ketua DPD II Golkar. ”Selama ini, tidak ada pembatasan periode menjabat. Sepanjang masih terpilih dan diinginkan, boleh saja. Buat saya, siapa yang mau maju di Musda Golkar Bangli, silakan berkompetisi,” tantang politisi senior asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli yang sudah dua kali periode dipercaya partainya menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali (2009-2014 dan 2014-2019) ini.

Di sisi lain, jajaran petinggi DPD I Golkar Bali punya pandangan berbeda-beda terkait masalah regenerasi dan periode jabatan yang dipersoalkan di Bangli ini. Ada yang mengatakan masa jabatan ketua partai dari level pusat (DPP Golkar), provinsi (DPD I Golkar), sampai kabupaten/kota (DPD II Golkar) dibatasi maksimal hanya dua periode. Namun, sebagian menyebut tidak ada aturan soal masa jabatan ketua partai.

Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, menyatakan dalam Juklak memang ada diatur masa jabatan ketua partai. “Ada itu di Juklak, masa jabatan ketua partai maksimal dua periode,” ujar Sugawa Korry yang masih merangkap sebagai Ketua DPD II Golkar Buleleng saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Minggu kemarin.

Menurut Sugawa Korry, organisasi apa pun, secara etika masa jabatan pucuk pimpinan harus ada generasi baru setelah dua kali periode menjabat. “Memang etikanya maksimal dua periode. Saya di KNPI Bali dulunya cuma sekali menjabat sebagai ketua. Di Dekopinwil Provinsi Bali, saya menjabat dua periode. Walaupun diminta lagi, kita kasi ke yang lain, supaya ada generasi,” tandas politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019 ini.

Lain lagi pandangan Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya. Menurut Wijaya, tidak ada aturan membatasi masa jabatan ketua partai di Golkar. “Nggak ada aturan baku soal masa jabatan ketua partai. Sepanjang masih diinginkan kader, boleh saja,” ujar Wijaya yang mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan 2005-2010.

Wijaya menyebutkan, namanya kebutuhan, maka yang menentukan adalah kader dan organisasi. “Kita itu adalah masa (waktu). Jadi, waktu menentukan kita. Kalau waktu memang masih bisa dan ya, jadi. Nggak ada yang bisa melarang,” tegas  politisi asal Desa Kutuh Kelod, Kecamatan Kerambitan, Tabanan yang sempat duduk di DPR RI Dapil Bali era Orde Baru ini.

Ditambahkan Wijaya, ‘waktu adalah orang’. “Ya, orang yang memang diinginkan oleh kader dan dibutuhkan dalam sebuah kepemimpinan di organisasi saat itu, kenapa tidak?” tegas Wijaya. nat

Bangli sendiri merupakan satu dari 7 kabupaten/kota di Bali yang akan melakukan pemilihan Ketua DPD II Golkar yang baru melalui Musda 2016. Selain Bangli, juga Karangasem, Gianyar, Tab anan, Denpasar, Jembrana, dan Buleleng. Musda Golkar Karangasem digelar paling awal, yakni 17 Juni 2016 nanti.

Setelah Musda Golkar Karangasem, dilanjut dengan Musda Golkar Gianyar (19 Juni 2016) disusul Musda Golkar Tabanan (21 Juni 2016), Musda Golkar Denpasar (23 Juni 2016),  Musda Golkar Bangli (26 Juni 2016), Musda Golkar Jembrana (28 Juni 2016), dan terakhir Musda Golkar Buleleng (30 Juni 2016).

Berbeda dengan di daerah lainnya,  kandidat yang masuk bursa ca,on Ketua DPD II Golkar Bangli 2016-2021 melalui Musda 2016, hingga kini masih sepi. Belum kelihatan ada figut kandidat yang terang-terangan mengumumkan pencalonannya ke Musda Golkar Bangli. Itu sebabnya, Wayan Gunawan disebut-sebut akan melenggang mulus ke kursi Ketua DPD II Golkar Bali, jika maju lagi ke Musda 2016.

Informasi yang dihimpun NusaBali, sejauh ini hanya segelintir kader Beringin yang santer disukan akan maju berebut kursi Ketua DPD II Golkar Bangli melalui Musda 2016. Mereka, antara lain, Ketut Darsana (Ketyua Fraksi Golkar DPRD Bangli yang kini Ketua PK Golkar Kecamatan Bangli) dan Jro Marsidi (Ketua PK Golkar Kecamatan Kintamani). 7 nat

Komentar