nusabali

Boat Diterjang Gelombang, Satu Penumpang Hilang

  • www.nusabali.com-boat-diterjang-gelombang-satu-penumpang-hilang

Boat Caspla Bali 3 yang angkut 34 penumpang diterjang gelombang tinggi dalam pelayaran dari Pelabuhan Tradisional Buyuk, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung menuju Pelabuhan Tradisional Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu (8/3) sore.

10 Rumah Dihantam Ombak

SEMARAPURA, NusaBali
Akibatnya, seorang penumpang yang kesehariannya bekerja sebagai guru, Dra Ni Gusti Ayu Sukaseni, 57, hilang tenggelam di laut.

Informasi yang dihimpun NusaBali, Boat Caspla Bali 3 yang dinahkodai Kapten I Kadek Agus Adi Rada Kresna ini berangkat dari Pelabuhan Buyuk menuju Pelabuhan Pesinggahan, Rabu sore pukul 15.30 Wita. Mereka mengangkut penumpang yang baru tangkil sembahyang ke Pura Penataran Ped, Nusa Penida. Musibah terjadi saat boat baru 10 menit berlayar. Karena dihantam gelombang tinggi, boat oleng ke kiri. Para penum-pang pun berteriak histeris dan minta kecepatan dikurangi.

Bersamaan dengan dikuraninya kecepatan, salah satu anak buah kapal (ABK) yakni I Ketut Sudi mendekati kapten dan menyampaikan ada jatuh ke laut atas nama Gusti Ayu Sukaseni. Penumpang yang seorang guru asal Banjar Celuk, Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan ini awalnya duduk di dek belakang pojok kanan. Atas permintaan para penumpang, boat pun kembali ke Pelabuhan Buyuk. Semua penumpang diturunkan kembali, lalu dilanjut pencarian korbanSukaseni. “Namun, hingga malam ini korban belum ditemukan,” ujar sumber NusaBali tadi malam.

Kapolsek Nusa Penida, Kompol I Gede Arianta, menyatakan upaya penacarian korban melibatkan Boat Caspla 3, berkoordinasi dengan Pol Air dan pihak terkait lainnya. “Karena hari mulai gelap, petugas akan lanjutkan pencarian besok (hari ini,” jelas kapolsek Ariantha saat dikonfirmasi per telepon tadi malam.

Sementara itu, bencana gelombang pasang terjang pesisir pantai di Desa Jungut Batu, Ke-camatan Nusa Penida, Klungkung, Rabu (8/6) siang. Selain merusak senderan pantai, om-bak juga masuk ke rumah-rumah warga. Setidaknya, ada 50 rumah di wiliayah Banjar Kelod, Desa Jungut Batu yang diterjang gelombang pasang, beruntung tidak ada yang sampai roboh.

Menurut kesaksian seorang krama Banjar Kelod, Desa Jungut Batu, I Nyoman Pradipta, 50 rumah unit rumah yang dityerjang gelombang pasang, Rabu siang sekitar pukul 13.00 Wita, sebagian digunakan sebagai tempat penginapan turis. Rumah-rumah tersebut memang berasa di bibir pantai.

Tiba-tiba, kemarin siang muncul ombak besar setinggi 5 meter menerjang puluhan rumah di Banjar Kelod, Desa Jungut Batu ini. Sejumlah rumah bahkan diterjang ombak sampai ke bagian atap. Kerusakan paling parah dialami rumah keluarga I Made Surita.  “Rumah Pak Made Surita paling keras terkena dampak, karena posisinya terdekat dengan pantai. Tembok rumahnya sampai retak dihantam gelombang pasang,” ujar Nyoman Pradipta saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, tadi malam.

Rumah Made Surita itu sendiri sudah dalam keadaan kosong, sehingga tak ada korban jiwa dalam musibah gelombang pasang tersebut. Sebab, kata Pradipta, belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya di mana gelombang pasang kerap muncul mendadak, Made Surita sudah lebih dulu mengosongkan rumahnya sejak sepekan lalu. Meda Surita beserta keluarganya memilih tinggal di rumah satunya lagi yang posisinya lebih aman.

Dikonfirmasi secara terpisah, Perbekel Jungut Batu, I Made Suryawan, menyatakan bencana gelombang pasang kemarin siang berlangsung singkat. Setelah menerjang puluhan rumah, kondisi ombak di pantai Desa Jungut Batu berangsur normal. Selain menerjang rumah, ombak besar juga merusak beberapa titik tanggul di pesisir pantai.

“Kami berharap pemerintah bisa memberikan bantuan. Kalau bisa, dibuatkan pendestrian seperti di Pantai Sanur, Denpasar Selatan,” harap Perbekel Made Suryawan. Ini dianggap mendesak, mengingat Desa Jungut Batu  kian ramai dikunjungi wisatawan.

Sedangkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Klungkung, I Gusti Supartana, mengatakan di pesisir pantai Desa Jungut Batu memang akan ada pembangunan tanggul tahun 2016 in. Proyek tanggul pantai tersebut digarap provinsi, dengan anggaran sekitar Rp 2 miliar. “Kalau lokasi pastinya, saya akan koordinasi besok (hari ini),” kata Supartana yang dikonfirmasi NusaBali scara terpisah di Semarapura, Rabu kemarin. 7 w

Komentar