nusabali

Sepakat Jaga Pemilu 2019 Damai Tanpa SARA

  • www.nusabali.com-sepakat-jaga-pemilu-2019-damai-tanpa-sara

Jajaran Direktorat Intelkam Polda Bali tidak hanya menggandeng politisi, partai politik, ormas, untuk menciptakan Pileg/Pilpres 2019 berjalan damai.

Simakrama Polda Bali–Driver Online  


DENPASAR, NusaBali
Tak ketinggalan para sopir yang tergabung dalam Indonesian Online Driver Association (IODA) Provinsi Bali yang jumlahnya ratusan orang diajak bertemu dan deklarasi pelaksanaan Pemilu 17 April 2019 tanpa hoax, intoleransi, isu SARA (suku, agama, ras, antargolongan), serta kekerasan di Desa Budaya Kertalangu, Desa Kesiman Kertalangu Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Sabtu (9/3) siang.

Dalam pertemuan yang diselenggarakan Direktorat Intelkam Polda Bali bekerja sama dengan Dirlantas Polda Bali —yang juga diisi dengan pengukuhan kemitraan IODA Polda Bali para driver angkutan online komitmen berlalulintas secara tertib, tidak mengganggu keamanan serta tidak golput (golongan putih) di Pileg/Pilpres 2019 mendatang.

Dalam simakrama hadir Dir Intelkam Polda Bali Kombes Pol Drs Wahyu Suyitno, Wadir Intelkam Polda Bali AKBP Dwi Wahyudi SIK, Dirlantas Polda Bali diwakili Kompol Sriyati SH, penasihat IODA Bali Yoseph Prasetyo, dan para driver online seluruh Bali.

Dir Intelkam Polda Bali Kombes Wahyu Suyitno di hadapan anggota IODA mengatakan menjaga pesta demokrasi 17 April 2019 mendatang bukan hanya menjadi tugas pihak keamanan. Namun semua elemen masyarakat, tidak terkecuali para sopir. Karena petugas keamanan jangkauannya tidak sampai ke pelosok, perlu dukungan semua elemen masyarakat. “Para sopir ini lebih banyak tahu informasi di lapangan. Kalau ada informasi, sampaikan kepada kami (kepolisian). Mari sama-sama menjaga Bali ini tetap kondusif, menjelang Pileg-Pilpres 2019 ini,” ujar Kombes Wahyu Suyitno.

Perwira menengah asal Madiun, Jawa Timur, ini mengajak para sopir yang jumlahnya ratusan di Bali supaya gunakan hak pilih di Pemilu 17 April 2019 mendatang, juga menjaga situasi Bali tetap aman, damai, tenang, tertib tanpa intoleransi, kekerasan, hoax, dan isu SARA. Karena pihak keamanan akan bertindak tegas terhadap pelanggaran hukum oleh siapa pun.

“Saya yakin, saudara para anggota IODA ini tertib. Apalagi mencari nafkah di Bali. Bali ini daerah pariwisata yang harus kalian jaga bersama-sama. Sopir online sekarang operasionalnya sudah dilindungi undang-undang. Presiden Jokowi sudah menerbitkan aturan tentang angkutan online, jadi kami harapkan supaya tertib berlalulintas,” kata Kombes Wahyu Suyitno.

Kombes Wahyu Suyitno meminta juga para sopir tidak golput. Harus punya pilihan, menggunakan hak pilih ke TPS adalah hak dan kewajiban setiap warga negara. “Jangan golput, gunakan hak pilih kalian. Kami siap mengamankan saudara- saudara bisa menggunakan hak pilih dengan tenang di TPS,” tegas Kombes Wahyu Suyitno yang mengajak para sopir deklarasi anti hoax, SARA, NKRI harga mati di Pileg/Pilpres 2019 mendatang.

Sejauh mana kalangan sopir berperan dalam menjaga pemilu damai? Usai acara, Kombes Wahyu Suyitno menegaskan sekilas memang sopir dan pemilu tidak ada hubungannya. “Apa hubungan sopir dengan pemilu damai? Memang seperti tidak ada hubungan. Ya sama dengan wartawan juga. Kalau kalian (wartawan) membuat berita hoax. Berita bohong, kacau juga pemilu. Para sopir ini kalau mereka tidak tertib di jalan raya, tidak tertib berlalulintas, apalagi sampai melanggar hukum akan membuat situasi tidak kondusif juga. Termasuk mereka juga berhak menggunakan hak pilih di pileg/pilpres dengan damai tanpa hoax, SARA, kekerasan, dan intoleransi,” tutur Alumni Akpol 1988 ini.

Sementara perwakilan Polda Bali Kompol Sriyati menegaskan Pileg/Pilpres 2019 mendatang diharapkan pemilu yang damai, jurdil, dan bebas dari gangguan. “Perayaan Nyepi kemarin sudah damai, tertib, tidak ada gangguan menonjol. Maka di Pemilu 17 April 2019 nanti saya mengajak sopir jaga Bali. Pariwisata Bali nomor satu. Para driver santun berlalulintas, membuat turis nyaman. Apalagi sopir online ini juga sudah dilindungi undang-undang. Jadi harus tertib berlalulintas,” ajak Kompol Sriyati.

Sementara Penasihat IODA Yoseph Prasetyo menyebutkan komitmen anggotanya menjaga Bali damai dan kondusif. Terlebih lagi nanti akan ada hajatan pesta demokrasi. IODA dengan jumlah anggota hampir 700 orang di Bali akan bekerja sama dengan jajaran Polda Bali untuk menciptakan situasi aman dan damai. “Stop kekerasan, anti hoax, NKRI harga mati. Kami siap berbagi informasi dengan jajaran Polda Bali, menjaga Bali damai,” tandas Yoseph Prasetyo. *nat

Komentar