nusabali

Putra Kasatpol PP Gianyar Gantung Diri

  • www.nusabali.com-putra-kasatpol-pp-gianyar-gantung-diri

Awalnya, ayah korban mengira anaknya tidur karena capek usai jalan kaki dari Denpasar menuju Ubud.

Bertengkar dengan Istri, Nekat Jalan Kaki Denpasar-Ubud

GIANYAR, NusaBali
Tjokorda Gede Indra Permana,27, yang merupakan anak pertama dari Kasatpol PP Gianyar dan PMK Gianyar, Tjokorda Gde Agusnawa, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada Selasa (5/2) pukul 15.00 Wita. Aksi nekat Tjok Permana ini dilakukan usai bertengkar dengan istrinya, AA Istri Mas pada Selasa pagi.

Informasi yang dihimpun, sebelum ditemukan gantung diri, korban yang tinggal bersama istrinya di Jalan Gunung Agung, Denpasar, tiba-tiba datang ke rumahnya di Puri Saren Kauh, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, dengan jalan kaki pada Selasa pagi sekitar pukul 07.30 Wita. Ayah korban, Tjokorda Agusnawa yang melihat anaknya datang dengan jalan kaki lalu bertanya kepada anaknya. “Saat itu, Tjokorda Permana mengatakan dirinya habis bertengkar dengan istrinya,” jelas sumber di kepolisian.

Setelah itu, korban menuju ke kamar loji di sebelah barat rumah dan langsung mengunci pintu kamar. Awalnya, ayah korban mengira anaknya tidur karena capek usai jalan kaki dari Denpasar menuju Ubud. Karena hingga sore tidak keluar kamar, sekitar pukul 15.00 Wita, Tjokorda Agusnawa mencoba membangunkan anaknya. “Tapi digedor beberapa kali tidak ada jawaban dari dalam kamar,” lanjut sumber.

Selanjutnya, bersama adik korban, Tjokorda Gede Putra Raditya,24, pintu kamar didobrak. Saat dicek ke kamar mandi, ternyata Tjokorda Permana sudah ditemukan tergantung di plafon kamar mandi menggunakan selendang warna kuning. Korban yang menggunakan baju kaos warna putih dan menggunakan celana pendek warna kuning motif putih lalu diturunkan dengan cara memotong kain.

“Korban lalu diturunkan oleh ayah dan adiknya. Lalu dibaringkan di kasur kamar loji dengan kondisi sudah meninggal dunia,” beber sumber.

Di kamar mandi tempat gantung diri ditemukan kain warna kuning dan kursi yang dipakai korban gantung diri. Sementara pada jenazah korban ditemukan bekas jeratan di leher korban dan kemaluan korban mengeluarkan kotoran layaknya korban bunuh diri.

Sementara, hasil pemeriksaan ayah korban, diketahui jika sebelum meninggal gantung diri, anaknya, Tjokorda Permana, sempat cekcok dengan istrinya AA Istri Mas yang tinggal di Jalan Gunung Agung, Denpasar. Selanjutnya, korban pulang jalan kaki menuju rumahnya di Puri Saren Kauh, Peliatan, Ubud.

Dihubungi Selasa malam kemarin, Tjokorda Agusnawa mengakui, peristiwa tersebut. Ia mengaku   sangat terpukul dengan kejadian itu. Kata dia, selama ini anak pertama dari dua bersaudara ini merupakan pendiam dan sering berperasaan. Sehingga ia menduga saat pikirannya kalut, langsung nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Dirinya pun mengikhlaskan anaknya dan tidak akan menuntut siapa pun. “Kami menerima dengan ikhlas kejadian tersebut sebagai sebuah musibah,” ujarnya.

Jenazah korban akan diupacarai dengan Makingsan di Gni, di Setra, Jaba Pura Dalem Puri, Desa Peliatan, Ubud, Rabu ini. *rez,lsa   

Komentar