nusabali

Sudikerta Dituntut Konsisten Usung 4 Nama

  • www.nusabali.com-sudikerta-dituntut-konsisten-usung-4-nama

Pengurus DPP Golkar dibuat ramping dengan 157 personel, Setya Novanto munculkan tiga posisi Ketua Koordinator Bidang

Demer-Sugawa Saling Sodok Terkait Jatah Kursi DPP Golkar

DENPASAR,NusaBali
Situasi internal Golkar Bali memanas terkait rebutan jatah ke struktur DPP Golkar 2016-2019. Gede Sumarjaya Linggih alias Demer tuntut Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, selaku anggota formatur, konsisten usulkan 4 nama kader ke DPP Golkar. Sedangkan Koordinator Forum Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, Nyoman Sugawa Korry, justru minta agar satu nama saja di kirim ke DPP Golkar, yakni Wayan Geredeg.

Melalui loyalisnya, Dewa Made Widiyasa Nida, kubu Demer (anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali yang semua masuk dalam daftar 4 nama usulan ke DPP Golkar) sodok Sugawa Korry. Dewa Nida meminta Sudikerta selaku anggota formatur mengabaikan keinginan Sugawa Korry. Sudikerta pun dituntut pertahankan 4 nama yang sebelumnya masuk daftar usulan: AA Bagus Adhi Mahendra Putra (anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali), Wayan Geredeg (Ketua DPD II Golkar Karangasem), Putu Yuda Suparsana (fungsioanris DPD I Golkar Bali), dan Demer.

Dewa Nida mengingatkan, jika nanti hanya Geredeg yang diusulkan struktur DPP Golkar, maka akan terjadi perpecahan lagi. Karena itu, dia minta Sugawa Korry supaya tidak berpikir saklek hanya usulkan satu nama. “Saya minta Saudara Sugawa Korry negarawan dan ikhlas mengusulkan 4 nama yang disampaikan Sudikerta. Jangan sulut lagi perpecahan di Bali,” ujar Dewa Nida, Senin (23/5).

Mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung ini mengatakan, Golkar adalah partai milik bersama, bBukan satu-dua orang. “Siapa saja boleh diusulkan menjadi pengurus  DPP Golkar, sepanjang memenuhi syarat. Kami menyayangkan usulan Sugawa Korry yang hanya minta satu nama yaitu Wayan Geredeg ke DPP Golkar. Kan jelas tidak demokratis.”

Sementara, Sugawa Korry mengatakan kewenangan menyusun kepengurusan DPP Golkar adalah Tim Formatur yang dipimpin Ketua Umum DPP Golkar terpilih, Setya Novanto. “Kalau saudara Demer tidak terakomodir, itu sepenuhnya kewenangan formatur. Kami di Bali tidak pernah menolak Saudara Demer duduk di DPP Golkar,” ujar Sugawa Korry saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, tadi malam.

Sugawa Korry mengingatkan, kalau toh nanti Demer tidak terakomodasi masuk DPP Golkar, ya tetap harus dihormati formatur yang telah bekerja. “Demer ‘kan selama ini sudah diberi penghargaan besar oleh DPP Golkar. Dia sudah beberapa kali duduk di kepengurusan DPP Golkar. Kalau sekarang tidak dipakai, ya mungkin DPP punya satu pertimbangan khusus,” ujar politisi senior asal desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Sekretaris DPD I Golkar Bali merangkap Ketua DPD II Golkar Buleleng ini.

Data yang dihimpun NusaBali, Demer sebelumnya pernah terpental saat penyusunan kepengurusan DPP Golkar hasil Munas Nusa Dua 2014. Saat itu, Sudikerta juga sebagai anggota formatur yang getol memperjuangkan Demer. Bahkan, Sudikerta sempat ribut dengan Nurdin Halid.

Ternyata, yang masuk kepengurusan DPP Golkar pimpinan Aburizal Bakrie kala itu adalah Wayan Geredeg (sebagai Wakil Bendahara Umum DPP Golkar) dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra (sebagai Wakil Sekjen DPP Golkar). Setelah terpental saat itu, Demer masuk barisan Munas Ancol 2014.

Di sisi lain, kader senior Golkar Dewa Ngakan Rai Budiasa menyatakan Bali sulit dapat 4 kursi DPP Golkar 2016-2019 pimpinan Setya Novanto. “Jatah Bali maksimal hanya 2 kursi. Saya dapat info dari teman di DPP Golkar bahwa Bali tetap diakomodir, tapi bukan untuk 4 kursi di pengurus harian,” ujar Rai Budiasa kepada NusaBali, Senin kemarin.

Meski demikian, Rai Budiasa tetap mengingatkan Sudikerta selaku anggota formatur agar berjuang keras kalau mau menyenangkan 4 nama yang sudah disebutnya ke publik itu. “Sudikerta harus pertanggungjawabkan dan berjuang keras. Kan Sudikerta yang melempar 4 nama ke publik untuk masuk pengurus DPP Golkar,” ujar politisi Golkar yang dikenal dekat kalangan artis Ibukota ini.

Sementara itu, Setya Novanto selaku Ketua Umum DPP Golkar hasil Munaslub di Nusa Dua, Kecamatan kuta Selatan, Badung, 14-17 Mei 2016, sudah hapus posisi Wakil Ketua Umum DPP Golkar. Ketua Umum nantinya akan tiga Ketua Koordinator yang bekerja sesuai bidang. Menurut mantan Ketua Organizing Committee (OC) Munaslub Golkar 2016, Zainudin Amali, ketiganya meliputi Ketua Koordinator Bidang Politik dan Keorganisasian, Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu, dan Ketua Koordinator Bidang Kesra. Mereka akan membawahi 24 Ketua Bidang.

Selain itu, akan ada 3 Dewan yaitu Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Kehormatan. Penetapan anggotanya juga merupakan kewenangan formatur. Pengurus DPP Golkar pimpinan Setya Novanto rencananya hanya berisi 157 orang. “Jumlahnya memang perlu dibatasi agar efektif. Kalau terlalu bengkak, itu kurang efektif, tidak lincah bergerak," ujar Amali dikutip detikcom di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin kemarin. 7 nat



Komentar