nusabali

Rumah Subsidi Hanyut Diterjang Air Meluap

  • www.nusabali.com-rumah-subsidi-hanyut-diterjang-air-meluap

Satu unit rumah di Perumahan Subsidi Graha Suwug Permai kawasan Banjar Lebah, Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng hanyut diterjang luapan air Pangkung Pembuangan akibat aliran air di bawah jembatan tersumbat batang bambu.

SINGARAJA, NusaBali

Sedangkan beberapa unit bangunan trumah subsidi lainnya mengalami keretakan parah. Informasi di lapangan, perisitiwa meluapnya air Pangkung Pembuangan itu terjadi saat Sipeng (pelaksanaan Catur Brata Penyepian) Nyepi Tahun Baru Saka 1941, Kamis (7/3) pagi. Air yang mengalir di Pangkung Pembuangan tiba-tiba meluap akibat hujan deras yang terjadi selama dua hari sejak Rabu (6/3).

Air meluap karena karena aliran air di bawah jembatan dekat perumahan subsidi tersumbat batang bambu. Jembatan yang terseumat itu dibangun pihak pengembang untuk menghubungkan jalan desa menuju perumahan subdisi yang berada di seberang Pangkung Pembuangan.

Akibat derasnya luapan air, satu unit rumah subsidi yang sudah laku terjual hanyut karena senderan di pinggir pangkung tergerus. Sedangkan beberapa unit rumah subsidi lainnya mengalami keretakan parah. Selain merusak bangunan rumah subsidi, akses jalan menuju perumahan pun terputus, karena jembatan sepanjang 2 meter dengan tinggi 2 meter juga hanyut diterjang air.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam bencana tersebut, karena perumahan subsidi tersebut dalam kondisi sepi. Maklum, rumah-rumah yang sudah laku terjual, sejauh ini belum ditempati pemiliknya. Namun demikian, kerugian material ditaksir lebih dari Rp 275 juta.

Kepala Desa (Perbekel) Suwug, Gede Antara, mengatakan saat bencana terjadi, dirinya tengah berada di salah satu unit rumah subsidi tersebut. Maklum, Gede Antara memang termasuk salah satu anggota pengembang dalam pembangunan rumah subsidi ini.

Gede Antara menceritakan, pertiwa yang menimpa Perumahan Subsidi Graha Suwug Permai itu murni karena bencana alam akibat meluapnya air Pangkung Pembuangan. Antara mengaku heran, karena untuk pertama kalinya air pangkung di pinggir lokasi perumahan begitu deras. Pangkung ini hanya sungai kecil untuk pembuangan air di kala hujan. Ketika musim kemarau, sama sekali tidak ada aliran  airnya.

“Ini namanya musibah. Ini baru pertama kali airnya melup dan cukup besar. Ini juga karena hujan turun selama dua hari. Saat kejadian, hujan deras berlangsung selama dua jam. Setelah semuanya terjadi, tiba-tiba airnya surut,” keluh Antara saat ditemui NusaBali di lokasi bencana, Minggu (10/3).

Menurut Antara, saat air Pangkung Pembuangan tiba-tiba meluap, dirinya berusaha membersihkan potongan bambu yang tersangkut di bawah jembatan. Namun, usahanya tsia-sia, karena kembali muncul air yang lebih besar dengan membawa potongan bambu dan kayu dalam jumlah banyak.

“Air langung meluap. Begitu meluap, yang hayut pertama adalah palinggih di sisi jembatan, kemudian diikuti tiang listrik. Karena tiang listrik ini hayut, jadi kabel yang menghubungkan ke bangunan rumah ikut tertarik, sehingga ada satu unit rumah yang hayut,” beber Antara.

Antara menyebutkan, pihak pengembang sudah berjanji akan membangun ulang satu unit rumah yang hayut dan memperbaiki kerusakan beberapa unit rumah yang retak. Selain itu, pihak pengembang juga akan membangun jembatan yang lebih tinggi dan lebar dari sebelumnya. “Rencananya, jembatan akan dibangun dengan tinggi 3 meter dan panjang 3 meter,” janji Antara.

Di Perumahan Subsidi Graha Suwug Permai rencananya akan dibangun sebanyak 125 unit rumah. Saat ini, baru dibangun 25 unit rumah. Dari jumlah itu, sebanyak 9 unit di antaranya sudah laku terjual. Pembangunan rumah subsidi ini dimulai November 2018 lalu. Pembangunan sudah dilengkapi dengan izin membangun bangunan (IMB). *k19

Komentar