nusabali

Demokrat Curi Satu Kursi DPR Dapil Bali

  • www.nusabali.com-demokrat-curi-satu-kursi-dpr-dapil-bali

PDIP Kuasai 6 Kursi, Golkar 2 Kursi

DENPASAR,NusaBali

Berakhir sudah pergulatan berebut kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019. Ha-rga diri Demokrat akhirnya terselamatkan dengan mencuri 1 kursi DPR RI Da-pil Bali, melalui incumbent Putu Supadma Rudana. Sedangkan PDIP mendominasi 6 kursi dari total 9 kursi yang diperebutkan, sementara Golkar pertahankan 2 kursi DPR RI Dapil Bali.

Dengan terdistribusinya 9 kursi untuk PDIP, Golkar, dan Demokrat, maka Gerindra dan NasDem pupus harapan untuk meloloskan wakil rakyat Bali ke Senayan. Semula, Gerindra berharap bisa selamat melalui caleg incumbent IB Putu Sukarta, sementara NasDem mengandalkan new comer IB Oka Gunastawa.

Informasi yang dihimpun NusaBali dari rekapitulasi suara tingkat kecamatan, Rabu (24/4), PDIP meraih total 1.137.378 suara untuk DPR RI Dapil Bali. PDIP pun berhak kebagian 6 kursi. Sedangkan Golkar meraih 352.594 suara untuk amankan 2 kursi DPR RI Dapil Bali. Sebaliknya, Demokrat meraih 107.217 suara untuk memastikan 1 kursi ke Senayan.

Disusul kemudian Gerindra dengan 100.898 suara, NasDem (92.819 suara), Hanura (73.878 suara), PSI (46.373 suara), PKB (45.001 suara), PKS (42.016 suara), Partai Berkarya (38.376 suara), Perindo (33.063 suara), PPP (11.204 suara), Partai Garuda (8.128 suara), PAN (7.609 suara), PKPI (3.329 suara), dan PBB (2.512 suara). Mereka semua tidak kebagian kursi ke DPR RI Dapil Bali.

Putu Supadma Rudana berhak lolos ke Senayan mewakili partainya, karena memperoleh suara tertinggi di internal caleg Demokrat Dapil Bali. Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga Wasekjen DPP Demokrat ini meraih 34.656 suara. Sedangkan Putu Tutik Kusuma Wardhani, Srikandi Demokrat asal Buleleng yang berstatus caleg incumbent, gagal lolos ke Senayan karena hanya meraih 29.672 suara.

Kemudian, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles (caleg new comer Demokrat asal Buleleng) di posisi ketiga dengan 20.449 suara, disusul Ida Ayu Agung Tikawati (2.765 suara), Erlangga Barhmantya (989 suara), Woro Pujiastuti (853 suara), Riko Nugraha (429 suara), Inggita Dwijamanggala (302 suara), dan Raden Roro Putri Asoka (hanya kebgian 720 suara).

Sementara, Golkar cukup beruntung berhasil mempertahankan 2 kursi DPR RI Dapil Bali, sama seperti raihan mereka di Pileg 2014 lalu. Kedua kursi tersebut kembali direbut duo incumbent, masing-masing Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng) yang meraih 105.099 suara dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra (politisi Golkar asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung) yang kebagian 61.347 suara.

Sebaliknya, PDIP seperti diprediksi, berhasil mendominasi 6 kursi DPR RI Dapil Bali. Ini naik 2 kursi dibanding hasil Pileg 2014 lalu ketika PDIP meraih 4 kursi DPR RI Dapil Bali. Enam (6) kursi DPR RI Dapil Bali kali ini masing-masing diraih I Made Urip (incumbent), I Nyoman Parta (newe comer), IGN Alit Kesuma Kelakan (new comer), I Wayan Sudirta (new comer), dan I Ketut Kariyasa Adnyana (new comer).

Made Urip (caleg incumbent asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan yang sudah empat periode duduk di Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali), lolos ke Senayan dengan koleksi 241.859 suara---terbanyak di antara seluruh caleg Dapil Bali. Sedangkan Nyoman Parta (politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang masih menjabat Ketua Komisi IV DPRD Bali), lolos ke Senayan dengan raihan 158.625 suara.

Kemudian, IGN Alit Kelakan (politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, yang mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2009-2014), lolos dengan perolehan 156.385 suara. Sementara Wayan Sudirta (politisi PDIP asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem yang mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009 dan 2009-2014) mengantong 106.641 suara.

Sedangkan Rai Wirajaya (politisi PDIP asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara yang sudah tiga periode duduk di DPR RI Dapil Bali) lolos dengan torehan b3.704 suara. Sementara Kariyasa Adnyana (politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang kini anggota Komisi III DPRD Bali) lolos ke Senayan dengan 70.107 suara. Sebaliknya, IGA Putri Astrid Kartika (caleg incumbent PDIP asal Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung) gagal lolos ke Senayan karena hanya menempati peringkat tujuh di internal PDIP Dapil Bali.

Menurut Wakil Ketua DPP PDIP, I Made Urip, yang juga caleg incumbent, raihan 6 kursi DPR RI Dapil Bali ini merupakan prestasi luar biasa. “Ya, sekarang masih mengunci di 6 kursi. Kita lihat saja nanti dalam penetapan KPU,” ujar Made Urip saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin.

Sementara itu, Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, mengatakan pihaknya tetap menunggu hasil pleno KPU nanti untuk penetapan perolehan kursi DPR RI Dapil Bali. Menurut caleg incumbent Demokrat ini, masing-masing saksi telah memegang form C1 hasil rekapitulasi suara per TPS.

“Kita tunggu pleno KPU. Kami di Demokrat bersama saksi dan jajaran struktur partai di bawah, sudah kumpulkan rekapitulasi per kecamatan dengan C1,” kata Supadma seraya menyebut partainya dapat 1 kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019.

Dengan 1 kursi DPR RI Dapil Bali, maka Pileg 2019 merupakan prestasi terburuk bagi Demokrat dalam tiga Pemilu terakhir. Sebelumnya, Demokrat masing-masing kebgaian 2 kursi DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2009 dan Pileg 2014. Saat Pileg 2009, Demokrat meloloskan Gede Pasek Suardika dan I Wayan Sugiana ke DPR RI Dapil Bali.

Prestasi Demokrat di Bali memang jeblok dalam Pileg 2019. Demokrat hanya kebagian 3 kursi DPRD Bali, dari semula meraih 8 kursi hasil Pileg 2014 lalu. Di DPRD Kabupaten/Kota se-Bali pun, Demokrat hancur-hancuran. Bahkan, Demokrat tidak kebagian satu kursi pun di DPRD Tabanan hasil Pileg 2019. Karena itu, sukses Supadma Rudana raih 1 kursi DPR RI Dapil Bali boleh dikata menyelamatkan harga diri Demokrat.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin, Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer mengakui partanya sudah pasti merebut 2 kursi DPR RI Dapil Bali. Pasalnya, perolehan suara di Bali mencapai 352.594 suara. “Cuma, sekarang untuk suara caleg masih sedang kami input dari saksi-saksi dan rekapan form C1,” tegas Demer, yang sudah tiga periode duduk di Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali. *nat

Komentar