nusabali

Digigit Saat Selamatkan Anjing yang Nyangkut di Tukad Unda

  • www.nusabali.com-digigit-saat-selamatkan-anjing-yang-nyangkut-di-tukad-unda

Dalam kurun dua hari sebelum meregang nyawa, korban AA Gede Rai Karyawan sempat tiga kali dibawa keluarganya ke UGD RSUD Klungkung di Semarapura. Terakkir, korban dibawa ke RS dengan keluhan gelisah, tidak mau makan-minum, takut angin, dan takut air

Pemuda dari Pesamuan Puri Satria Kawan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan Tewas Akibat Rabies


SEMARAPURA, NusaBali
Kasus gigitan anjing rabies menelan korban nyawa di Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung. Korbannya adalah AA Gede Rai Karyawan, 22, pemuda dari Pesamuan Puri Satria Kawan, Desa Paksebali yang meninggal dalam perawatan medis di UGD RSUD Klungkung, Minggu (19/5) malam, berselang 3 bulan pasca digigit anjing rabies.

Terungkap, korban AA Gede Rai Karyawan sebelumnya digigit konyong (anak anjing) di kawasan Tukad Unda, Klungkung, Februari 2019 lalu. Hanya saja, karena luka gigitan anjing tersebut tidak parah, korban pilih tak menyampaikan masalah ini kepada kedua orangtuanya. Korban juga tidak mendapatkan suntukan Vaksin Anti Rabies (VAR). Lagipula, teruna berusia 22 tahun ini tidak ada mengeluh sakit pasca digigit konyong.

Namun, 3 bulan kemudian, tepatrnya Sabtu (18/5), korban Rai Karyawan mengeluh sakit seraya muntah-muntah. Korban pun diajak keluarganya ke UGD RSUD Klungkung, Sabtu malam sekitar pukul 21.30 Wita. “Setelah ditangani dan didiagnose mengalami kelainan saluran cerna, pasien dipulangkan dati rumah sakit,” ungkap Direktur RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma, di Semarapura, Senin (20/5).

Sehari kemudian, korban Rai Karyawan kembali dibawa ke UGD RSUD Klungkung, Minggu pagi pukul 10.00 Wita, dengan keluhan sesak napas, sakit perut, dan mual-mual. Pasien saat itu tidak menceritakan adanya riwayat digigit anjing. Oleh tim medis, pasien Rai Karyawan hendak dirawat inap. Namun, pihak keluarga menolak opname, karena korban mau diajak ke dukun (balian).

Tapi, Minggu petang pukul 18.00 Wita, korban Rai Karyawan kembali dibawa keluarganya ke UGD RSUD Klungkung, dengan keluhan gelisah, tidak mau makan-minum, takut angin, dan takut air. Saat itulah korban dicurigai terjang-kit rabies, karena dari cerita temannya, yang bersangkutan punya riwayat digigit anjing. Lagipula, korban mengalami tanda-tanda layaknya oenderita rabies, seperti gelisah dan takut air.

“Akhirnya, pasien (Rai Karyawan) ditangani sebagai kasus rabies dan rencananya dirujuk ke Rabies Centere di RSUP Sanglah, Denpasar. Namun sayang, sebelum berangkat ke RSUP Sanglah, pasien keburu meninggal Minggu malam pukul 20.19 Wita,” papar dr Nyoman Kesuma.

Hingga Senin kemarin, jenazah korban rabies ini masih dititip di RSUD Klung-kung. Pihak keluarga rencananya akan mengupacarai jenazah korban melalui prosesi ritual Makingsan ring Gni di Setra Desa Adat Paksebali pada Buda Paing Landep, Rabu (22/5) besok. Korban Rai Karyawan merupakan anak semata wayang pasangan AA Gede Ngurah Yasa dan AA Istri Anom Putri Asih.

Sementara, Kadis Kesehatan Klungkung, dr Made Adi Swapatni, mengatakan pasca kematian AA Rai Karyawan, pihaknya sudah menyuntikkan VAR terhadap 25 warga yang diduga terpapar rabies. Mereka merupakan orang-orang dekat korban, baik keluarga, teman-temannya, maupun sang pacar. “Malam itu juga (Minggu) sebanyak 25 orang kita berikan VAR. Mereka semuanya pernah kontak dengan korban pasca digigit anjing,” ungkap dr Adi Swapatni saay dikonfirmasi terpisah di Semarapura, Senin kemarin.

Terkait kasus gigitan anjing rabies hingga menelan korban jiwa, dr Adi Swapatni mengaku kaget. Pasalnya, korban Rai Karyawan sendiri tidak pernah minta suntikan VAR pasca digigit anjing. Dari keterangan teman-temannya, korban sebenarnya sudah diingatkan untuk mencari VAR, namun saran itu diabaikan. “Katanya tidak perlu, gigitane cenik (gigitannya kecil, Red),” papar dr Adi Swapatni.

Sementara itu, korban AA Rai Karyawan selama ini dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul. Kesehariannya, korban membantu sang ayah, AA Gede Ngurah Yasa, membuat tedung di Desa Paksebali untuk dijual. Tedung buatannya dijual oleh ibundanya, AA Istri Anom Putri Asih.

Menurut misan korban, Anak Agung Oka, almarhum Rai Karyawan digigit ko-nyong rabies, 3 bulan lalu. Ketika itu, korban yang dikenal suka bermain dengan anjing melihat ada seekor konyong tersangkut pada pepohonan di areal Tukad Unda. “Karena merasa kasihan, almarhum berusaha menolong anak anjing tersebut. Tapi, almarhum digigit di tangan kanannya,” kenang Gung Oka saat ditemui NusaBali di rumah duka, Puri Satria Kawan, Desa Paksebali, Senin kemarin.

Gung Oka mengisahkan, meski sempat digigit konyong, korban Rai Karyawan tak pernah mencertakan masalah ini kepada orangtuanya, dengan alasan hanya luka kecil. Sampai akhirnya korbnan mengeluh sesak napas 3 bulan kemudian, hingga dlarikan ke RSUD Klungkung.

Beberapa jam sebelum meninggal di RSUD Klungkung, kata Gung Oka, korban Rai Karyawan sempat diajak berobat ke Mantri Kesehatan di Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Minggu siang, setelah menceritakan pernah punya riwawat digigit anjing dan menunjukkan gejala rabies. Sepulang dari mantri, korban langsung dibawa ke RSUD Klungkung. “Ternyata, nyawa almarhum tidak terselamatkan,” keluh Gung Oka.

Ada cerita berbau niskala di balik kematian tragis kotrban Rai Karyawan. Sebulan sebelum meninggal, korban sempat mengajukan permintaan aneh kepada orangtuanya. Korban minta hadiah untuk diajak keluarga sembahyang ke Pura Penataran Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung untuk perayaan Ultah ke-22 yang jatuh pada 27 April 2019 lalu. Korban Ari Karyawan pun diajak tangkil ke Pura Penataran Ped pada 28 April 2019, sehari setelah Ultah ke-22. *wan

Komentar