nusabali

Catatkan Tiga Rekor MURI

  • www.nusabali.com-catatkan-tiga-rekor-muri

Karya Nasirun ini telah memenuhi empat prinsip utama pemecahan rekor MURI yakni paling pertama, unik, dan langka.   

Pelukis Miliuner nan Bersahaja

Dengan materi yang kolosal, masif, dan beragam itu, Nasirun seperti ingin menegaskan bahwa banyak wilayah kreativitas yang bisa dijelajahi perupa. Selain itu, seolah ada pesan bahwa keragaman seharusnya disikapi sebagai berkah dan anugerah, bukan sebagai sumber konflik atau perpecahan.

Nasirun seolah juga ingin membuktikan bahwa ada keindahan dan harmoni yang luar biasa dalam keragaman. Di tengah masyarakat yang mudah bentrok karena perbedaan ini, pesan-pesan dalam lukisannya menjadi semakin relevan, semakin membuka tabir bahwa perbedaan itu indah.

Nasirun adalah pelukis kelahiran Doplang, Kecamatan Adipala, dan termasuk perupa yang diperhitungkan pada tingkat nasional dan regional. Karya-karyanya adalah usaha menafsir ulang seni tradisi (terutama wayang) dengan melakukan distorsi anatomi para tokohnya dan mengevaluasi struktur nilainya. Tak jarang, interpretasi itu dikaitkan dengan masalah sosial-politik yang sedang aktual dengan sentuhan humor dan ironi yang kental.

Usaha tersebut membuahkan lukisan yang unik dan bernas, dan mendapatkan penghargaan Philip Morris Award dan Affandi Adi Karya, di samping aktif berpameran di dalam dan luar negeri. Dan meski lukisannya diburu kolektor dengan harga mencapai ratusan juta rupiah, ia tetap hidup bersahaja; rajin menyapu pekarangan, merawat pohonan, dan tidak menggunakan handphone karena dianggap rumit dan boros.

Nasirun juga dikenal sebagai pelukis miliuner. Satu julukan yang wajar karena lukisannya memang tergolong mahal. "Nasirun seorang pelukis yang komplit. Tekniknya tinggi, imajinasinya luar biasa. Ia cerdas dan menguasai konsep, namun ia tidak meninggalkan segi estetik bahkan rasa merupakan sisi terkuat dari Nasirun. Karyanya ekspresif dan imajinatif. Ia sangat piwai dalam hal yang detail daik rumit sehingga sisi dekoratifpun terrepresentasi dengan kuat dalam karyanya. Sepertinya Affandi, Sudjojono dan Widayat diborong jadi satu," tegas Dr Oei Hong Djien (OHD), seorang pecinta seni rupa Indonesia yang sangat disegani di Indonesia.

Kenapa Nasirun bisa membuat karya yang sedemikian hebat ? Sampai nama-nama besar di Indonesia bahkan kolektor dunia berebut mengoleksi karyanya ? Kunci utamanya, Nasirun sudah berhasil menaklukkan dirinya sendiri sebelum dia melahirkan karya yang bisa menaklukkan hati orang lain. Bisa jadi pencarian diri itu bergelut bersamaan dengan kesehariannya dalam berkarya. Itu bisa dilihat dari sejumlah kisah kesehariannya yang jarang ditulis.

Seperti ditulis Yusron Aminulloh dalam Kompasiana, dikisahkan suatu hari, Nasirun  sedang melukis di rumahnya. Tiba-tiba ada seorang anak muda, memakai motor butut datang dan ingin melihat dia melukis. "Saya kemudian ambilkan kursi. Kursinya juga lebih tinggi daripada kursi saya yang saya pakai duduk sambil melukis. Saya juga ambilkan minuman dan saya melanjutkan melukis," tutur Nasirun.

Tiba-tiba pemuda ini sambil bicara ingin membeli lukisan yang sedang saya lukis. "Mas Nasirun, saya seneng lihat lukisan ini, Boleh ya saya beli." kata anak muda itu. "Aduh bagaimana ya mas, ini mau saya pamerkan," jawab Nasirun. "Tolonglah mas. Saya seneng sekali dan pingin memilikinya." rengek anak muda ini. Nasirun terdiam sejenak. Sambil dalam hati memikir. Kemudian dengan bahasa yang lugu dan kerendahan hati, akhirnya dia beranikan bicara. "Tapi ini mahal mas. Seratus tujuh puluh lima juta," jawab Nasirun. "Ya mas Nasirun. Gak apa-apa," jawab anak muda ini.

Tentu saja Nasirun kaget. Dari ‘potongannya’ anak muda ini, pakaiannya t-shirt, naik motor butut. Tetapi kok mau beli lukisan saya. Singkat cerita, anak muda ini meminta nomor rekening Nasirun dan pulang. Esok harinya ada mobil mewah datang bersama sebuah mobil boks. "Pak Nasirun, saya mau ambil lukisan. Ini bukti transfernya, " seorang bapak setengah baya menyerahkan selembar kertas.

"Lho....siapa mas yang datang kemarin itu ?" tanya Nasirun terheran heran. "Itu anak bapak..." tuturnya sambil menyebut nama seorang tokoh nasional, pengusaha ternama di Indonesia. Sebuah pelajaran sedeherana dan penting. Dan Nasirun sering mengalami peristiwa seperti ini dalam proses menuju ia sukses seperti sekarang. Bahkan ia pernah dijemput dan diantar sebuah pesawat jet pribadi seorang konglomerat karena ingin bertemu dan mengoleksi karya-karyanya.

Semua itu tidak membuat Nasirun sombong dan membanggakan diri. Bahkan, suatu hari ia pernah diremehkan oleh pegawai dealer ketika mau beli sebuah mobil seharga Rp 400 juta. Semua yang datang ke dealer itu disambut para sales dengan senyum dan minuman  botol sambil dijelaskan sistem cicilan. Tapi Nasirun karena potongan rambutnya gondrong, pakai celana pendek tidak ada satupun yang mau melayani. Sampai kemudian istrinya datang dan membawa uang cash Rp 400 juta, Nasirun kemudian memanggil seorang sales dan ia bilang mau beli cash. Tentu saja sales itu malu dan bingung melayani. Lari ia menggambilkan teh botol. Nasirun senyum dan cerita ke penulis.7

Komentar