nusabali

Puting Beliung Terjang Dalung, 24 Rumah Rusak

  • www.nusabali.com-puting-beliung-terjang-dalung-24-rumah-rusak

Bencana angin puting beliung menerjang kawasan Banjar Pegending, Desa Da-lung, Kecamatan Kuta Utara, Selasa (5/3) sore pukul 16.30 Wita.

MANGUPURA, NusaBali

Meski tak ada laporan korban jiwa maupun terluka dalam bencana ini, namun ada 24 rumah milik warga yang porakporanda. Rumah-rumah yang mengalami kerusakan akibat diterjang bencana puting beliung ini sebagian besar berada di sepanjang 150 meter Jalan Beringin Banjar Pegending, Desa Dalung. Pantauan NusaBali, kerusakan rumah warga rata-rata di bagian atap di mana gentingnya berjatuhan.

Selain merusak 24 unit rumah, petaka puting beliung di Banjar Pegending, Desa Dalung kemarin sore juga merusak sejumlah bangunan suci (palinggih). Bahkan, ada palinggih yang sampai ambruk hingga rata dengan tanah.

Petaka puting beliung di Banjar Pegending kemarin sore mengamuk selama 15 menit, sejak pukul 16.30 Wita. Menurut keterangan warga, sebelum muncul angin berpusar, cuaca sore itu mendung seperti mau turun hujan. Tiba-tiba, datang angin berpusar berhembus kencang dari arah barat, melewati rumah-rumah dan tempat usaha di sepanjang Jalan Beringin. Warga pun berlarian menyelamatkan diri ke dalam rumah masing-masing.

“Sebelum kejadian, saya sedang duduk di luar. Begitu muncul angin puting beliung, saya langsung masuk ke dalam rumah dan berlindung di bawah meja bersama anak saya. Yang saya lihat, anginnya kencang sekali,” tutur Luh Gede Artini, pemilik usaha Kasih Laundry yang genting tempat usahanya juga berjatuhan akibat terjangan putting beliung, kepada NusaBali.

Sedangkan korban bencana lainnya, I Gusti Ngurah Ketut Sudiastawa, 56, mengatakan ini baru kali pertama kali terjadi petaka puting beliung di Banjar Pegending, Desa Dalung sejak puluhan tahun silam. “Seingat saya sejak lahir sampai sekarang usia 56 tahun, belum pernah di sini terjadi bencana begini,” keluh IGN Sudiastawa, yang rumahnya ikut jadi korban puting beliung.

“Kejadiannya begitu cepat. Tidak ada tanda-tanda hujan atau apa pun, tiba-tiba saja muncul angin kencang berputar putar hingga menyebabkan genting rumah berjatuhan. Bukan hanya atap rumah yang rusak. Tiga palinggih di merajan (pura keluarga) saya juga ambruk,” lanjutnya.

Menurut Sudiastawa, tiga palinggih di merajannya yang ambruk akibat puting beliung kemarin sore, masing-masing Palinggih Meru, Palinggih Pesimpangan Dalem Padonan, dan Palinggih Catu Meres. “Kerugian material paling tidak Rp 100 juta, belum termasuk biaya upacaranya. Ini baru menyangkut kerusakan palinggih, belum lagi kerugian akibat genting rumah berjatuhan,” papar Sudiastawa.

Sementara, Kelian Dinas Banjar Pegending, Desa Dalung, Ketut Susila, mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah rumah warga yang rusak diterjang puting beliung. Pihaknya akan melakukan pendataan terlebih dulu bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung.

“Perkiraan sementara, ada puluhan rumah yang kena. Kebanyakan rumah itu rusak di bagian atap. Ada juga beberapa palinggih yang ambruk,” jelas Ketut Susila saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa sore. Mengenai total kerugian akibat puting beliung di Banjar Pegending, Susila mengaku belum berani memastikannya. “Sedang dilakukan pendataan,” katanya.

Sedangkan Bendesa Adat Dalung, I Nyoman Widana, mengaku terkejut dengan petaka puting beliung yang merusak puluhan rumah dan palinggih di Banjar Pegending ini. Menurut Widana, hanya Banjar Pegending yang diterjang puting beliung. Sementara banjar lain yang lokasinya berdekatan, tidak ada laporan terjadi puting beliung. “Kami berharap pemerintah memperhatikan kejadian ini dan segera melakukan tindakan, serta membantu warga kami,” harap Widana.

Pasca bencana putting beliung, kata Widana, pihaknya segera akan meminta arahan dari tokoh-tokoh masyarakat di Desa Adat Dalung. Apa pun arahan dari para tokoh termasuk paemangku, akan dilaksanakan. “Kami mohon petunjuk dulu, nanti apa pun arahannya akan kita jalankan di tingkat adat,” sebut Widana.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari, mengaku sudah melakukan pendataan terhadap kerusakan akibat bencana puting beliung di Desa Dalung. “Sesuai tugas dari Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, kami lakukan pendataan di lapangan. Sementara rumah yang rusak terdata ada 24 unit. Sedangkan palinggih yang rusak 10 unit, tersebar di lima tempat berbeda,” ungkap Ermy Setiari.

Mengenai penanganan pasca bencana, menurut Ermy Setiari, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari desa. Namun, untuk penanganan jangka pendek, pihaknya akan fokus melakukan pembenahan atap rumah warga yang rusak, mengingat saat ini musim hujan.

“Tadi disepakati dengan pihak kelian juga, supaya warga melakukan perbaikan sendiri dulu. Nanti selanjutnya dilaporkan berapa biaya perbaikannya,” terang Ermy Setiari. “Untuk kerusakan seperti palinggih, nanti juga bisa diajukan perbaikannya melalui proposal. Kelian banjar akan membuat laporan secara resmi ke BPBD. Selanjutnya, permohonan itu akan diproses di BPBD, tapi tergantung juga anggaran yang tersedia,” lanjut dokter yang dikenal sebagai penggiat aksi donor darah ini. *asa

Komentar