nusabali

Disnakanlut Imbau Nelayan Tak Melaut

  • www.nusabali.com-disnakanlut-imbau-nelayan-tak-melaut

BBMKG memprakirakan gelombang laut di wilayah selatan Bali mencapai 2,3–2,7 meter, minta masyarakat waspada. Namun ada saja nelayan yang nekat melaut.

MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung mengimbau seluruh nelayan waspada terharap gelombang pasang naik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Bila ombak sedang besar, nelayan diminta tidak melaut demi faktor keselamatan.

“Saat ini sedang musim ikan. Panen bagi nelayan kita. Tapi dengan ombak tinggi yang mencapai 2,7 meter, kami imbau agar nelayan lebih hati-hati. Kalau membahayakan, ya distop dulu menunggu kondisi lebih aman,” imbau Kepala Disnakanlut Badung I Made Badra, Senin (6/6).

Sebagai bentuk antisipasi dini, Badra sudah mengintruksikan Kepala UPTD Pendaratan Penangkapan Ikan (PPI) Kedonganan I Made Kena untuk ikut menyosialisasikan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. Apalagi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi ketinggian ombak 2,3 meter sampai 2,7 meter terjadi hingga 10 Juni 216 mendatang.

Karena semata-mata pertimbangan faktor keselamatan, pejabat asal Kuta itu berharap nelayan memperhatikan semua peringatan yang dikeluarkan BBMKG. Memang baru prediksi bahwa ketinggian ombak akan terjadi hingga 10 Juni, tapi peringatan tersebut penting dan patut diwaspadai oleh nelayan. “Kami harapkan nelayan menunggu kondisi benar-benar aman,” pesan Badra.

Untuk diketahui di Badung nelayan yang tergabung dalam beberapa kelompok jumlahnya ratusan. Terutama terkonsentrasi di kawasan Kedonganan, Kecamatan Kuta.

Sementara Ketua Kelompok Nelayan Kertha Bali Kedonganan, Kecamatan Kuta, I Ketut Suardinata, mengaku masih ada beberapa nelayan yang ‘nekat’ melaut saat ini, meski cuaca sedang tidak bersahabat. “Sebagian besar memang tidak melaut lagi sejak seminggu ini. Tapi ada saja yang melaut. Makanya pesan saya hati-hati, bila perlu libur dulu,” harap Suardinata saat dihubungi, kemarin.

Dikatakannya, periode bulan Mei maupun Juni sebetulnya waktu dimana nelayan panen ikan. Tapi bersamaan dengan ombak pasang naik, ikan juga sedikit. “Kalau cuacanya bersahabat bulan Juni musim ikan. Tapi sekarang sedikit ikannya. Mungkin karena ombak besar ini,” akunya.

Sebelumnya diberitakan, gelombang pasang naik menerjang kawasan pesisir di Kabupaten Badung, Minggu (5/6) pagi. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mencatat ketinggian ombak khususnya yang berada di Bali bagian Selatan berkisar 2,3 sampai 2,7 meter. Masyarakat diimbau waspada karena gelombang tinggi ini diprediksi akan berlangsung hingga 10 Juni 2016 mendatang.

Menurut Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Nyoman Gede Wirajaya, gelombang ombak yang tinggi terjadi karena dua hal, yakni naik pasang akibat astronomi yakni adanya gaya tarik menarik bulan - bumi. Serta akibat faktor cuaca. “Untuk pasang naik akibat astronomi kerap terjadi secara periodik. Sedang untuk faktor cuaca diakibatkan adanya pengaruh kecepatan angin. Sekarang secara umum angin memang sudah dominan bertiup dari timur - tenggara ditambah lagi adanya pusat tekanan rendah (L) di Samudera Hindia yang menyebabkan nilai gelombang konstruktif/naik,” jelasnya.

Berdasar daftar pasang surut tahun 2016 pasang naik dengan nilai signifikan masih mungkin terjadi hingga 10 Juni 2016. Terutama pada pagi dan siang hari dengan rentang ketinggian mencapai 2.3 -2.7 meter. Ketinggian ombak ini terjadi di Bali bagian selatan. Sementara untuk Bali bagian Utara ketinggian ombaknya relatif normal yakni berkisar anatra 0,1-0,75 meter.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di laut. Karena gelombang pasang naik kami prediksi masih akan terjadi beberapa hari ke depan,” tandas Wirajaya sembari menegaskan informasi perihal cuaca ini telah disampaikan ke instansi terkait untuk ditindaklanjuti. 7 asa

Komentar