nusabali

Peserta Kemping Terjatuh ke Jurang

  • www.nusabali.com-peserta-kemping-terjatuh-ke-jurang

Korban menangis dan tangisanya jadi petunjuk untuk menemukan posisinya.

BANGLI, NusaBali

Peserta kemping, I Wayan Krisna Adi Putra, 20, terjatuh ke jurang sedalam 50 meter saat kemping di Objek Wisata Pohon Cinta, Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Sabtu (1/5) tengah malam. Korban Wayan Krisna diduga mabuk saat berjalan di atas tebing kawasan Banjar Tabu, Desa Songan hingga terpeleset jatuh. Akibat kejadian itu, Wayan Krisna asal Banjar Angsri, Desa Angsri, Kecamatan Baturit, Tabanan mengalami sejumlah luka lecet pada wajah dan leher.

Pada Sabtu siang sekitar pukul 14.00 Wita, Wayan Krisna dan rekan-rakannya sampai di Desa Pinggan. Wayan Krisna memilih objek pohon cinta untuk lokasi kemping. Pada pukul 20.00 Wita, rombongan ini diketahui sempat minum bir. Usai minum, Wayan Krisna dan rekannya tidur. Namun tiba-tiba tenda yang ditempati Wayan Krisna roboh. Korban yang panik akhirnya terpeleset hingga jatuh ke jurang sedalam sekitar 50 meter. Malam itu juga proses pencarian dilakukan dan Wayan Krisna ditemukan dalam keadaan selamat hanya mengalami luka lecet di bagian wajah.

Saat dikonfirmasi via telepon, pengelola Obyek Pohon Cinta, Komang Saputra membenarkan insiden pengunjung terjatuh ke jurang. Ia menuturkan, sebelum kejadian Wayan Krisna dan teman-temannya sempat minum. Diduga terlalu banyak minum, kesaran Wayan Krisna berkurang. “Saat jalan terpeleset dan jatuh ke jurang,” ungkapnya, Minggu (2/6). Komang Saputra yang mendapat laporan langsung melakukan pencarian ke jurang. “Saya dibantu teman-teman korban melakukan pencarian, sekitar pukul 01.30 Wita sampai di jurang. Korban menangis dan tangisanya jadi petunjuk untuk menemukan posisi korban,” bebernya.

Pada pukul 04.30 Wita Wayan Krisna berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke Tabanan. “Korban dan teman-teman sudah pulang sekitar pukul 09.00 Wita,” ujarnya seraya mengatakan ada sekitar 21 orang yang kemping malam itu. Pasca kejadian, kepolisian sempat mendatangi korban untuk dimintai keterangan. Komang Saputra mengaku hendak memasang pagar, namun dari wisatawan tidak setuju jika diisi pagar, alasanya akan menutupi pemandangan. Karena tidak berisi pagar, pihaknya pun mewanti-wanti pengunjung agar menjaga jarak dan mengutamakan keselataman. “Kami selalu ingatkan pengunjung, termasuk tidak mabuk,” imbuhnya. *esa

Komentar