nusabali

Mengerucut ke Gus Adhi-Geredeg

  • www.nusabali.com-mengerucut-ke-gus-adhi-geredeg

Forum Ketua DPD II Kabupaten/Kota se-Bali prioritaskan Wayan Geredeg masuk struktur kepengurusan DPP Golkar 2016-2019

Perebutan Jabatan Kursi DPP Golkar dari Bali

DENPASAR,NusaBali
Dua nama kader dari Bali sudah mengerucut masuk ke struktur kepengurusan DPP Golkar 2016-2019 pimpinan Setya Novanto. Mereka masing-masing AA Bagus Adhi Mahendra Putra aluas Gus Adhi (asal Badung) dan I Wayan Geredeg (asal Karangasem). Jajaran DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali pun dukung Wayan Geredeg yang maju ke DPP Golkar.

Sumber NusaBali di lingkaran Golkar menyebutkan, semula ada 4 nama kader dari Bali yang diusulkan maju ke DPP Golkar hasil Munaslub di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, 14-17 Mei 2017. Selain Gus Adhi (kini anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali) dan Wayan Geredeg (kini masih menjabat ketua DPD II Golkar Karangasem), juga masuk bursa Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (kader asal Buleleng yang kini anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali) dan Putu Yudha Suparsana (kader asal Karangasem yang kini fungsionaris DPD I Golkar Bali).

Namun, dalam perkembangan terakhir pasca Munaslub, Rabu (18/5), tigggal dua nama yakni Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi dan Wayan Geredeg yang mengerucut bisa diakomodasi dapat jatah kursi di DPP Golkar. Gus Adhi merupakan politisi Golkar asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang kini waklil rakyat Bali di DPR RI 2014-2019. Dia merupakan putra dari politisi sepuh mantan anggota Fraksi Golkar DPR 2009-2014, I Gusti Ketut Adhiputra. Gus Adhi sempat duduk sebagai Wakil Sekjen DPP Golkar hasil Munas Nusa Dua 2014.

Sedangkan Wayan Geredeg merupakan politisi senior Golkar asal Desa Sibetan, Ke-camatan Bebandem, Karangasem yang sempat dua kali periode menjabat Bupati Karangasem (2005-2010, 2010-2015). Saat ini, Wayan Geredeg masih menjabat Ketua DPD II Golkar Karangasem. Ayah dari anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Ni Putu Yuli Artini ini juga sempat duduk sebagai Wakil Bendahara Umum DPP Golkar hasil Munas Nusa Dua 2014.

Bocoran yang diperoleh NusaBali, Gus Adhi masuk ke DPP Golkar sebagai kompensasi atas kompromi Ade Komarudin, Calon Ketua Umum (Caketum) DPP Golkar yang pilih mengalah dan memberikan jalan kepada Setya Novanto saat voting perebutan kursi Ketua Umum DPP Golkar di arena Munaslub, Selasa (17/5) dinihari. Gus Adhi memang dekat dengat Ade Komarudin, karena sama-sama kader elite dari SOKSI.

Ade Komarudin yang kini Ketua DPR RI, merupakan Ketua Umum Depimnas SOKSI. Sementara Gus Adhi merupakan Ketua Depidar SOKSI Bali. “Mengalahnya Akom (Ade Komarudin) di detik-detik pemilihan Ketua Umum DPP Golkar, bisa jadi pintu masuk bagi Gus Adhi ke struktur kepengurusan pusat. Ini bentuk kompromi,” ungkap seorang kader senior Golkar kepada NusaBali di Denpasar, Rabu kemarin.

Menurut sumber tadi, Gus Adhi hanya akan disaingi Wayan Geredeg dalam perebutan jatah kader dari Bali ke DPP Golkar. Sedangkan dua kandidat lainnya yang masuk bursa, Sumarjaya Linggih alias Demer dan Yuda Suparsana, masih dipertimbangkan. “Tapi, mungkin hanya Wayan Geredeg yang akan menjadi pesaing kuat Gus Adhi,” katanya.

Saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin, ketrua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta juga mengakui dua nama sudah mengerucut ke Gus Adhi dan Wayan Geredeg untuk maju ke DPP Golkar. “Yang mengerucut itu Gus Adhi sama Wayan Geredeg,” ujar Sudikerta yang kemarin rapat dengan DPP Golkar selaku anggota Tim Formatur.

Sudikerta yang notabene Wakil Gubernur Bali mengatakan, pihaknya berusaha bisa memasukkan lebih dari 2 kader asal Bali tembus kursi DPP Golkar. Mereka diharaplan bisa masuk ke posisi strategis. Pasalnya, Bali sendiri sejak awal mengusulkan 4 nama. “Dulu kan ada Sumarjaya Linggih dan Yuda Suparsana. Kita masih usahakan dapat empat kursi. Pastinya, baru dua kursi,” tegas Sudikerta.

Ditegaskan Sudikerta, Tim Formatur di mana dirinya ikut sebagai anggota, akan me-nggelar rapat di Jakarta, 21 Mei 2016, untuk membentuk kepengurusan DPP Golkar. “Saya nanti berangkat ke Jakarta pada 21 Mei, karena ada pembahasan di sana. Yang sudah pasti Gus Adhi sama Geredeg kita akomodir,” tegas nakhoda partai asal Desa pecatu, kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.

Di sisi lain, Gus Adhi mengatakan masalah jatah pengurus DPP Golkar dari Bali, tergantung Tim Formatur. Sebab, Tim Frmatur yang menentukan. “Saya tidak tahu apakah akan diakomodir atau tidak. Terserah Tim Formatur saja,” jelas anggota Komisi IV DPR RI ini.

Gus Adhi menolak dikatakan masuk strkutur DPP Golkar sebagai kompromi dan bagian rekonsiliasi Ade Komarudin vs Setya Novanto. “Yang jelas, kalau penugasan partai, saya siap kapan dan di posisi apa saja. Sepanjang yang saya tahu, kepengursan DPP Golkar hasil Munaslub akan memasukkan kader-kader muda,” tegas Gus Adhi kepada NusaBali, Rabu sore.

Sementara itu, Forum DPD II Golkar Kabupaten/kota se-Bali prioritasnyan Wayan Geredeg masuk struktur kepengurusan DPP Golkar 2016-2019. “Kalau melihat dari kualitas dan pengabdiannya, Pak Geredeg sangat memenuhi syarat. Kami DPD II Golkar se-Bali sepakat supaya Pak Geredeg dipriroritaskan masuk struktur DPP Golkar,” ungkap Ketua DPD II Golkar Bileleng, Nyoman Sugawa Korry, yang sekaligus Ketua Forum DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali.

Sugawa Korry menegaskan, dirinya selaku Ketua DPD II Golkar Buleleng tidak setuju kalau kader dari Bali yang selama ini jelas-jelas telah merongrong soliditas partai, diusulkan maju ke DPP Golkar. “Saya tidak perlu sebutkan namanya. Kader partai di Bali sudah tahu itu. Jadi, Pak Geredeg yang kita prioritaskan. Dan, memang cukup satu saja,” ujar Sugawa Korry yang juga Sekretaris DPD I Golkar Bali 2016-2021.

Menurut Sugawa Korry, Wayan Geredeg telah pengalaman di organisasi. Geredeg sempat jadi Wakil Bendahara Umum DPP Golkar hasil Munas Nusa Dua 2014. Saat tarung perebutan kursi Ketua DPD I Golkar Bali melalui Musda di Sanur, Januari 2016 lalu, Geredeg juga dapat dukungan penuh dari 7 DPD II Golkar se-Bali. Namun, Geredeg diminta mengalah, sehingga Sudikerta yang naik lagi ke kursi ketua DPD Golkar bali. “Kalau bisa, dalam usulan nanti Pak Geredeg bisa dapat posisi strategis di Kabinet Setnov (DPP Golkar). Bisa Wasekjen atau Wakil Ketua Umum DPP Golkar,” ujar Wakil ketua DPRD Bali ini.

bagaimana wayan Geredeg? Saat dikonfirmasi NusaBali, Geredeg mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Tim Formatur. “Kami tunggu saja formatur yang bekerja. Kan baru ditunjuk Sekretaris Jenderal (Idrus Marham), Ketua Harian (Nurdin Halid), dan Bendahara Umum. Kalau saya menunggu perintah partai, di mana pun ditugaskan, saya siap,” jelas Geredeg. 7 nat

Komentar