nusabali

Banjir di Gitgit, Jalur Denpasar-Singaraja Sempat Lumpuh

  • www.nusabali.com-banjir-di-gitgit-jalur-denpasar-singaraja-sempat-lumpuh

Hujan deras yang mengguyur kawasan Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Senin (18/2) siang, mengakibatkan bencana banjir-longsor di dua titik.

SINGARAJA, NusaBali
Salah satunya, bencana banjir di Kilometer 11 Jalur Utama Denpasar-Singaraja via Bedugul, hingga membuat arus lalulintas sempat lumpuh.

Bencana banjir di Kilometer 11 Jalur Singaraja-Denpasar tepatnya kawasan Banjar Gitgit, Desa Gitgit kemarin siang terjadi sekitar pukul 12.00 Wita. Air bah muncul dari atas tebing di sebelah timur jalan yang tak mampu ditampung saluran irigasi Subak Gitgit. Air bah yang membawa material batu dan lumpur meluap ke jalan raya, menyebrang dari arah timur ke sisi barat jalan. Masalahnya, saluran drainase di sisi timur jalan tertutup batu dan sampah.

Pengguna jalan di Jalur Utama Denpasar-Singaraja tidak berani menerobos luberan air setinggi mata kaki orang dewasa, yang mengalir deras ke arah jurang di sebelah barat jalan sepanjang 500 meter. Pengendara dari dua arah yang berlawanan pun terpaksa berhenti dan menunggu sampai air bah surut.

Beruntung, luberan air cepat surut, karena hujan lebat juga berlangsung singkat. Namun, arus lalulintas di Jalur Utama Denpasar-Singaraja sempat lumpuh selama 15 menit. Antrean kendaraan mengular sepanjang sekitar 700 meter, baik dari arah utara (Singaraja) maupun arah selatan (Denpasar).

“Luberan air bah tidak bisa dilintasi, pengendara memilih menunggu sampai reda. Arus lalulintas pun sempat macet sekitar 15 menit. Syukurlah, luberan air cepat reda,” ujar Kapolsek Sukasada, Kompol I Nyoman Landung, yang ditemui NusaBali di lokasi bencana banjir, Senin siang.

Pasca banjir kemarin siang, warga Desa Gitgit setempat langsung berinisiatif gotong royong menaikkan sejumlah batu berukuran besar yang menyumbat saluran irigasi. Ini sebagai upaya menormalisasikan kembali saluran irigasi yang sempat tersumbat bebatuan dan sampah di Kilometer 11, agar tidak kembali terjadi bencana serupa.

Selain banjir di Kilometer 11 kawasan Banjar Gitgit, Desa Gitgit, Senin kemarin juga terjadi bencana longsor di Kilometer 13 Jalur Denpasar-Singaraja kawasan Banjar Pererenan Bunut, Desa Gitgit. Titik longsor berada sekitar 20 meter arah selatan dari Gitgit Twin Waterfall.

Menurut Relawan Desa Gitgit, Ketut Sumara, 69, longsor yang terjadi Senin siang pukul 12.30 Wita. Longsor tebing setinggi 2 meter di sisi timur jalan ini membawa bongkol (batang bagian bawah) pohon yang sudah tumbang sepekan sebelumnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam bencana longsor ini, karena tebing amblas saat arus lalulintas sedang sepi. Namun, badan jalan sempat tertimbun material longsor berupa tanah, pecahan batu, dan bongkol pohon, sebelum kemudian dievakuasi warga.

Menurut Ketut Sumara, sehabis hujan lebat kemarin siang, dia bersama temannya iseng mengecek ke lokasi. Sebab, sepekan sebelumnya saat Tumpek Krulut pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu, 9 Februari 2019, pohon di atas tebing sudah sempat tumbang dan menutup badan jalan.

“Batang pohon tumbang sudah dipotong petugas BPBD Buleleng. Tapi, bongkolnya masih di atas tebing setinggi 2 meter. Pas tadi hujan deras, saya cek, eh terjadi longsor. Bongkol pohon tumbang pun ikut jatuh hingga menjorok ke jalan raya,” tutur Ketut Sumara.

Karena longsor di Kilometer 13 Jalur Denpasar-Singaraja, Tim Relawan Desa Gitgit dibantu jajaran Polsek Sukasada kemarin siang turun membersihkan material longsoran dan bongkol pohon yang menjorok ke jalan. Polisi sekalian mengatur arus lalulintas yang sempat tersendat.

Meski demikian, bongkol pohon yang berukuran cukup besar itu hingga kemarin sore belum bisa disingkirkan Tim Relawan Desa Gitgit dan petugas kepolisian. Kapolsek Sukasada, Kompol Nyoman Landung, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan BPBD Buleleng untuk menangani longsor di Kilometer 13 ini. *k23

Komentar